BerandaHits
Kamis, 24 Jul 2024 15:37

Pertolongan Pertama Jika Disengat Ubur-ubur di Pantai Selatan

Kasus sengatan ubur-ubur di Pantai Selatan sudah beberapa kali dilaporkan. (Detik)

Di sejumlah pantai di kawasan pesisir selatan Jawa muncul laporan kasus sengatan ubur-ubur. Apa yang perlu dilakukan untuk menolong korban sengatan ubur-ubur, ya?

Inibaru.id – Belakangan ini di media sosial viral kabar serangan ubur-ubur di Pantai Selatan Jawa. Salah satu kasusnya ditemukan di Pantai Teluk Penyu, Cilacap, Jawa Tengah. Di sana, tiga orang wisatawan yang sedang bermain di laut dilaporkan tersengat.

Bagi warga sekitar ubur-ubur api dengan warna biru tersebut dikenal dengan sebutan krawe. Ubur-ubur ini nggak hanya ditemukan mengambang di permukaan air laut, melainkan juga di pasir pantai. Nah, karena kebanyakan orang yang bermain di pantai atau laut nggak memakai alas kaki, tentu mereka rentan terkena sengatan hewan yang sekilas mirip dengan balon tersebut.

Salah seorang pengurus Pantai Teluk Penyu bernama Aris menyebut fenomena banyaknya ubur-ubur api di pantai tersebut disebabkan karena terbawa kombinasi pasang air laut dan angin timuran yang memang biasanya berlangsung pada pertengahan tahun.

“Kalau ada angin pasang pas pagi atau sore, pasti ada ubur-ubur yang terbawa sampai ke sini. Kami sudah mengerahkan sejumlah petugas untuk membersihkan area pantai dari ubur-ubur tersebut. Tapi tetap saja ada yang kembali bermunculan,” ucap Aris sebagaimana dinukil dari Tribunjateng, Rabu (24/7/2024).

Karena terus ada meski sudah dibersihkan, pengurus pantai pun menyiapkan tenaga medis agar sewaktu-waktu bisa memberikan pertolongan jika diperlukan. Lebih dari itu, petugas juga nggak bosan memberi peringatan terhadap pengunjung Pantai Teluk Penyu tentang keberadaan ubur-ubur tersebut agar lebih waspada.

Ubur-ubur api nggak hanya ditemui di air laut, melainkan juga di pasir pantai. (Antara/Dispar Gunungkidul)

“Banyak anak-anak yang kesengat karena yang suka bermain kan anak-anak. Mereka nggak sadar kalau berbahaya menyentuh hewan ini,” ungkap Aris.

Memang, sengatan ubur-ubur api nggak mematikan. Tapi bisa memicu kemunculan bilur merah atau pembengkakan pada kulit yang tersengat. Masalahnya, jika sengatan ubur-ubur cukup parah, bisa jadi akan menyebabkan dampak yang lebih buruk berupa sensasi sakit layaknya tersengat, terbakar, tertusuk, hingga menyebabkan sakit kepala, kejang otot, sakit perut, mual dan muntah, pingsan, dan lain-lain.

Yang pasti, jika ada yang mengeluhkan tersengat ubur-ubur, segera bersihkan area yang tersengat dengan alat demi menghilangkan tentakel ubur-ubur yang menempel. Ingat, ya, membersihkannya nggak pakai tangan kosong karena bisa bikin kamu tersengat juga. Setelah itu, lakukan berbagai hal ini.

· Berikan cuka ke bagian tubuh yang tersengat demi menetralkan racun,

· Berikan obat pereda nyeri ke korban,

· Rendam bagian tubuh yang tersengat di dalam air hangat sekitar 40 menit,

· Jangan garuk bagian tubuh yang tersengat, dan

· Minta pertolongan medis jika korban mengalami gejala yang lebih serius.

Aris menyebut ubur-ubur ini bisa saja ditemukan di Pantai Selatan Jawa hingga sebulan ke depan. Bahkan, bisa jadi bakal masih bisa ditemui dari Juli sampai September.

Jadi, kalau kamu sedang bermain ke pantai, pastikan untuk mewaspadai hewan ini agar nggak sampai tersengat, ya? Kalau bisa, nggak bermain air laut dulu deh, Millens. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024