BerandaHits
Rabu, 25 Jun 2024 14:23

Pakar Siber soal Serangan Ransomware ke PDN: Kok Bisa Kecolongan?

Pihak Kemenkominfo memastikan Pusat Data Nasional terkena serangan siber ransomware. (Disway.id/Ayu Novita)

Digadang-gadang jadi pusat data yang aman, nyatanya Pusat Data Nasional (PDN) terkena serangan siber ransomware. Pihak penyerang bahkan sampai meminta tebusan, lo. Separah apa ya dampak dari serangan ini?

Inibaru.id – Sejumlah pakar siber di Indonesia keheranan bagaimana bisa server Pusat Data Nasional (PDN) bisa sampai terkena serangan siber ransomware sejak Kamis (20/6/2024). Apalagi, setidaknya 210 instansi terdampak serangan tersebut.

Salah satunya yang paling dipusingkan dengan hal ini adalah imigrasi yang harus mengurus ratusan ribu jemaah haji yang pulang dari Tanah Suci. Bahkan, serangan ini juga bikin pendaftaran daring siswa baru di banyak sekolah juga ikut terhambat, lo.

“Iya, 210 instansi baik itu di pusat maupun daerah terdampak serangan siber ini,” ucap Direktur Jenderal Aplikasi Informatikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pengarepan sebagaimana dinukil dari Tribunnews, Selasa (25/6/2024).

Salah seorang pakar yang mengungkap keheranan tersebut adalah Alfons Tanujaya dari Vaksincom. Dia menyebut pengurus cloud PDN melakukan kecerobohan atau nggak cukup melakukan pengamanan sampai-sampai data yang sangat penting tersebut bisa dengan mudah diretas.

“Apalagi serangannya bisa berlangsung selama berhari-hari. Ini tentu harus jadi pertanyaan dan evaluasi. Kok bisa sampai kecolongan separah ini?” ujar Alfons sebagaimana dimuat di Kumparan, Selasa (25/6).

Sebanyak 210 instansi terdampak serangan siber ransomware ke PDN, salah satunya adalah imigrasi. (Liputan6/Pramita Tristiawati)

Pakar lainnya, Nenden Sekar Arum dari SAFEnet bahkan menyebut serangan siber ransomware ke PDN ini sebenarnya sudah masuk dalam ancaman terhadap keamanan nasional yang seharusnya nggak boleh disepelekan begitu saja.

“Serangan terhadap PDN dan kemungkinan sudah bocornya data warga ini sebenarnya hanyalah puncak gunung es dari lemahnya sistem keamanan siber di Indonesia,” ungkap Nenden sebagaimana dinukil dari Inilah.com, Selasa (25/6).

Asal kamu tahu saja, pengelolaan Pusat Data Nasional ada di tangan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Karena dampaknya yang cukup parah dan adanya informasi permintaan tebusan dari pelaku serangan ransomware Lockbit 3.0 sebesar 8 juta Dollar AS atau Rp131 miliar jika pemerintah pengin datanya kembali, pihak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pun berencana akan memanggil Kemenkominfo untuk memberikan penjelasan terkait hal ini.

“Kalau sampai beberapa hari ke depan nggak ada perbaikan. Kita akan panggil Menkominfo untuk mengetahui apa masalahnya. Apakah ada malfungsi di tingkat cyber security kita atau gimana. Ini perlu diperbaiki,” ungkap Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid pada Senin (24/6).

Duh cukup mengenaskan ya serangan siber ransomware ke Pusat Data Nasional ini. Kira-kira, apa yang perlu diperbaiki agar hal seperti ini nggak lagi terjadi di masa depan, ya, Millens? ingat, data pribadi seperti nama, alamat, foto, hingga sidik jari ini sangat penting dan jika sampai disalahgunakan bisa sangat merugikan, lo. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT