BerandaHits
Jumat, 12 Des 2024 10:32

Keputusan FIFA tentang Tuan Rumah Piala Dunia dan Kontroversi Arab Saudi

Kongres Luar Biasa FIFA resmi menunjuk tuan rumah Piala Dunia edisi 2030 dan 2034. (Fifa)

FIFA telah mengumumkan secara resmi negara tuan rumah piala dunia tahun 2030 dan 2034. Khusus untuk tahun 2034 yaitu di Arab Saudi, ada banyak wacana kontroversi terkait penegakan hak asasi manusia.

Inibaru.id - Kongres Luar Biasa FIFA resmi menunjuk tuan rumah Piala Dunia edisi 2030 dan 2034. Kongres tersebut diikuti oleh 211 anggota FIFA dan berlansung secara virtual pada Rabu (11/12/2024) malam. Hasilnya Maroko, Portugal, dan Spanyol ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA 2030. Kemudian, dari hasil Kongres Luar Biasa FIFA juga menetapkan Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA 2034.

Sementara pertandingan perayaan satu abad Piala Dunia akan berlangsung di Argentina, Paraguay dan Uruguay pada edisi 2030.

Penunjukan tuan rumah Piala Dunia 2030 dan 2034 secara aklamasi mengakhiri proses biding yang dimulai pada Oktober 2023. Keputusan yang dibuat Dewan FIFA ini didukung oleh semua konfederasi, dengan tujuan untuk memberikan keselarasan dan rotasi antar konfederasi sehubungan dengan siklus tuan rumah turnamen.

"Dalam dunia yang terpecah saat ini, di mana tampaknya tidak ada lagi yang bisa sepakat mengenai apa pun, untuk dapat menyepakati hal seperti itu jelas merupakan sebuah hal yang luar biasa. Pesan luar biasa tentang persatuan dan kepositifan. Dan, kita membutuhkan pesan-pesan ini hari ini," kata Gianni Infantino dikutip dari rilis FIFA.

Terpilihnya Arab Saudi nggak mengejutkan. Negara ini adalah satu-satunya negara yang mengajukan tawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Namun, FIFA belum menentukan waktu penyelenggaraan Piala Dunia 2034.

Terpilihnya Arab Saudi sebagai tuan rumah berpotensi mengubah waktu penyelenggaraan turnamen tersebut. Piala Dunia biasanya berlangsung di musim panas atau bulan Juni hingga Juli. Namun, mengingat Arab Saudi memiliki iklim yang sangat panas, turnamen ini berpotensi dipindah ke akhir tahun seperti penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar.

Kontroversi Arab Saudi

Arab Saudi membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia. (Antara/Media Center G20 Indonesia/Fikri Yusuf)

Terpilihnya Arab Saudi sebagai tuan rumah sebuah pagelaran bergengsi itu membuat sejumlah organisasi hak asasi manusia mengecam keras FIFA. Menjadi tuan rumah turnamen akbar global tersebut merupakan puncak dari hasrat Arab Saudi dalam bidang olahraga dan hiburan selama beberapa tahun terakhir. Arab Saudi dianggap sedang berupaya meningkatkan citra di dunia internasional.

"Keputusan sembrono FIFA akan membahayakan banyak nyawa," kata Steve Cockburn, Kepala Hak Buruh Amnesty International, dalam sebuah pernyataan yang disusun oleh 21 organisasi hak asasi manusia seperti organisasi hak asasi manusia diaspora Saudi, kelompok pekerja migran dari Nepal dan Kenya, serikat pekerja internasional, dan perwakilan penggemar.

"FIFA tahu bahwa pekerja akan dieksploitasi dan bahkan mati tanpa reformasi mendasar di Arab Saudi, tetapi tetap memilih untuk terus maju," ujar Cockburn lagi.

Bukan rahasia lagi, Arab Saudi telah berinvestasi besar dalam olahraga. Mereka merombak liga sepak bola domestiknya dengan merekrut bintang-bintang global seperti Cristiano Ronaldo dari Portugal dan Neymar dari Brasil. Dana Investasi Publik (PIF) kerajaan tersebut mengakuisisi klub Liga Premier Inggris Newcastle United dan mendirikan tur Golf LIV, yang menantang dominasi PGA Tour yang berbasis di Amerika Serikat.

Amnesty International menilai FIFA membuat langkah yang membantu Arab Saudi menghapus sejumlah catatan pelanggaran hak asasi manusia. Arab Saudi telah melarang serikat pekerja, tidak memiliki upah minimum untuk pekerja migran, dan memberlakukan sistem "kafala" untuk sponsor pekerja asing.

Arab Saudi membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia. Negara itu mengatakan bahwa mereka melindungi keamanan nasional melalui hukumnya.

Kepala unit pencalonan Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia, Hammam Albalawi, mengatakan, kepada Reuters bahwa kerajaan Arab Saudi telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk melindungi hak-hak pekerja sebagai bagian dari Visi 2030.

"Sekarang karyawan memiliki kebebasan memilih untuk pindah dari satu pemberi kerja ke pemberi kerja lainnya. Satu setengah bulan yang lalu, pemerintah mengumumkan polis asuransi baru, yang berarti bahwa jika ada perusahaan yang bangkrut, pemerintah dapat turun tangan dan memastikan pekerja dibayar iurannya," kata dia.

Waktu penyelenggaraan piala dunia masih relatif lama. Semoga kontroversi yang ada menjadi pekerjaan rumah yang bisa diselesaikan dengan baik oleh negara penyelenggara ya, Millens! Sehingga, kita semua bisa menonton sepak bola dengan perasaan nyaman. (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: