BerandaHits
Minggu, 4 Nov 2023 16:22

Peduli Palestina, Indonesia Kirim Bantuan

Indonesia mengirim bantuan untuk rakyat Palestina. (Detik)

Indonesia mengirimkan total bantuan 51,5 ton bahan makanan, alat medis, selimut, tenda, dan barang-barang lain. Bantuan ini berasal dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan, TNI Polri, Palang Merah Indonesia (PMI), BAZNAS, Dompet Dhuafa, dan Kitabisa.

Inibaru.id - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengirimkan 7 ton obat-obatan, makanan bergizi, dan hygiene kit kepada rakyat Palestina. Bantuan ini merupakan bagian dari total 51,5 ton bantuan yang dikirim oleh pemerintah dan pihak swasta Indonesia.

Pelepasan bantuan dilakukan di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, pada Sabtu (4/11), yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo, didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin serta anggota kabinet lainnya.

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa bantuan ini terdiri dari 51,5 ton bahan makanan, alat medis, selimut, tenda, dan barang-barang lain yang sesuai dengan kebutuhan.

Bantuan ini berasal dari berbagai sumber, termasuk Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan, TNI Polri, Palang Merah Indonesia (PMI), BAZNAS, Dompet Dhuafa, dan Kitabisa.

"Untuk bantuan selanjutnya juga sedang dalam proses dipersiapkan. Bantuan ini bukan hanya dari pemerintah namun juga dari masyarakat, dari dunia usaha,” ujar Presiden.

Bantuan ini berasal dari berbagai sumber. (dok. Kemenkes)

Lebih lanjut, dia berharap akan ada lebih banyak bantuan dari masyarakat dan dunia usaha sebagai tanda solidaritas Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina.

"Saya ingin menekankan kembali bahwa Indonesia akan terus bersama perjuangan bangsa Palestina,” katanya.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin juga menyatakan bahwa akan ada tahap kedua pengiriman bantuan berupa peralatan rumah sakit.

Ini penting mengingat sejumlah penyakit yang muncul akibat konflik sosial dan perang di Gaza, termasuk dehidrasi, penyakit yang ditularkan melalui air, ISPA, diare, malnutrisi, penyakit kulit, dan gangguan jiwa. Di rumah sakit, jenis penyakit yang dihadapi adalah fraktur, luka robek, trauma, asfiksia, dan luka bakar.

Turut prihatin ya dengan situasi di sana. Semoga perang segera berakhir dan para korban segera bangkit dari keterpurukan. (Siti Zumrokhatun/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024