BerandaHits
Jumat, 28 Apr 2022 11:15

Mudik Paling Nggak Biasa, Mbok Yem Turun Gunung dari Puncak Lawu!

Mudik Paling Nggak Biasa, Mbok Yem Turun Gunung dari Puncak Lawu!

Mbok Yem, pemilik warung tertinggi di Indonesia, mudik Lebaran sembari ditandu dari puncak Gunung Lawu. (Instagram @jun_alwii)

Foto dan video Mbok Yem mudik Lebaran viral di media sosial. Dia terlihat ditandu untuk menuruni Gunung Lawu. Maklum, Mbok Yem turun gunung setahun sekali, Millens.

Inibaru.id – Anak muda yang suka naik gunung pasti pernah setidaknya mendengar nama Mbok Yem. Sosok berusia 64 tahun ini memang legendaris karena membuka warung makan di puncak Gunung Lawu. Nah, karena lokasi warungnya yang sangat nggak biasa, Mbok Yem pun hanya bisa mudik setahun sekali untuk Lebaran.

Warung Makan Mbok Yem berada di ketinggian 3.150 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di warung yang disebut-sebut tertinggi di Indonesia ini pula, Mbok Yem tinggal selama 37 tahun terakhir, Millens.

Omong-omong, kalau kamu mau makan di warung Mbok Yem, harus mendaki setidaknya enam atau tujuh jam via jalur Candi Cetho, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Jalurnya cukup curam sehingga nggak mudah untuk dilalui pendaki, apalagi perempuan yang sudah berumur seperti Mbok Yem.

Hal ini membuat Mbok Yem baru bisa pulang ke kampung halamannya yang ada di Dukuh Dagung, Desa Donggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magelang, Jawa Timur setahun sekali. Dia melakukannya untuk berlebaran bersama dengan keluarga dan melepas rindu pada anak cucunya. Bisa jadi, mudik Lebaran yang dilakukan Mbok Yem memang paling nggak biasa di Indonesia atau bahkan di seluruh dunia.

Mengingat jalurnya sulit, Mbok Yem pun harus ditandu sejumlah orang untuk mudik. Nah, video Mbok Yem ditandu turun gunung pada Rabu (27/4/2022) kemarin pun viral di media sosial.

“Mbok Yem turun gunung hari ini, Rabu 27 April 2022 untuk berlebaran dengan keluarga di rumah. Buat teman-teman yang mau mendaki Lawu, tetap semangat karena warungnya Mbok Yem tetap buka dilayani Mas Muis (keponakan Mbok Yem),” terang akun Instagram Magetan Banget.

Warung Mbok Yem yang melegenda bagi para pendaki Gunung Lawu. (Batikjolawe/Dedi H Purwadi)

Melegenda di Kalangan Anak Muda Pencinta Alam

Bagi anak muda pencinta alam, nama Mbok Yem sudah dianggap sebagai legenda. Bagaimana nggak, dia membuka warung di lokasi yang nggak jauh dengan puncak Gunung Lawu. Otomatis, para pendaki pun merasa sangat terbantu dengan kehadiran warung ini. Mereka bisa beristirahat, makan, minum, serta mengisi energi untuk mencapai puncak gunung.

Lokasi warungnya juga sangat strategis karena persis di pertemuan tiga jalur pendakian Gunung Lawu. Jadi, kalau kamu mau mendaki dari Candi Cetho, Cemoro Kadang, ataupun Cemoro Sewu, pasti bakal menemui warung ini, kok.

Soal dari mana bahan makanan untuk memasak, kerabat Mbok Yem, Parmi jadi orang yang memasoknya sekaligus mengantarkannya ke warung Mbok Yem. Parmi masih memiliki stamina luar biasa karena bisa tiga kali naik turun gunung hanya dalam sepekan sembari membawa sekitar 50 kg bahan untuk dimasak bersama dengan Senen, Miyem, dan Batul.

Kalau soal bahan bakar, Mbok Yem nggak bakal kekurangan karena memakai kayu. Maklum, dia memasak dengan kompor tungku. Mbok Yem juga memakai genset serta panel surya untuk mendapatkan energi listrik.

Sebenarnya, selain saat mudik Lebaran, Mbok Yem juga bakal turun gunung jika ada keluarga yang menggelar hajatan atau kepentingan lainnya. Tapi, tentu saja, momen dia mudik Lebaran pasti bakal jadi cerita viral. (Tri, Mer/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025