BerandaHits
Minggu, 25 Mei 2024 16:05

Menghijaukan Kembali Lahan Bekas Tambang, Langkah Menuju Pemulihan Ekosistem

Proses penghijauan bekas lokasi tambang perlu kerjasama berbagai pihak. (dok. PT Tekindo Energi)

Menghijaukan kembali lahan bekas tambang merupakan langkah penting dalam memulihkan ekosistem dan menjaga keseimbangan lingkungan. Melalui berbagai metode rehabilitasi seperti penanaman pohon, teknik reklamasi tanah, dan pengelolaan air yang efektif, lahan bekas tambang dapat diubah menjadi area yang produktif dan mendukung keanekaragaman hayati.

Inibaru.id - Lahan bekas tambang sering kali meninggalkan jejak kerusakan lingkungan yang signifikan. Proses penambangan, meski memberikan manfaat ekonomi, juga membawa dampak negatif seperti degradasi tanah, hilangnya vegetasi, dan pencemaran air.

Oleh karena itu, upaya untuk menghijaukan kembali lahan bekas tambang menjadi sangat penting dalam rangka memulihkan ekosistem dan menjaga keseimbangan lingkungan.

Pentingnya Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang

Rehabilitasi lahan bekas tambang bertujuan untuk mengembalikan fungsi ekosistem yang telah rusak. Proses ini melibatkan penanaman kembali vegetasi, perbaikan struktur tanah, dan pengelolaan air untuk mengurangi erosi dan meningkatkan kualitas tanah. Menghijaukan kembali lahan bekas tambang juga penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan keanekaragaman hayati.

Metode Rehabilitasi

Penghijauan ini bakal menyehatkan ekosistem yang sempat rusak. (via Katadata)

1. Penanaman Pohon dan Vegetasi

Salah satu metode yang paling efektif adalah penanaman pohon dan vegetasi asli. Tanaman ini dapat membantu memperbaiki struktur tanah, mencegah erosi, dan menyediakan habitat bagi fauna lokal. Pemilihan jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi tanah dan iklim setempat sangat penting untuk keberhasilan rehabilitasi.

2. Teknik Reklamasi Tanah

Teknik ini melibatkan pemulihan struktur tanah yang telah rusak dengan cara menambahkan bahan organik dan melakukan pengolahan tanah. Proses ini membantu meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung pertumbuhan vegetasi.

3. Pengelolaan Air

Mengatur aliran air dan memperbaiki sistem drainase sangat penting untuk mencegah erosi dan pencemaran air. Pembuatan kolam retensi dan saluran air yang efektif dapat membantu mengendalikan limpasan air hujan dan mengurangi risiko banjir.

Manfaat Jangka Panjang

Menghijaukan kembali lahan bekas tambang tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga sosial dan ekonomi. Vegetasi yang tumbuh kembali dapat menjadi sumber bahan baku bagi industri lokal, serta menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Selain itu, pemulihan ekosistem juga dapat meningkatkan kualitas udara dan air, serta memperbaiki keindahan alam yang pada akhirnya menarik wisatawan.

Studi Kasus: Keberhasilan Rehabilitasi

Beberapa daerah di Indonesia telah berhasil melakukan rehabilitasi lahan bekas tambang dengan hasil yang menggembirakan. Misalnya, di Kalimantan, beberapa perusahaan tambang bekerja sama dengan pemerintah dan komunitas lokal untuk melakukan penanaman pohon dan vegetasi asli. Hasilnya, daerah yang sebelumnya gersang dan rusak kini mulai pulih dan menjadi habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna.

Tantangan dan Solusi

Meski banyak manfaat, proses menghijaukan kembali lahan bekas tambang tidak tanpa tantangan. Tantangan utama meliputi keterbatasan dana, kurangnya dukungan teknis, dan resistensi dari perusahaan tambang. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan tambang, dan masyarakat. Insentif ekonomi dan regulasi yang ketat juga dapat mendorong perusahaan untuk berpartisipasi aktif dalam rehabilitasi lahan bekas tambang.

Keberhasilan upaya ini memerlukan kerja sama yang kuat antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, serta dukungan regulasi dan insentif yang tepat. Betewe, kamu punya usul apa nih untuk "menyehatkan" kembali lahan bekas tambang, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: