BerandaHits
Jumat, 5 Des 2019 16:53

Prihatin Temuan Kasus HIV AIDS di Jepara Tinggi, Yayasan Dharma Bakti Lestari Adakan <em>Training for Trainer</em>

Arimbi Haroe Putri, Komisioner Purnabakti Komnas Perempuan mengajak perempuan memperhatikan kesehatannya . (Inibaru.id/ Pranoto)

Tercatat seribu lebih warga Jepara yang kedapatan menderita HIV AIDS. Angka ini membuat Bumi Kartini menempati urutan pertama kabupaten dengan kasus AIDS di Jawa Tengah. Melihat hal ini, Yayasan Dharma Bakti Lestari nggak tinggal diam.

Inibaru.id - Yayasan Dharma Bakti Lestari (YDBL) menggelar pelatihan untuk pelatih (Training for Trainer), bertema Pencegahan dan Penanggulangan HIV AIDS di Kabupaten Jepara, Kamis (5/12/2019). Acara ini dihelat karena keprihatinan terhadap angka penularan HIV yang terhitung tinggi di Bumi Kartini. 

Bertempat di Kantor YDBL, Desa Saripan, Kecamatan Jepara, kegiatan tersebut diikuti sekitar 30-an peserta dari berbagai elemen. Mulai dari aktifis perempuan, praktisi kesehatan herbal sampai mahasiswa dan pendidik.

Pada sesi pertama, dr. Fakhrudin memaparkan tentang angka temuan HIV yang meningkat. Hal itu menurutnya adalah sesuatu yang menggembirakan. Lo kok?

dr. Fakhrudin mengatakan, berdasarkan temuan kasus yang ada pihaknya dapat mencari cara untuk mencegah persebaran. (Inibaru.id/ Pranoto)

"Justru, ketika pengidap HIV banyak ditemukan, kita dapat melakukan penatalaksanaan agar tidak menularkan kepada yang lain. Misal, kita menemukannya pada calon pasangan suami istri, kalau ditemukan awal, bisa disikapi agar pasangannya tak menulari. Nantinya ketika punya anak juga tak tertular," ujar Fakhrudin yang juga sekretaris Komisi Penanggulangan HIV AIDS Jepara itu, di hadapan peserta pelatihan. 

Karena itu, pihaknya melakukan screening (tes) pada ibu hamil, untuk mengecek kemungkinan tertular sipilis, hepatitis B dan HIV AIDS. Kalau memang ada yang tertular, akan ditangani.

Dia mengungkapkan, angka penularan virus mematikan itu memang termasuk tinggi. Sejak 1997-2019 jumlah penderita sudah melebihi 1000 orang. Karenanya perlu peningkatan kewaspadaan dari seluruh pemangku kebijakan.

Dalam pernyataannya, Fakhrudin menegaskan warga nggak boleh menjauhi pengidap HIV AIDS.

"Yang perlu diingat jangan menjauhi orangnya. Jauhi penyakitnya. Karena, penyakit ini hanya menular lewat cairan sperma, cairan darah, cairan vagina dan Air Susu Ibu. Tidak menular lewat jabatan tangan ataupun di tempat publik," tambahnya.

Suasana acara Training for Trainer yang diadakan Yayasan Dharma Bakti Lestari, Kamis (5/12). (Inibaru.id/ Pranoto)

Pada sesi kedua, Arimbi Haroe Putri, Komisioner Purnabakti Komnas Perempuan mengajak para peserta, sadar akan hak dan pentingnya meningkatkan kesehatan diri sendiri. Dia juga mengajak peserta perempuan, khususnya untuk dapat meningkatkan kapasitas diri sendiri.

Peserta acara Anette, mengungkapkan antusiasmenya. Menurutnya, program seperti ini bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas dan kepekaan relawan, akan persoalan di masyarakat.

"Harapan kami, setelah mengikuti program ini kami bisa menyosialisasikannya kepada masyarakat. Yang terpenting, kami bisa ikut menghapuskan stigma negatif yang biasanya menyertai penderita HIV AIDS. Kalau menurut pandangan kami sebagai aktivis, Jepara memang darurat, karena kami melihat sendiri dengan blusukan ke berbagai tempat. Oleh karenanya, kamu ingin agar masyarakat menjaga pola pergaulan, terutama anak-anak mereka," tuturnya yang juga aktivis Komunitas Jepara Voulenteer.

Koordinator Sahabat Lestari Naila Fitria mengungkapkan, tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas relawan. Muara akhir yang disasar adalah masyarakat yang memiliki pandangan luas terhadap HIV AIDS dan reproduksi sehat.

"Kami ingin relawan kami (Sahabat Lestari) dan masyarakat paham dan ikut memberikan informasi seluas-luasnya terhadap pencegahan HIV AIDS dan kesehatan reproduksi," pungkas Naila.

Semoga kegiatan yang diinisiasi Yayasan Dharma Bakti Lestari ini bisa meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap HIV AIDS di Jepara ya, Millens. (Pranoto/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: