BerandaHits
Selasa, 20 Nov 2023 09:23

Mengenal Earworm, Musik yang 'Menempel' di Otak

Ilustrasi: Earworm adalah kondisi saat lagu atau irama terus berputar dan terngiang-ngiang di benakmu. (Istimewa)

Perpustakaan musik kita bisa tiba-tiba menjadi banyak lantaran sering mendengarkan beberapa musik yang sama berulang-ulang di sosial media. Kita bisa hafal lagu-lagu tersebut padahal nggak pernah mempelajarinya. Kondisi tersebut di dunia psikologis disebut earworm. Apa itu?

Inibaru.id - Bagaimana proses seseorang yang awalnya nggak tahu menahu soal sebuah lagu menjadi hafal lirik, tahu nada, dan mahir menyanyikannya? Mungkin kamu akan menjawab dengan cara mempelajari lagu tersebut, layaknya seseorang yang serius berlatih karena akan mengikuti lomba menyanyi.

Tapi, selain itu, ada sebuah proses yang lebih alami dibanding dengan latihan, bahkan kadang seringkali nggak kita sadari, yaitu earworms. Kalau mengalami earworms, maka sebuah lagu akan selalu menempel di otakmu, meski pada awalnya kamu nggak suka lagu tersebut. Kamu penasaran apa itu earworm?

Dilihat dari namanya, "earworm" yang berarti "cacing yang bermukim di telinga" terdengar menyeramkan ya? Tapi sebenarnya, earworm adalah istilah yang digunakan untuk menyebut sindrom obsesi musik. Maksudnya, itu adalah kondisi saat lagu atau irama terus berputar dan terngiang-ngiang di benakmu, Millens. Akibatnya, secara nggak sadar kamu jadi sering bersenandung atau menyanyikan lagu tersebut.

Kata earworms kali pertama digunakan pada tahun 1978 dalam novel Desmond Bagley, Flyaway. Selain earworm, kondisi tersebut juga dikenal sebagai brainworm, stuck song syndrome dan sticky music. Fenomena ini terjadi akibat korteks pendengaran dalam otak.

Apakah Mengganggu?

Ilustrasi: Saat sedang sedih bisa menjadi penyebab dari munculnya earworm pada lagu-lagu sedih yang kamu dengarkan. (Istimewa)

Untuk saat ini, earworm belum dianggap menjadi sebuah penyakit atau kelainan, tetapi merupakan gangguan pikiran yang nggak disengaja atau terjadi di alam bawah sadar, termasuk subtipe obsesi.

Kamu nggak perlu khawatir dengan hal ini karena fenomena earworms terjadi pada hampir semua orang. Sebuah riset bertajuk obsesi musik pada tahun 2004 menjelaskan bahwa sebanyak 98% orang di belahan bumi bagian barat pernah merasakan terngiang-ngiang pada sebuah lagu atau earworm.

Awal mula sebuah lagu bisa terjebak di kepala kamu, yaitu melalui jaringan otak yang terlibat dalam persepsi, emosi, memori, dan juga pemikiran spontan yang kamu miliki. Oleh karena itu, kondisi emosi kamu, misalnya sedang sedih bisa menjadi penyebab dari munculnya earworm pada lagu-lagu sedih yang kamu dengarkan.

Selain dari kondisi emosi, earworm bisa terjadi saat kamu mendengarkan lagu dalam keadaan melamun, bernostalgia, atau dalam kondisi stres.

Secara nggak sadar, otak kamu merekam momen tersebut melalui sebuah irama atau alunan lagu yang berputar berulang-ulang. Hal ini juga sering terjadi jika kamu memiliki latar belakang seorang musisi.

Faktanya, nggak selalu lagu favorit yang bisa mendatangkan earworm. Bisa jadi kamu nggak terlalu suka lagunya, tapi nadanya menarik, catchy, gampang diingat, tanpa sadar kamu mulai bersenandung dan kemudian berputar-putar terus seharian di otakmu.

Nggak ingin terus menerus mengingat musik tersebut di kepala? Ada dua trik yang bisa kamu terapkan, nih. Pertama, mengunyah permen karet. Hal ini akan membuat jalur yang sama di otak, yaitu dapat digunakan untuk pemrograman rahang berulang dan untuk mengulang musik dalam memorimu.

Cara kedua mengusir earworms adalah memainkan musik tersebut berulang sampai menjadi nggak berarti. Nah, kamu memilih cara yang mana, Millens? (Siti Khatijah/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: