BerandaHits
Rabu, 24 Jun 2025 15:17

Peternak Ayam di Jateng Ketar-Ketir Imbas Demo Sopir Truk: Stok Pakan Menipis dan Telur Susah Dijual!

Demo sopir truk menolak zero ODOL sudah berlangsung selama beberapa hari. (Jawapos/Mahrus)

Demo sopir truk di beberapa daerah dalam beberapa hari belakangan mulai memberikan dampak. Peternak unggas di Jawa Tengah mengaku kesulitan mendapatkan pangan sekaligus mendistribusikan hasil peternakannya seperti telur.

Inibaru.id – Aksi mogok sopir truk yang terjadi dalam beberapa hari terakhir mulai memunculkan efek domino yang mengkhawatirkan, terutama bagi peternak unggas di Jawa Tengah. Jalur distribusi bahan baku pakan terganggu, stok makin menipis, dan penjualan telur pun terhambat.

Di tengah panasnya protes terhadap aturan zero ODOL (Over Dimension Over Load), para peternak ayam petelur kini harus memutar otak agar ribuan ekor ayam mereka tetap bisa makan. Tanpa pasokan jagung, bekatul, dan konsentrat yang lancar, kondisi kandang bisa berubah jadi krisis dalam waktu singkat.

“Sudah tiga hari ini distribusi benar-benar terganggu. Kami sangat terdampak. Pakan tidak sampai, pengiriman telur juga tertunda,” kata Suwardi, Ketua Asosiasi Pinsar Petelur Nasional Kendal sebagaimana dinukil dari Espos, Selasa (24/6/2025).

Menurut Suwardi, para peternak di wilayahnya membutuhkan sekitar 400 ton jagung setiap hari. Belum lagi kebutuhan akan bekatul dan konsentrat, yang jumlahnya juga mencapai ratusan ton per hari. Semua bahan itu diangkut dari berbagai daerah seperti Grobogan, Pati, hingga Indramayu menggunakan truk.

Sayangnya, sejak sopir-sopir truk memprotes keras aturan ODOL dengan mogok massal, truk logistik jadi barang langka. “Nyari mobil sekarang susah banget. Kalau nggak cepat-cepat ada solusi, bisa habis stok pakan di kandang,” ungkap Suwardi.

Peternak juga kesulitan menjual telur dan ayam hidup. Biasanya, mereka bisa menyuplai sekitar 300 ton telur ke wilayah Cirebon, Kuningan, Indramayu, dan wilayah Jawa Barat lainnya setiap hari. Tapi kini, jalur distribusi macet total.

Kini, sulit bagi peternak telur mendistribusikan telur ke berbagai tempat. (X/priyambudi_heru)

Stok pakan di kandang? Hanya cukup untuk tiga hari ke depan. Biasanya, dengan kondisi normal, peternak bisa menyimpan cadangan pakan untuk seminggu. Namun, kondisi darurat seperti sekarang membuat mereka harus menghemat sekuat mungkin.

“Kami sudah kirim surat ke Kementerian Pangan dan Kementerian Infrastruktur. Kami minta ada kelonggaran khusus untuk angkutan bahan pokok penting. Kalau tetap seperti ini terus, ayam bisa mati kelaparan,” tegasnya.

Surat serupa juga dikirimkan ke Komisi V DPR RI agar segera ada jalan keluar. Suwardi dan para peternak berharap ada solusi konkret, karena jika nggak, harga bahan baku pakan akan melonjak – dan efeknya bisa terasa sampai ke konsumen di Jabodetabek. “Sekarang aja harga pakan di sana mulai naik,” katanya.

Sementara itu, ribuan sopir truk dari Aliansi Pengemudi Independen (API) terus melanjutkan aksi. Mereka menuntut agar aturan ODOL ditinjau ulang dan meminta Dinas Perhubungan Jawa Tengah menandatangani 17 poin tuntutan mereka. Jika nggak juga digubris, mogok nasional menjadi ancaman yang nyata.

“Kami juga ingin didengar, diayomi. Sudah berkali-kali kirim surat ke pemerintah, nggak pernah ditanggapi,” ujar Ketua Umum API, Suroso, lantang.

Kini, bukan hanya para sopir yang gelisah. Para peternak pun mulai merasakan ancaman nyata. Bila rantai distribusi ini nggak segera dipulihkan, yang akan terdengar bukan hanya teriakan demonstran, tapi juga jeritan ayam-ayam lapar di kandang.

Hm, semoga aja ada solusi yang adil terkait dengan masalah ini ya, Millens. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: