BerandaHits
Jumat, 12 Des 2024 13:06

Sindrom Ksatria Putih, Ketika Menolong Menjadi Beban Emosional

Ilustrasi menolong. (iStock)

Pernah merasa selalu ingin "menyelamatkan" seseorang yang tampaknya sedang dalam masalah, bahkan tanpa diminta? Jika ya, kamu mungkin mengalami Sindrom Ksatria Putih. Dari luar, perilaku ini mulia, tapi ternyata membawa dampak negatif pada diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.

Inibaru.id - Sindrom Ksatria Putih atau White Knight Syndrome adalah kondisi psikologis di mana seseorang merasa terdorong untuk menyelamatkan, membantu, atau melindungi orang lain secara berlebihan, khususnya dalam hubungan interpersonal.

Orang dengan sindrom ini sering kali berusaha "menyelamatkan" seseorang yang mereka anggap terluka, lemah, atau dalam masalah, meskipun orang tersebut mungkin nggak meminta bantuan.

Ciri-Ciri Sindrom Ksatria Putih

1. Fokus Berlebihan pada Orang Lain

Mereka cenderung mengorbankan kebutuhan pribadi demi membantu orang lain, sering kali melampaui batas kemampuan mereka.

2. Merasa Bertanggung Jawab atas Kebahagiaan Orang Lain

Ksatria putih merasa bahwa kebahagiaan atau kesuksesan orang lain bergantung sepenuhnya pada usaha mereka.

3. Daya Tarik pada Hubungan Nggak Seimbang

Orang dengan sindrom ini sering tertarik pada pasangan yang dianggap "butuh diselamatkan" atau menghadapi masalah serius, seperti trauma atau ketergantungan.

4. Kecenderungan Menghindari Masalah Pribadi

Alih-alih menghadapi isu pribadi, mereka memusatkan perhatian pada masalah orang lain sebagai bentuk pelarian.

Penyebab Sindrom Ksatria Putih

Ada kemungkinan masa lalu seseorang ketika masih kecil membentuk pola ini. (via Bernas)

Sindrom ini dapat muncul karena berbagai faktor, seperti:

- Pola Asuh Masa Kecil: Anak yang tumbuh dalam lingkungan di mana mereka merasa harus "mengurus" atau melindungi orang tua yang bermasalah cenderung mengembangkan pola perilaku ini.

- Pengalaman Trauma: Seseorang yang pernah mengalami rasa nggak berdaya mungkin terdorong untuk memastikan orang lain nggak merasakan hal yang sama.

- Kebutuhan Pengakuan: Keinginan untuk merasa dihargai atau dibutuhkan dapat menjadi alasan di balik perilaku ini.

Dampak Negatif Sindrom Ksatria Putih

Meskipun niat membantu terlihat mulia, sindrom ksatria putih dapat membawa dampak negatif, baik bagi diri sendiri maupun orang yang dibantu:

- Burnout Emosional: Terus-menerus mengorbankan diri sendiri untuk orang lain bisa menyebabkan kelelahan mental.

- Hubungan Nggak Sehat: Ketergantungan satu arah dalam hubungan dapat memicu konflik atau manipulasi.

- Menghambat Pertumbuhan Orang Lain: Terlalu banyak membantu dapat membuat orang lain nggak belajar menghadapi atau menyelesaikan masalah mereka sendiri.

Cara Mengatasi Sindrom Ksatria Putih

1. Sadari Batasan Diri

Pahami bahwa kamu nggak bisa selalu menyelesaikan masalah orang lain, dan itu bukan tanggung jawabmu sepenuhnya.

2. Fokus pada Diri Sendiri

Perhatikan kebutuhan pribadi, seperti menjaga kesehatan mental dan fisik.

3. Pelajari Konsep Empati Sehat

Membantu bukan berarti mengambil alih tanggung jawab orang lain. Dukung mereka dengan cara yang memberdayakan.

4. Terapi Psikologis

Konsultasi dengan psikolog dapat membantu mengenali akar masalah dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.

Sindrom Ksatria Putih sering kali berawal dari niat baik, tetapi jika nggak dikendalikan, dapat menguras energi emosional dan menciptakan hubungan yang nggak sehat. Penting untuk menyeimbangkan keinginan membantu orang lain dengan menjaga kesejahteraan diri sendiri. Ingatlah, menolong nggak harus berarti mengorbankan diri.

Jadi, jangan terjebak pada rasa kasihan yang menjerumuskan ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: