BerandaHits
Minggu, 4 Apr 2020 08:00

Pengakuan Pedagang Kecil Sulit Penuhi Kebutuhan saat Wabah Corona, Pasrah hingga Banting Setir

Eni pasrah pendapatannya menurun. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Wabah corona yang menyebabkan turunnya pendapatan membuat beberapa pedagang kecil mengaku kewalahan untuk memenuhi kebuthan sehari-hari. Beberapa mengaku pasrah, tapi ada juga yang memutar otak membuka usaha lain.

Inibaru.id - Menurunnya pendapatan dari hasil berjualan para pedagang akibat corona berdampak pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Hal ini diungkapkan oleh beberapa pedagang kaki lima di Kota Semarang. Mereka mengaku kewalahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Eni Anggraeni dan suaminya yang mengandalkan pendapatan dari berjualan jus serta pentol telur di kawasan SMP 13 Semarang mengaku pasrah karena pendapatannya menurun drastis. Yang setiap harinya dia bisa mengantongi Rp 400 ribu, sekarang hanya Rp 60-100 ribu. Hal tersebut membuatnya harus menunda pembayaran SPP anaknya.

“SPP anak ditunda dulu,” kata Eni lesu.

Hal senada juga disampaikan oleh Giyanto, penjual rujak yang sehari-hari berjualan di samping lapak Eni. Dia mengaku kesusahan namun nggak bisa berbuat banyak.

“Kewalahan mbak, tapi mau gimana lagi?” kata Gianto yang nggak punya pilihan.

Usaha Tambahan

Abbas kini membuka usaha pesanan makanan ojek daring. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Hal yang berbeda diungkapkan oleh Ahmad Basuni, penjual satai yang kini juga mengalami penurunan pendapatan akibat sepinya pembeli. Pada hari normal, dia bisa mengantongi Rp 400 ribu sehari, tapi kini, pendapatannya mentok di angka Rp 200 ribu saja menurutnya sudah maksimal.

Rabu (1/4) pagi, lelaki yang akrab disapa Abbas ini enggan mengeluh. Untuk memenuhi kebutuhan rumah, dia mengaku membuka layanan pemesanan makanan lewat ojek daring.

“Jualan dari pagi hingga jam 11. Sampai rumah saya buka go food,” terang Abbas.

Kondisi nggak kalah memprihatinkan dialami Abdul Karim. Pemilik warung nasi kucing ini terpaksa tutup dan merumahkan 5 pegawainya. Dampak wabah corona membuat dagangannya sepi. Selain itu dia juga mentaati surat edaran Dinas Perdagangan Kota Semarang yang mengimbau agar pedagang nggak membuka warung hingga lebih dari pukul 22:00 WIB.

Tutupnya usaha Abdul jelas membuatnya kelabakan membiayai kebutuhan rumah. Dia menyebut kebijakan pemerintah cukup merugikan masyarakat kecil. Menurutnya, gratis listrik saja nggak cukup.

“Cuma dapat gratis listrik nggak cukup karena air dan kebutuhan lain juga harus bayar,” keluhnya.

Kini di tengah usahanya yang tutup, Abdul banting setir menjadi pengecer cabai merah keriting. Hal tersebut dia lakukan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Semoga wabah ini segera berakhir dan segala aktivitas kembali normal seperti biasa ya, Millens! (Zulfa Anisah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024