BerandaHits
Rabu, 16 Nov 2021 12:39

Sejak Kapan Jawa Dibagi Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur?

Selain Banten dan DKI Jakarta, Jawa dibagi menjadi Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. (perkim.id)

Tahu nggak kalau pembagian Jawa menjadi Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur sudah terjadi sejak masa penjajahan kolonial? Hm, jadi penasaran apa ya alasan dari pembagian wilayah ini.

Inibaru.id – Mengingat Ibu Kota Indonesia masih ada di Jakarta, maka wajar kalau banyak hal masih terpusat di Pulau Jawa. Hanya, kamu pernah kepikiran nggak, sebenarnya sejak kapan ya Jawa dibagi jadi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Yogyakarta? Pembagian ini sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka, lo.

Seorang warganet pengguna akun tanya-jawab Quora bernama Han Prasetya Adi memberikan jawaban yang cukup mengejutkan terkait hal ini, Millens. Dia menyebut Jawa sudah dibagi menjadi beberapa wilayah sejak abad ke-5! Saat itu, di Jawa sudah ada sejumlah kerajaan, namun yang paling terkenal adalah Tarumanegara yang ada di Jawa bagian barat serta Medang yang bercokol di bagian tengah dan timur Jawa.

Tarumanegara memiliki wilayah yang hampir mirip dengan Jawa Barat modern. Nah, pusat dari Medang, yang dulu juga dikenal sebagai Mataram Lama, ada di tengah-tengah Jawa. Kerajaan ini mewarisi wilayah Kerajaan Kalingga. Medang juga melakukan ekspansi ke Jawa bagian Timur.

Yang menarik adalah, Jawa bagian tengah timur dan tengah masih terbagi dengan jelas meski ada di satu kerajaan yang sama. Jawa bagian tengah dikuasai oleh Wangsa Syailendra yang menganut aliran Hindu Siwa, sementara Jawa bagian timur dikuasai Wangsa Isyana yang menganut aliran Buddha Mahayana.

Karena alasan ini pulalah, Jawa bagian barat hingga sekarang masih memakai Bahasa Sunda karena pengaruh dari Kerajaan Tarumanegara. Di sisi lain, masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur fasih memakai bahasa Jawa meski memiliki logat atau dialek yang berbeda di sejumlah daerah.

Pembagian Jawa menjadi sejumalh karesidenan yang disesuaikan dengan wilayah Tarumanegara dan Medang di masa lampau. (Quora - Han Prasetya Adi/Abrahamine Johanna Gooszen)

Omong-omong, pembagian secara jelas wilayah di Jawa menjadi provinsi baru benar-benar terjadi saat Nusantara dikuasai oleh Inggris, tepatnya saat Thomas Stamford Raffles jadi pemimpin pemerintahan sejak 1811. Awalnya sih ya, pembagian ini dalam bentuk karesidenan. Kamu masih bisa mengenalnya dengan pembagian huruf-huruf plat nomor kendaraan yang masih banyak memakai sistem pembagian ini, Millens.

Menariknya, meski Belanda kembali menguasai Indonesia pada 1816, sistem pembagian secara karesidenan ini justru diresmikan. Terdapat 19 Karesidenan di Jawa dengan sistem pembagian yang berdasrkan kekuasaan Kerajaan Tarumanegara serta Medang di masa lalu. Alasannya? Sistem pembagian ini dianggap sesuai dengan perbedaan budaya serta bahasa.

Daftar Karesidenannya adalah sebagai berikut, Millens; Banten yang ada di ujung barat Jawa, Batavia yang kini dikenal sebagai wilayah Ibu Kota Jakarta, Buitenzorg yang mencakup Bogor modern, Priangan yang mencakup Bandung hingga sisi selatan Jawa barat, serta Cirebon di Pantura. Lima karesidenan ini ada di Jawa Barat.

Kalau di Jawa bagian tengah, pembagiannya adalah Pekalongan, Banyumas, Kedu, Semarang, Surakarta, Jepara-Rembang, serta wilayah yang masih menjadi Kesultanan Yogyakarta hingga sekarang. Sementara itu, di Jawa bagian timur, wilayah karesidenan-nya adalah Bojonegoro, Madura, Surabaya, Madiun, Kediri, Malang, serta Besuki di ujung timur Jawa.

Jadi, sudah tahu kan kapan dan alasan mengapa pembagian wilayah di Jawa seperti sekarang ini? (Quo/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: