BerandaHits
Sabtu, 8 Mar 2024 21:54

Penyakit Tropis Terabaikan Jadi Sorotan dalam Peringatan NTDs Day 2024

Penyerahan penghargaan kepada bupati/walikota atas pencapaian bebas frambusia dan filariasis. (dok. Kemenkes)

Menurut WHO, secara global terdapat 21 Penyakit Tropis Terabaikan atau NTD yang disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk virus, bakteri, protozoa, dan cacing parasit.

Inibaru.id - Dalam rangka peringatan NTDs Day 2024 yang diselenggarakan pada Pada Rabu (6/3), di Jakarta, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyoroti berbagai Penyakit Tropis Terabaikan atau Neglected Tropical Disease (NTDs) seperti kusta, frambusia, kaki gajah, demam keong (schistosomiasis), dan cacingan. Pada acara tersebut, Kemenkes memberikan penghargaan kepada 99 bupati/wali kota atas pencapaian bebas frambusia dan 3 bupati atas pencapaian eliminasi filariasis atau kaki gajah.

Sebagai informasi, NTDs merupakan penyakit menular yang umumnya diderita oleh mereka yang tinggal dalam kondisi kehidupan yang rendah dan seringkali nggak mendapatkan perhatian yang cukup. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa secara global terdapat 21 jenis NTD yang disebabkan oleh berbagai macam patogen, termasuk virus, bakteri, protozoa, dan cacing parasit.

“NTD menyebabkan tingginya angka kesakitan, kecacatan, dan stigma, terutama memengaruhi populasi yang paling miskin dan marjinal, termasuk anak-anak, perempuan, dan lansia,” ujar Deputy WHO Representative to Indonesia Momoe Takeuchi dalam sambutannya pada Neglected Tropical Disease (NTDs) Day 2024.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Maria Endang Sumiwi menjelaskan bahwa di Indonesia, terdapat 8 dari 21 jenis NTD, termasuk kusta, frambusia, kecacingan, kaki gajah, dan demam keong.

Pada tahun 2023, kasus baru kusta mencapai 14.376 kasus, dengan sejumlah provinsi dan kabupaten/kota yang memiliki prevalensi di atas 1 orang per 10.000 penduduk. Selanjutnya, ditemukan 69 kasus baru frambusia di tahun 2024, tersebar di beberapa wilayah Indonesia.

Penyakit kaki gajah masih mengintai masyarakat Indonesia. (via okezone)

Meskipun demikian, upaya eradikasi frambusia terus dilakukan oleh pemerintah. Hingga 2023, sebanyak 158 kabupaten/kota telah dinyatakan bebas frambusia, dengan 99 di antaranya mendapatkan sertifikat bebas frambusia pada tahun 2024.

“Hingga saat ini, terdapat 6 provinsi yang sudah 100% kabupaten/kota-nya bebas frambusia, yaitu provinsi Lampung, Banten, Jateng, Bali, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur,” ujar Dirjen Endang.

Eliminasi filariasis juga telah dilakukan di 236 kabupaten/kota endemis, dengan 37 di antaranya telah menerima sertifikat eliminasi pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, schistosomiasis atau penyakit demam keong ditemukan hanya di 2 kabupaten di Sulawesi Tengah. Meskipun demikian, pemerintah tetap memberikan perhatian karena penyakit ini belum sepenuhnya tereliminasi dari Indonesia.

Terkait cacingan, pemerintah mengajak seluruh kabupaten/kota untuk bersama-sama menurunkan angka prevalensi cacingan menjadi kurang dari 10%.

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pesan kepada kepala daerah yang hadir agar menciptakan lingkungan yang sehat bagi masyarakat. Menurutnya, menjaga lingkungan yang bersih dapat membantu mengurangi angka penyakit tropis terabaikan.

Upaya eradikasi dan eliminasi NTDs merupakan program kesehatan berkelanjutan yang membutuhkan komitmen bersama untuk menjaga kesehatan lingkungan.

Tuh kan, pemerintah nggak bisa bergerak sendiri untuk memusnahkan penyakit ini. Karena itu, mari bergerak bersama untuk menciptakan yang sehat! Setuju, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: