BerandaHits
Kamis, 6 Des 2023 09:13

Meski Merasakan Sensasi Terbakar, Kenapa Banyak Orang Suka Pedas?

Ilustrasi: Proses belajar menyukai rasa pedas disebut dengan 'benign masochism' atau 'menyukai apa yang kita benci'. (Shutterstock)

Banyak kedai makanan yang menjual masakan pedas dan pembelinya selalu membeludak. Itu membuktikan bahwa banyak orang yang menyukai rasa pedas, meski lidah mereka terasa terbakar.

Inibaru.id - Buat orang yang nggak suka makan pedas, sudah pasti menyantap masakan dengan campuran banyak cabai akan menyiksa. Lidah seolah terbakar dan ingin rasanya menenggak air minum sebanyak-banyaknya. Sementara, ada juga orang yang sangat mengidamkan makanan pedas, full sambal, bahkan menganggap semakin pedas, semakin berselera.

Menurut kamu, kenapa ada orang yang nggak tahan dengan rasa pedas, tapi banyak juga yang menyukai kepedasan baik di level rendah sampai tinggi? Itu semua bisa dijelaskan secara ilmiah, Millens.

Perlu kamu tahu, ketertarikan kepada rasa pedas bukan ada pada seseorang sejak bayi. Rasa suka itu sebenarnya dipelajari oleh tubuh sebegai efek seringnya indra pengecap merasakan rasa pedas.

Dalam Washington Post, profesor emeritus psikologi University of Pennsylvania sekaligus peneliti psikologi tentang rasa benci, Paul Rozin menyebut, proses belajar menyukai rasa pedas ini disebut dengan "benign masochism" atau "menyukai apa yang kita benci".

Ketika lidah merasakan capsaicin (senyawa pedas pada cabai), reseptor tertentu di mulut akan bereaksi mengirimkan sinyal kepada otak bahwa kamu sedang merasa "tersiksa" yang akhirnya membuat otak melepaskan hormon endorfin sebagai cara menghilangkan rasa "tersiksa" itu. Hormon bahagia ini akan terus dilepaskan selama kamu makan makanan pedas. Nah, karena alasan itulah banyak orang justru merasa bahagia dan puas setelah makan makanan pedas.

Suka karena Terbiasa

TanboyKun, salah seorang konten kreator yang sering menyantap makanan pedas ekstrem dan videonya selalu mendapat banyak penonton. (Youtube TanboyKun)

Kenapa kebanyakan orang Indonesia menyukai makanan pedas? Karena, bumbu yang digunakan dalam masakan Indonesia sangat kaya dan beragam. Sebagian besar bumbu masakan Indonesia mengandung cabai, yang memang dikenal sebagai bahan utama untuk memberikan rasa pedas pada masakan.

Selain cabai, bumbu masakan Indonesia juga mengandung rempah-rempah seperti ketumbar, jahe, kunyit, dan lain-lain, yang semuanya memberikan aroma dan rasa yang khas pada masakan Indonesia.

Nah, karena orang Indonesia terbiasa mengonsumsi makanan pedas sejak kecil, nggak heran jika sekarang banyak kamu lihat gerai makanan pedas level laris manis ya, Millens?

Nah, menurut Paul Rozin, rasa suka terhadap makanan pedas memang dibangun sejak kecil dan akan tetap cinta pedas ketika dewasa. Penyuka makanan pedas lebih kebal menahan rasa terbakar di mulut, sedangkan orang yang nggak suka pedas akan lebih sensitif mengenali rasa pedas.

Hmm, rupanya begitu, ya? Jika sejak dulu kamu terbiasa makan masakan ibu yang pedas-pedas, maka ketika dewasa lidahmu sudah terlatih, deh. Eits, meski kamu suka pedas, tetap jangan sampai kebablasan ya! Ingat lambung dan organ pencernaan lainnya! (Siti Khatijah/E07)

.

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Kantongi KTP Palsu, WN Myanmar Ditangkap Petugas Imigrasi

12 Des 2024

Benarkah Nama Kecamatan Jebres di Kota Solo Terinspirasi dari Nama Orang Belanda?

12 Des 2024

Keputusan FIFA tentang Tuan Rumah Piala Dunia dan Kontroversi Arab Saudi

12 Des 2024

Sindrom Ksatria Putih, Ketika Menolong Menjadi Beban Emosional

12 Des 2024

Budaya Makan Orang Korea yang Perlu Kamu Tahu

12 Des 2024

Pasangan Muda Banyak yang Bercerai, Gen Z Makin Ogah Menikah

12 Des 2024

Ruang Baca dan Diskusi Literasi di Kudus, Klub Buku Maossae

12 Des 2024

Gelar ACM, Bandara Ahmad Yani Semarang Bersiap Sambut Libur Nataru 2024/2025

12 Des 2024

Kala 'Slow Living' Mulai Diminati Generasi Muda Indonesia

13 Des 2024

Hadapi Bencana, Wapres Gibran akan Hadir Apel Kesiapsiagaan Bencana di Semarang

13 Des 2024

Enam Cagub dari PDIP Menggugat Hasil Pilkada 2024 ke MK

13 Des 2024

Tarif Layanan Diskon 50 Persen, Penumpang di Bandara Ahmad Yani Bakal Meningkat

13 Des 2024

Dua Pekan Terendam Banjir, Desa Batu di Demak Jadi Mirip Rawa

13 Des 2024

PNS di Tokyo Bakal Kerja 4 Hari Per Minggu Mulai 2025

13 Des 2024

Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, Pemprov Upayakan Modifikasi Cuaca

13 Des 2024

Membangun 'Man Cave' di Rumah, Apakah Perlu?

13 Des 2024

Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024; E-Sport Kita Makin Berkembang

14 Des 2024

Legenda Kali Woro; Tentang Kesombongan Manusia terhadap Alam

14 Des 2024

Menguak Rahasia Rasa Manis Ubi Cilembu, Benarkah Karena Diberi Gula atau Madu?

14 Des 2024

Minimarket di Korea Selatan, Lebih dari Tempat Belanja, Kini Jadi Tujuan Wisata

14 Des 2024