BerandaHits
Jumat, 7 Sep 2023 10:18

Mewarnai Ala Orang Dewasa; Sebuah Terapi Seni

Ilustrasi: Mewarnai adalah salah satu bentuk terapi seni yang berguna untuk mengurangi stres.(Unsplash)

Mewarnai bagi orang dewasa adalah sebuah terapi seni yang membawa banyak manfaat. Kamu yang sedang dilanda stres, patut untuk mencobanya.

Inibaru.id - Pernah ada pada fase sangat depresi dan merasa semua serbasulit? Memang apa pun masalahmu, tetap harus dihadapi ya, Millens? Tapi, untuk sekadar rileksasi dari segala keadaan yang ruwet tersebut, kamu boleh melakukan "pelarian" dengan cara mewarnai gambar.

Hhmm, kamu nggak salah dengar, kok. Nggak ada salahnya orang dewasa melakukan kegiatan mewarnai karena itu bagian dari terapi seni. Meski kegiatan itu sering dilakukan oleh anak kecil, mewarnai rupanya juga memberikan dampak positif yang besar bagi orang dewasa yang dilanda stres.

Mewarnai, juga melukis, mencoret-coret abstrak, membuat kolase, fotografi, memahat, atau berkreasi dengan tanah liat adalah teknik yang digunakan dalam terapi seni. Itu adalah salah satu jenis psikoterapi yang menggunakan seni sebagai media utamanya.

Terapi seni sudah digunakan sejak lama sebagai cara untuk menenangkan dan meningkatkan kesadaran diri bagi seseorang yang memiliki tekanan psikologis atau gangguan mental. Ada berbagai metode di antaranya seperti terapi tari, terapi drama, terapi musik, terapi menulis, dan terapi kelompok suportif ekspresif.

Saat kamu memilih menggambar sebagai terapi seni, pahamilah bahwa itu berbeda dengan kelas menggambar. Kamu nggak perlu memiliki kemampuan khusus dalam bidang seni. Justru saat menggambar, lakukanlah dengan perasaan senang dan lepaskan segala beban pikiran.

Manfaat Mewarnai

Ilustrasi: Mewarnai mebuat kita merasakan kebebasan berekspresi. (Pixabay)

Saat sibuk mewarnai, manfaat apa sih yang bisa kita rasakan? Sadar atau nggak, mewarnai bisa mengembalikan kondisi mental, emosi, dan fisik seseorang, lo. Berikut merupakan penjelasan mengenai beberapa manfaat mewarnai bagi orang dewasa dikutip dari Fimela (9/1/2023).

1. Mengurangi Stres

Dilansir dari laman Webmd, mewarnai adalah aktivitas berulang yang membutuhkan perhatian pada detail-detail kecil. Saat kamu memfokuskan diri untuk mewarnai suatu gambar dengan detail-detail kecil, kamu akan teralihkan dari hal-hal yang mungkin menyebabkan stres. Mewarnai juga akan membangkitkan perasaan nostalgia masa kanak-kanak yang menyenangkan. Hal ini juga akan membuatmu lebih rileks.

2. Meningkatkan Kualitas Tidur

Bagi kamu yang kesulitan tidur, bisa coba melakukan kegiatan mewarnai. Mewarnai sebelum tidur akan membuat tidurmu lebih nyenyak daripada ketika kamu bermain ponsel sebelum tidur. Paparan cahaya biru dari ponselmu dapat mengganggu kualitas tidur karena menghentikan pelepasan melatonin alami tubuhmu.

3. Membantu Memproses Emosimu

Selain menulis ke dalam jurnal harian, mewarnai juga bisa jadi salah satu cara untuk memproses emosimu. Dilansir dari laman Healthline, menciptakan sebuah karya seni adalah suatu cara yang sehat yang dapat dilakukan dalam memproses emosi.

Mewarnai dapat memfasilitasi pemrosesan dan penyembuhan emosional, karena hal ini menawarkan cara untuk mengeluarkan emosi negatif atau yang tidak diinginkan alih-alih memendamnya di dalam.

4. Meningkatkan Mindfulness

Mindfulness bisa diartikan praktik yang membantumu menjaga perhatian agar tetap fokus pada saat ini. Mindfulness membantumu mengurangi kecemasan akan hal-hal yang terjadi di masa depan. Dilansir dari laman Healthline, meningkatkan mindfulness bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti meditasi, berjalan, memasak, dan pastinya mewarnai.

5. Menjadi Diri Sendiri

Dengan mewarnai, kamu bisa dengan bebas mengekspresikan diri sendiri tanpa memedulikan pemikiran orang lain tentangmu. Ketika mewarnai, nggak ada orang yang berhak mengaturmu agar menyesuaikan dengan selera mereka.

Nah, ternyata banyak kan manfaat dari mewarnai? Kamu ingin membuktikan faedahnya? Yuk, buruan ke stationary untuk berburu buku gambar dan pensil warna-warni! (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024