BerandaHits
Rabu, 2 Apr 2024 16:55

Mengenal Aroma Musk yang Konon Berasal dari Kelenjar Rusa Jantan

Musk alami diambil dari kelenjar rusa. (iStock)

Dahulu, pembuat parfum menggunakan kelenjar rusa jantan untuk menghasilkan wangi musk. Hewan ini dibunuh untuk sepercik wewangian yang katanya mampu menumbuhkan perasaan.

Inibaru.id - Sekadar berpenampilan rapi dianggap masih kurang untuk bersosialisasi. Seseorang perlu beraroma wangi untuk lebih percaya diri. Salah satu parfum yang populer digunakan adalah aroma musk.

Aroma parfum musk dapat digambarkan sebagai aroma yang hangat, sensual, dan menyenangkan. Karakteristiknya sering kali dianggap sebagai aroma yang "bersih", "terlindung", dan "dalam".

Musk memberikan dimensi yang dalam dan lembut pada parfum, sering kali memberikan kesan yang mendalam dan memikat. Yap, aroma ini mampu menumbuhkan perasaan yang tentunya bikin senang.

Sayangnya, proses pembuatan parfum musk ini jauh dari kata menyenangkan. Konon, aroma parfum musk dikaitkan dengan bahan dasar yang berasal dari kelenjar rusa. Namun, ini tidak sepenuhnya benar dalam konteks parfum modern yang kita kenal saat ini. Untuk memahami lebih lanjut, mari kita telaah asal-usul aroma musk dalam industri parfum.

Sebelumnya, bahan dasar musk yang digunakan dalam parfum berasal dari musk alam atau musk hewan, yang memang diambil dari kelenjar musk hewan tertentu, terutama musang atau rusa.

Proses pengambilan musk dari hewan ini sering kali melibatkan metode yang kontroversial dan tidak etis, seperti membunuh hewan untuk mengambil kelenjar musk mereka.

Kelenjar ini diambil dari rusa jantan yang belum bertanduk. (Shutterstock)

Namun, dengan semakin meningkatnya kesadaran akan perlindungan hewan dan keberlanjutan, serta adanya regulasi yang melarang penggunaan musk alam dalam industri parfum, penggunaan musk hewan telah berkurang secara signifikan.

Sebagai gantinya, para pembuat parfum modern beralih ke bahan-bahan sintetis yang dapat meniru aroma musk alam tanpa harus menggunakan bahan dasar yang berasal dari hewan. Bahan-bahan sintetis ini dirancang untuk menciptakan aroma yang mirip dengan musk alam, tetapi tanpa melibatkan eksploitasi hewan atau merusak lingkungan.

Teknologi dan inovasi dalam industri parfum telah memungkinkan para perancang parfum untuk menciptakan berbagai macam musk sintetis yang tidak hanya menyerupai aroma musk alam, tetapi juga memberikan fleksibilitas dan kontrol yang lebih besar atas karakteristik aroma yang dihasilkan.

Oleh karena itu, meskipun aroma musk masih merupakan komponen yang umum dalam parfum, penggunaan musk alam dari kelenjar hewan sebagai bahan dasarnya sudah semakin jarang. Sebaliknya, parfum modern lebih sering menggunakan bahan-bahan sintetis yang memungkinkan para pembuat parfum untuk menciptakan aroma musk yang aman, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

Dengan demikian, penggunaan musk alam dari hewan telah digantikan oleh bahan-bahan sintetis yang lebih berkelanjutan dan etis.

Kalau kamu suka aroma musk juga nggak, Millens? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024