Inibaru.id – Ratusan artefak peningalan Wali Songo dipamerkan di kompleks Makan Sunan Kudus dan Menara Kudus, Rabu, 29 November 2017. Pameran ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Repulik Indonesia dan Perhimpunan Pemangku Makan Auliya se-Jawa.
Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadjamuddin Ramly menyebut pameran ini sebagai yang pertama kali diadakan di Indonesia. Diharapkan, adanya pameran ini membuat peninggalan para wali bisa dikenal masyarakat secara luas. Tak hanya itu, pameran ini juga bertujuan untuk mengajak semua kalangan, khususnya pemerintah daerah untuk memberikan perhatian pada peninggalan para wali yang sangat berharga agar tidak rusak.
“Jangan sampai benda bersejarah tidak terawat dan akhirnya hancur. Ketika benda bersejarah tak terawat dan hancur, maka generasi milenial tidak bisa melihatnya,“ ucap Nadjamuddin sebagaimana dikutip dari Antaranews (29/11/2017).
Baca juga:
Sejak Kapankah Maulid Nabi Muhammad Diperingati?
Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Nusantara (1): Dari Talam Buah, Pohon Uang, dan Rebutan Julung-Julung
Dengan pameran ini, masyarakat bisa belajar tentang sejarah perjuangan Islam. Tak hanya itu, pameran ini juga mengingatkan tentang cara dakwah yang dilakukan oleh Wali Songo yang sangat halus dan memakai akulturasi budaya.
“Dakwah Wali Songo, ibarat mencabut rambut dari tepung, rambutnya tidak terputus dan tepungnya tidak berantakan. Artinya, dengan akulturasi budaya, dakwah Wali Songo berjalan baik dan diterima masyarakat,” lanjutnya.
Nadjamuddin memberikan contoh akulturasi budaya seperti penggunaan gamelan, tembang jawa, dan wayang sebagai sarana dakwah Islam pada saat itu. Menurut Dia, strategi dakwah yang lembut dan moderat ini justru bisa memberikan rahmat dan kesejahteraan bagi umat.
Baca juga:
Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Nusantara (2): Cuci Pusaka, Kirab Ampyang, dan Rebutan di Pohon Keres
Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Nusantara (3): Panjang Jimat dan Grebeg Mulud
Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makan Sunan Kudus Muhammad Nadjob Hasssin berharap agar kegiatan ini bisa berlanjut di masa depan agar masyarakat mengingat perjuangan para wali dalam menyebarkan Islam dan menjadikannya sebagai pedoman hidup.
Berbagai benda peninggalan Wali Songo yang dipamerkan adalah bedug dan kentongan wali dari abad XV, sirap dan maket Masjid Agung Demak, dan benda bersejarah lainnya. Acara lain dari pameran ini yang bisa kita nikmati adalah sarasehan, pagelaran seni budaya wali jawi, dan bedah buku. (AW/SA)