Inibaru.id - Petenis Indonesia Janice Tjen mencetak sejarah baru di dunia tenis putri nasional setelah menjuarai dua nomor sekaligus pada turnamen WTA 250 Chennai Open 2025 di India; yakni pada nomor tunggal dan ganda.
Kemenangan ini menandai puncak kariernya sepanjang musim 2025 dan mengantarkannya menembus peringkat ke-53 dunia tunggal dan ke-85 dunia ganda versi WTA.
Dalam laga final tunggal yang digelar Minggu (2/11/2025) waktu setempat, Janice menundukkan petenis Australia Kimberly Birrell dengan skor 6-4, 6-3. Sehari berselang, pada Senin (3/11) dini hari, dia kembali meraih kemenangan bersama Aldila Sutjiadi.
Duo petenis Indonesia itu tampil gemilang kala mengalahkan pasangan unggulan Monica Niculescu (Rumania) dan Storm Hunter (Australia) dengan skor 7-5, 6-4 di partai puncak ganda putri. Kemenangan itu pun menggenapi deretan prestasi Janice dalam tur WTA musim ini.
Nggak berhenti di situ, prestasi ini sekaligus mengukuhkannya sebagai salah satu petenis Asia paling konsisten sepanjang 2025. Secara keseluruhan, setahun belakangan petenis 23 tahun ini sudah mengoleksi 13 gelar ITF tunggal dan 6 gelar ITF ganda, serta dua trofi WTA lain di Suzhou dan Guangzhou.
Dari NCAA ke Tur Dunia
Lahir di Jakarta, 6 Mei 2002, sepertinya nggak berlebihan menyebut Janice Tjen sebagai salah seorang petenis putri Indonesia paling berprestasi setelah era Angelique Widjaja. Dengan tinggi 171 sentimeter dan gaya right-handed backhand dua tangan, dia menonjol berkat kombinasi kekuatan dan ketenangannya.
Kecintaannya pada tenis tumbuh sejak remaja, berkat dukungan rekannya sesama petenis nasional, Priska Madelyn Nugroho. Untuk meniti karier profesional, Janice menempuh jalur pendidikan di AS. Dia sempat bergabung dengan Universitas Oregon pada 2020, lalu pindah ke Universitas Pepperdine pada 2021.
Bersama tim Pepperdine, Janice sukses menembus final NCAA Women’s Tennis Championship, sebelum meraih gelar Sarjana Sosiologi pada 2024.
Oya, karier profesional Janice dimulai pada 2018 dan merebut perhatian publik ketika menyumbangkan medali perunggu di Asian Games Hangzhou 2022 pada nomor ganda putri bersama Aldila Sutjiadi. Tahun berikutnya, dia tampil dominan dengan tiga medali emas di sektor tunggal, ganda, dan beregu di PON Aceh-Sumut 2024.
Konsistensinya sepanjang musim 2024–2025 membuat Federasi Tenis Internasional (ITF) menobatkannya sebagai Player of the Month selama dua bulan berturut-turut (Mei dan Juni) pada 2025. Dalam periode itu, Janice mencatatkan 25 kemenangan beruntun dan merebut lima gelar hanya dalam satu bulan.
Kuda Hitam di Grand Slam
Nama Janice kian moncer di kancah dunia ketika menembus babak utama Grand Slam pertamanya di AS Terbuka 2025. Tampil sebagai kuda hitam, dia membuat kejutan dengan menyingkirkan unggulan ke-24 Veronika Kudermetova pada babak pertama.
Kemenangan ini menjadikannya sebagai pemain Indonesia pertama yang menang di turnamen Grand Slam sejak 2003, atau 22 tahun setelah Angelique Widjaja. Meski akhirnya tumbang di tangan mantan juara US Open 2021 Emma Raducanu, Janice tetap bisa menegakkan kepala dengan pencapaian itu.
Terobosan berikutnya datang di WTA Sao Paulo Open 2025, saat Janice menembus final tunggal WTA pertamanya. Meskipun berakhir sebagai runner-up, pencapaian tersebut sukses mengukuhkan dirinya sebagai petenis tunggal Indonesia pertama dalam 23 tahun yang tampil di final tur WTA.
Rangkaian keberhasilan Janice berlanjut pada Oktober 2025 lalu ketika dia bersama Aldila Sutjiadi merebut gelar WTA 125 Suzhou Open, lalu menggandeng Katarzyna Piter untuk menjuarai WTA Guangzhou Open.
Menutup Musim dengan Peringkat Tertinggi
Hanya berselang dua pekan sejak penampilan gemilang di Tiongkok, Chennai berhasil menjadi penggung pembuktian tertinggi Janice ketika dia berhasil menyapu dua gelar sekaligus di nomor tunggal dan ganda.
Berkat kemenangan itu, Janice berhasil menutup musim 2025 di peringkat ke-53 dunia tunggal dan ke-85 dunia ganda. Peringkat tersebut merupakan posisi tertinggi yang berhasil diraihnya sepanjang kariernya di dunia tenis sejauh ini.
Sedikit informasi, total hadiah yang telah dia kumpulkan sepanjang karier profesional tersebut mencapai 354.621 dolar AS atau sekitar Rp5,5 miliar. Posisi tersebut kian menegaskan statusnya sebagai salah satu petenis muda Asia paling berpotensi di kancah global sekarang ini.
Keberhasilan Janice Tjen menorehkan prestasi di ajang internasional membawa angin segar bagi dunia tenis Indonesia. Setelah sekian lama absen dari peta elit dunia, kiprahnya menunjukkan bahwa regenerasi tenis nasional berjalan ke arah yang menjanjikan.
Dengan usia yang baru meninjak 23 tahun dan performa yang terus meningkat, Janice kini disebut-sebut sebagai harapan baru tenis Indonesia untuk bersaing di level Grand Slam dan WTA Tour. Selamat ya, Janice! (Siti Khatijah/E10)
