Inibaru.id – Beda dengan kota-kota di Indonesia yang mengalami masalah pengelolaan sampah cukup pelik, sebuah kota di Jepang bernama Kamikatsu justru mendapatkan status kota tanpa sampah. Bagaimana ceritanya Kamikatsu bisa sebersih sekarang?
Sudah lebih dari 20 tahun status zero waste didapat oleh kota yang ada di Distrik Katsuura, Prefektur Tokushima, Pulau Shikoku ini. Hal ini nggak lepas dari tekad pemerintah kota dan warganya untuk terus melakukan daur ulang dan mengelola sampahnya sebaik mungkin.
Saking niatnya warga Kamikatsu mengolah sampah, mereka sampai memilahnya ke dalam 34 kategori. Jadi, sampah di sana dibagi dengan sangat spesifik seperti kertas karton, kertas brosur, kaleng aluminium, kaleng dari bahan baja, dan lain-lain. Warga juga berusaha sebaik mungkin mengurangi sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampai 80 persen sejak 2003 lalu.
“Awalnya warga menolak program ini dan memilih membakar sampah seperti biasa. Tapi, setelah tahu asap pembakaran sampah buruk bagi kesehatan, mereka mau menerapkan progam zero waste,” ujar Deputi Program Zero Waste Kamikatsu Akira Sakano.
Ada Empat Jenis Sampah
Meski kategori sampah yang harus dipilah cukup banyak, sebenarnya ada empat garis besar sampah yang bisa dipilah oleh warga Kamikatsu. Pertama, maeru gomi yang berarti sampah yang bisa dibakar layaknya kertas pembungkus makanan, sampah dapur, dan tisu.
Kedua, sampah jenis moenai gomi, yaitu sampah yang nggak bisa dibakar seperti logam, kaca, kaleng, dan botol. Ketiga, shigen gomi atau sampah yang bisa didaur ulang seperti koran, kaleng, dan botol bekas. Keempat, sodai gomi atau sampah besar layaknya peralatan elektronik dan perabot rumah tangga.
Selalu Didaur Ulang
Pada dasarnya, penanganan sampah secara umum terbagi menjadi dua. Pertama, sampah organik yang bakal dijadikan pupuk kompos. Kedua, sampah anorganik yang akan didaur ulang untuk dijadikan produk baru.
Lantas, bagaimana nasib sampah-sampah yang sudah disortir oleh warga selanjutnya? Sampah-sampah itu dimasukkan ke pusat daur ulang Kamikatsu. Setiap produk sampah bakal didaur ulang menjadi produk baru seperti sebelumnya. Contohnya, kaleng bekas jadi kaleng baru, kaca bisa dijadikan botol, kimono jadi boneka atau tas, dan lain-lain.
Di Kamikatsu juga ada toko barter untuk menukar barang bekas, lo. Namanya adalah Kuru Kuru Shop. Warga bisa menukar barang-barang bekas dari rumahnya dengan barang lain berguna. Barang bekas yang diterima toko tersebut kemudian bisa didaur ulang, deh.
Wah keren banget pengelolaan sampah di Kamikatsu. Butuh komitmen bersama agar tercipta sebuah kota yang bebas dari sampah. Kota-Kota di Indonesia harus banyak belajar pada kegigihan warga Kamikatsu, nih. (Was,Gen,Mer,Kom/IB09/E10)