BerandaHits
Jumat, 26 Okt 2023 16:48

Pengunjung Planetarium UIN Walisongo: Antariksa Indah sesuai Ekspektasi

Para pengunjung diberi kesempatan untuk melihat matahari dari teleskop. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Jika sedang ada di Kota Semarang, mampirlah ke Planetarium UIN Walisongo untuk melihat gambaran keindahan planet-planet di luar angkasa! Tapi sebelum ke sana, jangan lupa untuk intip media sosialnya terlebih dahulu.

Inibaru.id - Masyarakat Kota Semarang tampak antusias dengan adanya objek wisata edukasi baru Planetarium UIN Walisongo. Terbukti, gedung berbentuk kubah yang berlokasi di Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang itu ramai pengunjung setiap harinya baik yang rombongan maupun personal.

Nah, setelah menyaksikan pertunjukkan sekaligus mendapat kesempatan mengintip matahari melalui teleskop, bagaimana pendapat mereka, ya?

Nur Aeni Safira adalah salah seorang pengunjung Planetarium dan Observatorium di UIN Walisongo yang kebetulan satu rombongan dengan saya. Mahasiswi Jurusan Manajemen Pendidikan Islam UIN Walisongo itu mengaku terdorong untuk berkunjung usai menonton film Petualangan Sherina 2.

Dia senang sekali bisa merasakan sendiri meneropong matahari dengan teleskop dan menonton benda-benda luar angkasa di ruang show. Safira yang datang seorang diri mengaku akan berkunjung lagi ke Planetarium UIN Walisongo.

Planetarium UIN Walisongo juga menjual pernak-pernik tentang tata surya. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

"Sesuai ekspektasi, sih. Benda-benda langit sesuai dugaan saya, cakep banget. Di lain waktu saya akan ke sini lagi," ucapnya.

Pengunjung lain, Elisa adalah salah seorang Warga Kelurahan Tlogosari, Kecamatan Pedurungan. Dia dan anak-anaknya mengaku penasaran dengan keindahan benda-benda yang ada di antariksa.

"Secara keseluruhan bagus. Benda-benda di atas langit ternyata indah," kata Elisa. "Kekurangannya satu, tidak ada kategori umur di tema-tema show yang diluncurkan".

Yap, Elisa menilai tema yang diangkat waktu itu, yaitu "James Webb Space Telescope (JWST)" ternyata kurang cocok untuk kedua anaknya yang masih kecil. Saat akan mendaftar, perempuan 33 tahun itu tidak terlalu memperhatikan tema.

"Aslinya saya pengin melihat tata surya supaya anak-anak tahu. Setelah show selesai, saya rasa temanya kurang cocok kalau ajak anak kecil," ucapnya.

Dari pengalaman itu, dirinya lalu memberikan masukan kepada pihak Planetarium UIN Walisongo agar menyertakan kategori umur pada tema show berikutnya. Hal itu bertujuan agar orang tua bisa menyesuaikan tontonan yang pas untuk anaknya.

Akan Terus Berbenah

Salah satu penampakkan kondisi luar angkasa yang terekam teleskop JWST. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Koordinator Bagian Planetarium, Irman Said Prastyo mengatakan pihaknya telah menyusun tema-tema untuk show. Jadi setiap harinya tema yang disajikan oleh Planetarium itu berbeda-beda.

Untuk masyarakat umum yang ingin berkunjung ke Planetarium diusahakan memantau jadwal dan tema terlebih dahulu di Instagram @planetariumuinws. Menurut Irman itu penting agar pengunjung mudah mencerna apa yang disampaikan oleh pemandu.

"Karena kami baru lahir, kami selalu mengadakan evaluasi, mencari sistem, maupun tema-tema yang terbaik untuk show," ungkap Irman.

Alat teleskop James Webb Space Telescope (JWST). (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Selain masyarakat umum, banyak sekolah-sekolahan dari luar kota yang berkunjung ke Planetarium UIN Walisongo. Hampir setiap hari ruang untuk belajar dunia luar angkasa itu nggak pernah sepi dari pengunjung.

"Rata-rata rombongan anak sekolah itu kisaran 40 orang. Pernah ada sekali bawa rombongan 200 orang," tandasnya.

Itulah cerita-cerita seru dari mereka yang pernah datang ke Planetarium UIN Walisongo Semarang. Kamu yang mencintai ilmu astronomi atau ingin melihat keindahan alam semesta yang ada di luar angkasa, jangan tunda-tunda untuk ke sana, ya! (Fitroh Nurikhsan/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024