BerandaHits
Sabtu, 30 Apr 2021 19:55

Nama Khas Swiss Tapi Asli Indonesia, Begini Fakta Unik Permen Davos

Permen Davos asli Indonesia. (Twitter.com/getukecomgl)

Permen dengan rasa mint yang sangat kuat ini asli Indonesia meski punya nama khas Swiss. Nah, permen Davos punya banyak fakta unik, lo. Apa saja, ya?

Inibaru.id – Kamu pasti pernah melihat permen ini di warung-warung dekat rumah. Namanya adalah permen Davos. Dari namanya yang Swiss banget, kita sudah bisa membayangkan rasa dari permen ini. Yap, menyegarkan! Rasa peppermint dari permen ini memang bisa langsung bikin fresh begitu menyentuh lidah.

Banyak orang yang membeli permen Davos sebagai bekal selama perjalanan. Hal ini disebabkan oleh kesegaran permen ini yang kabarnya bisa bikin mual-mual akibat mabuk kendaraan hilang.

Tahu nggak kalau permen Davos ternyata adalah permen dengan rasa mint pertama di Tanah Air. Bahkan, jenama ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Dulu, permen ini dibuat di sebuah pabrik milik Siem Kie Djian yang mulai beroperasi sejak 28 Desember 1931.

Nah, kini, perusahaan yang membuatnya adalah PT Slamet Langgeng yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani 67, Kandang Gampang, Purbalingga, Jawa Tengah.

Percaya nggak, pabriknya nggak bergeser sedikit pun sejak kali pertama didirikan! Kalau kamu ke sana, bakal menemukan fakta lain, yakni bangunan pabrik yang sangat khas zaman kolonial dengan tembok yang cenderung tebal. Pantas saja pabriknya masih kokoh berdiri hingga sekarang, ya, Millens?

Permen Davos asli Purbalingga dan sudah ada sejak zaman Belanda. (GNFI/Shutterstock/untungsubagyo)

Kalau soal nama, Davos terinspirasi dari Gunung Davos yang ada di Swiss. Kamu tahu sendiri kan kalau menyebut nama Swiss pasti yang terpikir langsung adalah udaranya yang sejuk dan segar. Hal ini tentu sangat sesuai dengan rasa dari produk permennya yang juga segar.

Menariknya, kalau nama PT-nya, yakni Slamet Langgeng berasal dari Gunung Slamet yang kokoh berdiri di sebelah utara Kabupaten Purbalingga. Kalau nama “langgeng” artinya abadi. Pantas saja sih soalnya sampai sekarang jenama permen ini masih eksis dan bahkan jadi legenda.

Meski begitu, ternyata pabrik permen Davos sempat mengalami masalah keuangan di masa penjajahan Jepang. Usai Indonesia merdeka pada 1945, pabrik ini kembali bangkit dan mengubah namanya jadi PT Purbasari & Co. Nah, pada 1961 namanya berubah lagi jadi Slamet Langgeng & Co hingga sekarang.

Yang bikin tambah unik adalah, kemasan permen Davos ternyata masih sama saja sejak dulu. Meski sempat ada kemasan kotak dengan butiran permen berukuran lebih kecil, yang terkenal dari permen ini adalah kemasan roll dengan butiran permen besar berukuran 22 milimeter isinya 10 butir.

Punya Produk Lain

Oya, PT Slamet Langgeng ternyata juga punya produk permen mint lain, yakni Kresna. Selain itu, ada juga minuman limun yang laris manis di kalangan masyarakat Purbalingga dan sekitarnya. Meski begitu, kepopulerannya kalah jauh dari permen Davos yang sudah melegenda di kawasan Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Pernah mencoba permen Davos, Millens? Suka dengan kesegarannya yang strong nggak? (Osi/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: