BerandaHits
Rabu, 20 Feb 2018 14:07

Akulturasi Fesyen Tionghoa-Indonesia dalam Kebaya dan Batik

Sejumlah warga Tionghoa ikut memeriahkan acara Grebeg Sudiro yang diselenggarakan di Surakarta. (Budayajawa.id)

Indonesia adalah negara yang dihuni pelbagai etnis lengkap dengan beragam budayanya. Sejumlah budaya mengalami akulturasi, semisal antara Tionghoa dengan Jawa, Sunda, atau Betawi. Salah satu akulturasi yang paling kentara adalah dari segi fesyen yang dipakai.

Inibaru.id – Kendati acap kali disebut sebagai etnis “pendatang”, masyarakat Tionghoa sejatinya sudah lama menjadi bagian dari negeri ini. Sejumlah budaya Tionghoa juga mengalami akulturasi dengan dunia “lokal”. Salah satunya adalah dalam bidang fesyen, misalnya Kebaya Encim dan Batik Lasem.

Kebaya encim menjadi salah satu kebaya yang cukup diminati perempuan Indonesia belakangan ini. Encim berasal dari bahasa Betawi “enci” yang berarti perempuan yang sudah menikah. Namun, ada pula yang berpendapat kata encim berasal dari bahasa Mandarin “cici” yang berarti perempuan.

Kebaya ini mulai dikenal di Jakarta pada masa penjajahan Belanda. Kala itu, sejumlah nyonya Belanda memakai kebaya saat hadir pada acara pernikahan. Melihat hal tersebut, warga Tionghoa yang ada di Jakarta pun berinisiatif membuat kebaya encim.

Baca juga:
Mengulik Wayang Potehi dari Sejarah hingga Ceritanya
Wayang Potehi Dulu dan Kini

Saat itu, kebaya encim hanya digunakan nyonya atau nyai yang kaya karena harganya kurang pas di kantong masyarakat biasa.

Desainer kebaya Lenny Agustin, seperti dikutip dari Cnnindonesia.com (28/1/2017) mengatakan, ciri khas kebaya encim terletak pada model kebayanya. Bagian leher kebaya encim, ungkapnya, menyerupai huruf V dan berenda, sedangkan bagian bawah kebayanya berbentuk kerucut.

Selain itu, kebaya encim juga cenderung memiliki warna cerah dan kontras seperti kuning dan merah. Motif yang ada pada kebaya encim pun sangat bercitarasa Tiongkok, yakni dengan ornamen bunga peony.

Saat ini, kebaya encim sudah dipakai masyarakat umum di seluruh Indonesia. Sejumlah kontes dan fashion show pun digelar khusus untuk menyajikan kebaya hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Indonesia ini, misalnya fashion show pada Pasar Imlek Semawis 2018 yang digelar menjelang Tahun baru Imlek beberapa waktu lalu.

Serupa dengan kebaya encim, akulturasi fesyen juga terlihat dalam pembuatan batik, salah satunya pada Batik Lasem. Mahligai-Indonesia.com (19/2/2017) menulis, motif yang ada pada batik lasem merupakan percampuran antara motif Jawa seperti parang, lereng, kawung, atau udan liris dengan motif Tiongkok.

Baca juga:
Lasem, Kota Pusaka yang Lambangkan Persatuan
Lika-Liku Imlek Nusantara

Konon, akulturasi ini tercipta saat anak buah Laksamana Cheng Ho, Bi Nang Un dan istrinya, menetap dan membuat batik di Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Karya tersebut terus dikenal hingga kini dan terus dirawat sebagai warisan budaya setempat.

Hm, betapa indahnya akulturasi ya, Millens! (IF/GIL)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: