BerandaHits
Minggu, 4 Apr 2020 11:34

Perjuangan Berliku Pasangan yang Menikah di Tengah Pandemi Corona

Ilustrasi akad. (Inibaru.id/ Tri Awanda)

Nggak cuma membatalkan resepsi dan temu besan pandemi corona juga bikin susah calon pengantin ini. Berikut adalah cerita Ikhsan dan Rusmiati yang berjuang agar tetap bisa melangsungkan pernikahan di tengah pandemi corona.

Inibaru.id - Bulan Sya’ban, atau bulan sebelum Ramadan menjadi salah satu waku favorit untuk melaksanakan pernikahan. Pada tahun ini, bulan Sya’ban yang jatuh di bulan April juga menjadi waktu yang dipilih para calon pengantin untuk melangsungkan pernikahan. Namun apa yang terjadi jika pernikahan dilaksanakan di tengah pandemi corona?

Salah satunya adalah Nur Ikhsan Jamaludin dan Rusmiati yang menggelar akad pada Rabu (1/4) lalu. Selain nggak boleh menggelar resepsi, akad mereka juga nggak jauh dari berbagai perjuangan berat akibat pandemi corona lo.

Ikhsan, lelaki asal Pekalongan ini mengaku telat melangsungkan akad karena di perjalanan menuju rumah mempelai perempuan yang berada di Batang, dia menemui berbagai hambatan akibat pandemi ini.

“Saya telat 30 menit karena muter-muter cari jalan. Sampai lokasi saya sudah ditunggu oleh penghulu,” ungkap ketua Majelis Pembina Nasional Yayasan Peranan masyarakat Nusantara ini.

Ikhsan mengaku perjalanan Batang-Pekalongan yang biasanya bisa ditempuh dalam 1,5 jam saja, kini memakan waktu hingga lebih dari 2 jam. Hal ini disebabkan oleh beberapa ruas jalan di Pekalongan dan Batang sengaja ditutup oleh warga setempat yang menerapkam local lockdown. Alhasil, dia dan rombongan harus mencari jalan alternatif yang lain.

Nggak cuma itu, acara temu besan yang mempertemukan keluarganya dan sang istri terpaksa gagal. Lelaki 25 tahun ini mengaku hanya mengajak 6 orang keluarganya untuk menyaksikan melangsungkan ijab kabul.

“Keluarga yang tak ajak cuma 6 orang. Itupun nggak di dalam ruangan semua, sebagian di luar. Yang di dalam adalah saksi,” ungkapnya.

Ilustrasi Akad. (Inibaru.id/ Tri Awanda)

Dia juga mengungkapkan beberapa sahabat dan keluarga yang sudah terlanjur diundang juga kecewa karena nggak bisa datang. Setidaknya 3.500 undangan yang disebar terpaksa dibatalkan.

“Mereka mau datang tapi bingung karena beberapa kota lockdown,” ungkapnya.

Atas keterlambatan suaminya saat akad, Rusmi, sapaan akrab Rusmiati sang mempelai perempuan tentu khawatir. Apalagi dia dan penghulu sudah menunggu sekitar 30 menit.

“Ya deg-degan karena jalan sana sini tutup. Pihak KUA malah menunggu karena mempelai pria nggak datang-datang,” kenang Rusmi.

Nggak cuma itu, keluarganya yang sedianya akan menggelar temu besan serta resepsi kala itu sudah mempersiapkan berbagai kebutuhan konsumsi. Namun karena pemerintah desa dan Polres setempat mengimbau agar acara dilaksanakan tanpa menciptakan keramaian dan tenda, kedua keluarga setuju untuk menggelar akad saja.

Berbagai kebutuhan konsumsi akhirnya tetap diolah dan dinikmati bersama keluarga dan dibagikan ke tetangga. Sementara beberapa bahan makanan yang belum dimasak dikembalikan ke pedagang.

Meskipun agak kecewa, Rusmi tetap merasa bahagia dengan pernikahannya tersebut.

“Kecewa tapi kita menikmati momennya,” tutur perempuan 23 tahun ini.

Lalu bagaimana dengan pasangan lain yang sama-sama berjuang agar tetap bisa menikah di tengah pandemi corona ya, Millens? (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: