BerandaHits
Jumat, 21 Jul 2022 15:04

Mengenal RDF, Teknologi Pengelolaan Sampah di Cilacap

Ilustrasi: Ada teknologi baru dalam pengelolaan sampah, yaitu teknologi RDF. (Inibaru.id/Audrian Firhannusa)

Sampah yang menumpuk di Cilacap akan diolah menjadi sumber energi terbarukan dengan teknologi RDF.

Inibaru.id - Masalah sampah di Indonesia bukan perkara sepele. Menurut data dari The Economist Intelligence Unit pada 2017, warga Indonesia disebut sebagai penyumbang sampah paling banyak kedua di dunia. Per 2021, sampah yang dihasilkan Indonesia mencapai 21,88 juta ton.

Selain menjadi PR bagi Pemerintah Pusat, sampah juga menyita perhatian pemerintahan di daerah seperti Semarang. Pemerintah Kota Semarang memprediksi TPA Jatibarang yang menjadi muara sampah seantero Kota Atlas itu mengalami overload dalam waktu dua bulan. Menyikapi hal ini, pengelola meminta solusi agar sampah-sampah diolah dengan teknologi termal.

FYI, teknologi termal merupakan teknologi dalam pengelolaan sampah yang mampu mereduksi volume sampah secara cepat dan mengubahnya menjadi energi.

RDF di Cilacap

Ya, setiap wilayah di Indonesia sedang mencari solusi penanganan sampah. Jika Semarang menggunakan teknologi termal, Kabupaten Cilacap mempunyai cara lain. Teknologi itu bernama Refuse-Derived Fuel (RDF). Dengan teknologi ini, sampah bisa diubah jadi sumber energi terbarukan.

Pada Selasa (21/7) lalu Pemerintah Kabupaten Cilacap meresmikan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) dengan sistem RDF.

Lantas, seperti apa sih teknologi RDF ini dan bagaimana kehebatannya dalam mengelola sampah?

Alur Sampah RDF

Proses pengelolaan sampah dengan teknologi RDF di Cilacap. (Mongabay/DLH Cilacap)

Teknologi ini memakai metode biodrying alias pengeringan sampah secara biologis. Caranya dengan aerasi atau menurunkan kandungan air pada material sampah dengan signifikan. Setelah dicacah dan lebih kering, sampah-sampah berupa kertas, plastik, dan organik bisa dijadikan pengganti batu bara.

“Jadi, 28 ribu ton sampah per hari bisa diselesaikan (dengan teknologi RDF),” ungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkait dengan teknologi tersebut, Rabu (21/7).

Di lahan seluas tiga hektare, TPST RDF Cilacap bisa memproduksi 60 ton energi terbarukan dari 120 ton sampah.

Diterapkan di Daerah Lain

Setelah Cilacap, teknologi RDF bakal diterapkan di daerah lain. Namun, pemerintah memastikan teknologi ini hanya bisa dipakai di daerah dengan jumlah produksi sampah di bawah 200 ton per hari.

Daerah lain yang sudah memulai menerapkan teknologi ini adalah Kabupaten Tuban, Jawa Timur dan Banyumas, Jawa Tengah.

“Kami harapkan operasionalisasi fasilitas RDF ini menjadi titik balik pengelolaan sampah di Indonesia untuk kategori kelas menengah sehingga bisa dijadikan alternatif solusi pengelolaan sampah,” ungkap Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga.

Wah, menarik juga ya Millens pengelolaan sampah dengan teknologi RDF, semoga bisa jadi solusi bagi masalah sampah Tanah Air yang selama ini sulit diatasi.(Idx, Dat, Kom/IB09/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: