BerandaHits
Senin, 12 Jan 2025 11:31

Pemerintah Kota Ini Melarang Warganya Jatuh Sakit

Pemerintah Kota Belcastro di Italia melarang warganya jatuh sakit. (Google Street View)

Di Belcastro, Provinsi Catanzaro, Italia, nggak ada fasilitas kesehatan yang layak. Kalau jatuh sakit, warga harus pergi ke Kota Catanzaro yang berjarak 44 kilometer untuk berobat.

Inibaru.id – Meski masih banyak kekurangan dan belakangan jadi kontroversi karena adanya sejumlah perubahan peraturan, nyatanya orang Indonesia cukup banyak dibantu oleh keberadaan BPJS Kesehatan. Setidaknya, saat jatuh sakit, kita masih bisa mencari pengobatan agar bisa sembuh. Hal yang berbeda dialami warga Belcastro di Italia. Di sana, pemerintah kotanya malah melarang warganya jatuh sakit. Kok bisa, sih?

Belcastro ada di Italia Selatan yang dikenal nggak semaju Italia Utara, tepatnya di Provinsi Catanzaro. Jarak dari ibu kota provinsi tersebut, yaitu Provinsi Catanzaro, sebenarnya nggak begitu jauh, yaitu 44 kilometer saja. Tapi, fasilitas kesehatan di antara kedua tempat tersebut sangatlah kontras.

Saking buruknya fasilitas kesehatan di Belcastro, Wali Kota Antonio Torchia sampai mengeluarkan pernyataan resmi yang isinya adalah meminta warga Belcastro untuk nggak sakit. Mereka diminta untuk menghindari kegiatan atau hal-hal yang bikin mereka jatuh sakit atau tertular penyakit. Alasannya, pihak pemerintah kota nggak bisa sewaktu-waktu memberikan bantuan medis yang memadai.

“Ini memang sebuah ironi. Tapi hal ini perlu diumumkan karena realitanya akses layanan kesehatan di Belcastro memang separah itu,” ungkapnya sebagaimana dinukil dari situs Cnn, Jumat (11/1/2025).

Sebagian besar warga Belcastro adalah kaum lansia. (Google Street View)

Meski warga Belcastro hanya sekitar 1.300 orang, kebanyakan adalah kaum lansia. Jarang-jarang ada generasi muda, khususnya yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan. Dokter jaga nggak lagi bisa ditemukan di fasilitas kesehatan setempat setelah jam kerja, pada hari libur, atau akhir pekan.

Bukan hal aneh juga jika menemukan fasilitas kesehatan tutup tanpa pemberitahuan. Intinya sih, mau nggak mau kalau jatuh sakit, warga harus pergi ke Kota Catanzaro untuk berobat.

Maka dari itulah, Torchia meminta warganya untuk nggak sering bepergian atau hadir di acara di mana banyak orang bisa berkumpul agar nggak mudah terkena penyakit. Kalau bisa, warga juga harus menjaga sistem imun tubuhnya agar terus tetap kuat dan nggak mudah jatuh sakit.

“Soalnya kalau sampai ada keadaan darurat, satu-satunya harapan adalah mencapai Catanzaro tepat waktu,” lanjut Torchia.

Provinsi Catanzaro dan lainnya di Region Calabria memang dikenal sebagai wilayah termiskin di Italia. Wilayah ini pun semakin ditinggalkan warganya, khususnya dari generasi muda. Makanya, bukan hal mudah menarik perhatian generasi muda, khususnya yang bekerja di dunia kesehatan, untuk tinggal di sana.

Nggak disangka ya, Millens. Ternyata di Eropa, ada kota yang bahkan sampai meminta warganya dilarang sakit karena masalah kurangnya askes kesehatan. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bongkoroti, Salah Satu Penganan Langka di 'Pasar Kuliner Jadul' di Taman Menara Kudus

15 Jan 2025

Sekilas tentang Prompt Engineer, Profesi Anyar yang Muncul dari Perkembangan AI

15 Jan 2025

Kritik Rakyat adalah Hak, Permintaan Maaf adalah Kewajiban Pejabat yang Kelakuannya Nggak Patut

15 Jan 2025

Si-Manis Mart, Inovasi Stabilitas Harga di Jawa Tengah

15 Jan 2025

Uniknya Asal-usul Penamaan Desa Gamer di Kota Pekalongan, Jawa Tengah

15 Jan 2025

Cegah Bunuh Diri, Kafe di Jepang Sediakan Peti Mati untuk Merenung

15 Jan 2025

Meracik Rujak Mitoni di Batang, Kaya Rasa dengan Buah-buahan Belasan Macam

15 Jan 2025

Ipda Bakti Relakan Tabungan Haji Jadi TPA, Wujud Pengabdian Polisi kepada Masyarakat

15 Jan 2025

Kata Guru dan Orang Tua Siswa tentang Rencana UN yang Akan Diadakan Kembali

2 Jan 2025

Ttangkkeut, Tempat Warga Korea Melihat Matahari Terbit Pertama di Awal Tahun

2 Jan 2025

YOLO; Filosofi Hidup Sekali yang Memacu Kebahagiaan Plus Risiko

2 Jan 2025

Ada Sampah di Planet Mars, Arkeolog: Jangan Dibuang tapi Dilestarikan!

2 Jan 2025

Hari Pertama 2025: KAI Daop 4 Semarang Berangkatkan 25 Ribu Penumpang, Paling Banyak di Stasiun Tawang

2 Jan 2025

Memagari Kicau Merdu Burung Pleci di Pegunungan Muria

2 Jan 2025

Waktu Terbaik Mengunjungi Kebun Buah Mangunan Yogyakarta

2 Jan 2025

MK Hapus Presidential Threshold, Apa Dampak bagi Demokrasi Indonesia?

3 Jan 2025

Dampak Perkebunan Kelapa Sawit bagi Air dan Udara, Baik atau Buruk?

3 Jan 2025

Kemalasan Nobita, Antitesis Masyarakat Jepang dengan Tradisi Tahun Baru

3 Jan 2025

Pastikan Resolusi Tahun Barumu Bebas FOMO!

3 Jan 2025

Seperti Apa Mekanisme Tilang dengan Sistem Poin di SIM yang Berlaku Mulai 2025?

3 Jan 2025