BerandaHits
Minggu, 5 Feb 2022 16:33

Sawah Nggak Produktif di Pekalongan Jadi Lapangan Berstandar FIFA

Lapangan berstandar FIFA di Desa Purwodadi, Pekalongan. (kfmpekalongan.id)

Banyak klub Liga 1 yang bermain dengan stadion besar namun lapangannya masih kurang baik. Eh, di sebuah desa di Pekalongan, Jawa Tengah ini, malah ada lapangan berstandar FIFA. Kok bisa?

Inibaru.id – Kamu pernah mbayangin nggak lapangan sepak bola di desa sudah memenuhi standar FIFA? Hal ini beneran terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah lo. Sebidang tanah yang dulunya adalah sawah nggak produktif di Pekalongan diubah jadi lapangan berkualitas yang bisa dipakai warga bermain bola, Millens.

Namun, kamu sebaiknya nggak membayangkan lapangan ini sudah dilengkapi tribun dan ruang ganti sebagaimana stadion-stadion keren di Eropa sana, ya? Yang sudah sesuai standar FIFA adalah lapangannya saja. Maklum, kan hanya lapangan desa, jadi nggak perlu tribun atau ruang ganti. Nonton di pinggirnya saja sudah asyik, kok, Millens.

Jadi, lapangan ini ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan. Lokasinya hanya sekitar 16 km dari pusat Kota Pekalongan.

Kalau kamu lewat Jalan Tol Pemalang – Batang, bakal keliatan kok lapangannya karena memang ada di pinggirnya.

Baik itu dilihat dari kejauhan ataupun dari dekat, kamu pasti bakal takjub dengan lapangan dengan warna hijau yang segar sekaligus memiliki gradasi warna berbentuk kotak-kotak. Stadion tim Liga 1 Indonesia saja belum tentu bisa bermain di lapangan seperti ini meski tribunnya mampu menampung puluhan ribu penonton.

Lapangan di Desa Purwodadi ini dibuat demi memenuhi hasrat bermain bola anak muda. (kfmpekalongan.id)

Lapangan yang kini sering dijadikan tempat swafoto warga ini dibangun atas ide dari Karang Taruna Desa Purwodadi. Menurut salah satu anggota organisasi pemuda desa tersebut, Rislani, ide ini muncul karena banyak pemuda desa yang ingin bermain bola namun nggak punya tempat untuk menyalurkan hobinya.

Para pemuda dan petinggi desa pun kemudian berdiskusi dan memutuskan untuk menggunakan lahan sawah nggak produktif dengan luas tiga hektare. Mereka nggak ingin hanya membuat lapangan seadanya, melainkan lapangan berstandar internasional.

Bagaimana nggak, rumput lapangan desa kok bisa-bisanya yang berjenis Zoysia Japonica. Rumput ini dikenal halus dan bisa membuat bola bergulir dengan lancar selama dipakai bermain.

Demi mewujudkannya, petinggi desa sampai meminta kontraktor dari PT Harapan Jaya Lestarindo merencanakan sekaligus membangun lapangan tersebut. Maklum, pihak kontraktor ini memang dikenal cukup berpengalaman.

Hm, di desamu, apakah juga ada lapangan sepak bola berstandar FIFA, Millens? (Kom/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024