BerandaHits
Selasa, 27 Nov 2023 10:47

Orang Indonesia Malas Jalan Kaki atau Fasilitasnya yang Nggak Memadai?

Bukan malas jalan kaki, fasilitas jalan kaki bagi orang Indonesia nggak memadai dan banyak disalahgunakan. (Mediaindonesia/Bary Fathahilah)

Sudah bukan rahasia lagi kalau orang Indonesia malas jalan kaki. Tapi, pernah terpikir nggak kalau penyebab malas ini adalah fasilitas alias infrastruktur bagi pejalan kaki di Indonesia yang sangat buruk?

Inibaru.id – Orang Indonesia disebut-sebut sebagai orang yang malas jalan kaki di seluruh dunia. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan Stanford University, Amerika Serikat pada 2017 lalu.

Dalam penelitian tersebut, setidaknya 717 ribu ponsel yang dipakai penduduk yang ada di 111 negara berbeda yang sudah menggunakan aplikasi pemantau aktivitas dicek. Hasilnya orang Indonesia memang cenderung malas jalan kaki. Rata-rata, kita hanya berjalan 3.513 langkah saja per hari.

Hal ini membuat Indonesia ada di peringkat ke 46, sangat kontras dengan rata-rata warga Hong Kong yang berada di peringkat 1 dengan rata-rata 6.189 langkah setiap hari.

Sebenarnya, tanpa perlu penelitian tersebut, kita sudah bisa melihat kalau orang Indonesia memang cenderung malas berjalan kaki. Saat salat Jumat misalnya, banyak sepeda motor terparkir. Padahal, pemiliknya adalah warga sekitar yang sebenarnya bisa mencapai masjid dengan berjalan kaki.

Kita juga terbiasa pergi ke tempat dengan jarak kurang lebih 1 kilometer dengan naik sepeda motor. Alasannya, tentu saja karena cepat dan praktis.

Tapi, sebenarnya kita nggak bisa begitu saja memberikan cap malas berjalan kaki kepada masyarakat Indonesia. Ada banyak faktor yang membuat kita cenderung jarang berjalan kaki. Salah satunya adalah fasilitas untuk melakukannya memang nggak memadai.

Trotoar Rusak

Trotoar rusak yang bisa membahayakan dan disalahgunakan jadi penyebab banyak orang Indonesia enggan berjalan kaki. (Eramuslim)

Di kawasan perkotaan, trotoar nggak nyaman dipakai berjalan kaki. Ada banyak halangan yang harus dihadapi. Hal ini diungkap salah seorang warganet bernama Firyal Fakhrilhadi di akun X milinya @firyalff.

Ngelihat rute Google Maps, oh 1,5 km saja. Begitu jalan kaki, sudah kayak lagi ikut Benteng Takeshi. Ada saja halang rintang trotoarnya,” tulisnya pada Minggu, (26/11/2023).

Hal serupa diungkap pakar tata kota Ernawati Hendrakusumah. Dia menyebut infrastruktur bagi pejalan kaki di Indonesia masih belum memadai. Begitu ada trotoar yang bagus, justru dipakai oknum sebagai tempat parkir atau digunakan sebagai tempat pedagang kaki lima mangkal.

“Memang belum semua jalan tersedia ruang untuk pejalan kaki. Di jalan di mana sudah tersedia trotoar, realitanya malah banyak dimanfaatkan oleh PKL,” ungkap Lektor Kepala Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Islam Bandung tersebut sebagaimana dilansir dari Kompas, Rabu (8/2/2023).

Trotoar di kota-kota Indonesia juga banyak yang sempit, nggak rata, banyak lubangnya, hingga sering terhalang tiang. Belum lagi dengan tidak tersedianya pohon peneduh yang membuat aktivitas berjalan kaki di siang hari terasa sangat panas dan melelahkan.

Melihat fakta-fakta ini, bukankah kita sebaiknya nggak lagi mudah mengiyakan anggapan bahwa orang Indonesia malas jalan kaki? Mulai sekarang, nggak ada salahnya terus memberikan masukan atau saran kepada pemerintah kota atau kabupaten setempat untuk memperbaiki fasilitas pejalan kaki dan juga transportasi umum.

Jika kedua hal itu bisa ditingkatkan, niscaya semakin banyak orang yang nyaman berjalan kaki. Efeknya, bisa membuat kemacetan berkurang juga, lo. Setuju, kan, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: