BerandaHits
Kamis, 22 Apr 2020 20:30

Pasar Sepi Karena Pandemi, Pendapatan Rumah Panggang Ikan Bandarharjo Turun

Pendapatan rumah panggang ikan di Kampung Bandarharjo mengalami penurunan selama corona. (Inibaru.id/ Audrian F)

Rumah Panggang Ikan di Kampung Mangut Bandarharjo mengalami penurunan pendapatan. Disinyalir, para pedagang yang berasal dari luar Kota Semarang enggan datang mengambil stok ikan selama pandemi corona. <br>

Inibaru.id - Aktivitas sentra pengasapan ikan Kampung Mangut Bandarharjo, Kota Semarang, pada Selasa (21/2/2020) berjalan sebagaimana biasanya. Para pegawai bekerja sesuai tugasnya masing-masing, mulai dari memotong, menjemur, hingga memanggang ikan di atas bara api.

Namun, di antara rutinitas tersebut, terlontar beragam keresahan. Selama pandemi corona ini, ikan-ikan yang mereka pasok kepada para pedagang nggak begitu laku. Jelas, adanya imbauan untuk menerapkan physical distancing berdampak pada aktivitas perdagangan.

Yoso, mengeluh ikan panggannya sepi pembeli. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Yoso yang sudah 5 tahun lebih bekerja sebagai pemanggang ikan mengungkapkan kalau jumlah pedagang yang ambil stok semakin sedikit. Masalahnya, pedagang tersebut nggak semuanya berasal dari Kota Semarang. Ada yang dari Demak, Ungaran dan Kendal. Mayoritas pedagang yang mengambil stok ikan mereka dari Pasar Kobong, Jalan Bundel Rejomulyo, Semarang Utara, kini juga semakin berkurang.

“Mungkin larangan untuk ke luar kota jadi menghambat mereka. Ditambah Semarang kan banyak yang kena, ya mungkin mereka juga takut,” ungkap Yoso.

Jenis-jenis ikan yang tersedia di sini adalah Tongkol, Manyung, Mangut, Tunul, Pari dan Patin. Yang paling laku biasanya adalah Kepala Manyung. Yoso menambahkan, kalau biasanya masing-masing jenis ikan bisa laku hingga 7 kuintal, kali ini hanya 3 sampai 5 kuintal saja. Angka ini tentu sangat meresahkan para pengasap ikan.

Kampung Mangut sentra rumah panggang ikan di Kota Semarang. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Kuntoro, pengasap lain di Kampung Mangut Bandarharjo menuturkan, meskipun pembelinya semakin sedikit, harga jual ikan asap nggak berubah. Misalnya, Kepala Manyung masih dihargai Rp 17 ribu per kg. Sementara itu, Tongkol dijual dengan harga Rp 10-15 ribu per kg.

“Sama. Cuma ya ngenesnya sepi itu,” keluh pria berusia 60 tersebut.

Ikan-ikan yang telah dipanggang. (Inibaru.id/ Audrian F)<br>

Meski kondisi bisnis semakin mengenaskan, seluruh 25 rumah asap di Kampung Mangut belum merumahkan karyawannya. Meski begitu, ada karyawan yang sudah mengalami pemotongan honor sebagai imbas dari kurangnya pendapatan.

Rafidah, pemotong ikan di salah satu rumah pengasapan memahami kondisi saat ini. Dia nggak protes karena sadar semua orang juga mengalami kesusahan.

“Saya menerima, meskipun juga nelangsa,” tandasnya pilu meski tetap menyunggingkan senyum.

Situasi di tengah pandemi ini memang cukup menyedihkan ya, Millens. Semoga saja, bisnis di Kampung Mangut bisa bertahan. (Audrian F/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024