BerandaHits
Senin, 20 Agu 2023 16:00

Sejarah Penamaan Juwana, Benarkah dari Kata Joana?

Stasiun Joana di Kecamatan Juwana, Pati, saat masa penjajahan Belanda. (Kabarpenumpang)

Keberadaan Stasiun Joana membuat sejumlah orang berpikir jika nama kecamatan Juwana dulu diambil dari nama perempuan Eropa. Beneran nggak, sih?

Inibaru.id – Kalau kamu menilik banyak catatan sejarah tentang Kecamatan Juwana pada masa penjajahan Belanda, pasti menemukan fakta kalau Stasiun Juwana dulu disebut dengan Stasiun Joana. Bahkan, perusahaan kereta yang mengoperasikan stasiun tersebut dan kereta antara Semarang dan Juwana juga bernama Samarang – Joana Stoomtram Maatshappij (SJS).

Gara-gara nama Joana yang sangat khas nama perempuan Eropa ini, banyak yang mengira kalau penamaan wilayah ini berasal dari Belanda. Namun, kalau menurut sejarawan hal itu nggak benar. Orang Belanda menyebut daerah ini sebagai Joana agar lebih akrab dengan lidah mereka alih-alih Juwana. Mirip-mirip seperti cara mereka menyebut Cirebon sebagai Cheribon gitu.

Lantas, dari mana sebenarnya asal nama Juwana? Besar kemungkinan Juwana berasal dari kata ‘jiwana’ yang diambil dari kata Bahasa Sansekerta ‘jiwa’. Meski begitu, ada juga versi lain yang menyebut Juwana adalah kombinasi dari kata ‘druju’ dan ‘wana’.

FYI, nih, ‘druju’ adalah sebutan bagi sejenis rumput glagah berukuran besar dan ‘wana’ berarti hutan. Sebelum dihuni, wilayah Juwana diduga memang ditumbuhi rumput glagah liar dalam jumlah banyak sehingga terlihat seperti hutan.

Kalau menurut keterangan budayawan setempat Juwana Samudi, nama Juwana dikenal jauh sebelum Stasiun Juwana didirikan Belanda pada 1884. Pada abad ke-17, Juwana bahkan sudah berstatus Kabupaten saat Sultan Agung Hanyokrokusumo memimpin Mataram Islam. Saat itu, beliau mengangkat Tumenggung Bahurekso sebagai Bupati Juwana dari 1628 sampai 1682.

Nama Juwana diambil dari Bahasa Sansekerta, bukannya dari nama perempuan Eropa. (Joyolandoh.wordpress)

“Dulu Juwana dikenal punya kekayaan alam luar biasa. Makanya sering jadi rebutan banyak kerajaan. Demi menghindari peperangan, Raja Mataram kemudian mengutus Tumenggung Bahurekso sebagai Bupati Juwana,” cerita Sumadi saat berada di Hastana Jatisari Desa Growong Kidul Juwana sebagaimana dikutip dari Harianmuria, (26/3/2023).

Saat Belanda mulai datang mengusik Juwana dan Tumenggung Bahurekso menua, Raden haryo Condrodiningrat kemudian diangkat menjadi Bupati Juwana. Dia mendapatkan julukan Tombronegoro. Sayangnya, pada akhirnya Juwana benar-benar jatuh ke tangan Belanda dan kemudian disatukan dengan Kabupaten Pati.

“Sejak 1902 status Juwana berubah dari kabupaten ke kawedanan. Pemimpinnya saat itu adalah Patih Suryodipuro. Setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada 1980, statusnya turun lagi jadi kecamatan hinga sekarang,” lanjut Sumadi.

Jadi, sudah jelas ya, Millens. Meski pada zaman penjajahan Belanda lebih dikenal dengan nama Joana, nama asli kecamatan yang cukup ramai ini memang Juwana sebagaimana yang kita kenal sekarang. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: