BerandaHits
Kamis, 4 Des 2019 19:00

Menyingkap KGBO, Kekerasan Gender di Zaman Teknologi

KGBO rawan terjadi di tengah perkembangan teknologi informasi. (Rencongpost)

Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) merupakan kejahatan jenis baru dengan teknologi sebagai fasilitasnya. Kebanyakan korban adalah perempuan. Komnas Perempuan mencatat dari tahun ke tahun kekerasan jenis ini cenderung meningkat dan polanya bertambah rumit.

Inibaru.id - Teknologi yang semakin canggih mempermudah penggunanya untuk mengakses berbagai informasi. Salah satunya melalui media sosial. Sayangnya kemajuan ini juga menciptakan dampak negatif berupa Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO).

Melansir Medium, Senin (26/11/19), Komisioner Tinggi Persatuan Bangsa-bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) mendefinisikan Kekerasan Berbasis Gender (KBG) sebagai seseorang yang melakukan kekerasan secara langsung didasar atas seks atau gender. Tindakan tersebut mengakibatkan munculnya penderitaan fisik, bahaya mental atau seksual, paksaan, ancaman, hingga penghapusan kemerdekaan.

Berdasar definisi tersebut, KBGO diartikan sebagai jenis KBG yang difasilitasi oleh teknologi. Kasus KBGO sama dengan kekerasan berbasis gender di dunia nyata. Pelaku memiliki niatan melakukan pelecehan terhadap korban berdasarkan gender atau seksual. Tanpa maksud tersebut, kategorinya tergolong kekerasan umum di dunia maya.

Internet Governance Forum memaparkan KBGO mencakup spektrum perilaku, seperti aktivitas menguntit, mengintimidasi, melakukan pelecehan seksual, mencemarkan nama baik, melakukan ujaran kebencian, dan mengeksploitasi. KBGO ini dapat masuk ke dunia nyata (offline) ketika korban mengalami kombinasi kejahatan dari penyiksaan seksual, fisik, dan psikologis.

Komisi Nasional Antikekerasan pada Perempuan (Komnas Perempuan) menyebut kasus KBG di dunia maya sebagai Kekertasan terhadap Perempuan (KtP) berbasis cyber. Yaitu kejatahan dengan korban perempuan dan sering berhubungan dengan tubuh perempuan sebagai objek pornografi. Bentuk kejahatan yang populer dilaporan yakni menyebarkan foto atau video pribadi ke media sosial hingga ke website pornografi.

Komnas Perempuan mencatat kejahatan dan kekerasan di dunia cyber mempunyai pola kasus yang bertambah rumit. Laporan kekerasan ini juga cenderung meningkat tahun ke tahun. Terdapat 97 laporan kekerasan yang terjadi di dunia online pada 2018 dan 65 laporan pada 2017.

Komnas Perempuan mengkategorikan berbagai laporan tersebut ke dalam beberapa tipe KBGO. Yaitu revenge porn, ancaman distribusi foto/video pribadi (malicious distribution), pelecehan online (cyber harassment),  impersonation, cyber stalking, cyber recruitment, sexting, peretasan (cyber hacking), dan morphing.

Bentuk lainnya yang muncul pada 2017 terdiri dari memperdaya (cyber-grooming), konten ilegal (illegal content), pelanggaran privasi (infringement of privacy), pencemaran nama baik (online defamation), dan rekrutmen online (online recruitment).

Duh, semoga pemerintah segera punya solusi untuk kejahatan daring yang satu ini ya, Millens! . (MG26)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: