BerandaHits
Sabtu, 20 Mei 2022 13:00

Mengapa Hantu di Indonesia Kebanyakan Perempuan?

Ilustrasi: Film KKN di Desa Penari bikin banyak orang membahas Badarawuhi, salah satu hantu perempuan di Indonesia. (Twitter@VLAMINORA)

Viralnya film KKN di Desa Penari membuat banyak orang membahas soal Badarawuhi yang seperti meneruskan tren hantu perempuan di Indonesia. Hm, jadi penasaran ya mengapa hantu di Indonesia kebanyakan perempuan.

Inibaru.id – Viralnya film KKN di Desa Penari membuat banyak orang kembali mengulik soal berbagai mitos, kepercayaan lokal, hingga hantu di Indonesia. Nah, yang menarik, banyak yang kemudian menyadari kalau hantu di Indonesia kebanyakan perempuan.

Dulu, kita biasa mendengar kata kuntilanak, si manis Jembatan Ancol, hingga kuyang yang dikenal sebagai hantu perempuan. Nah, khusus untuk yang lagi populer berkat film KKN di Desa Penari adalah Badarawuhi, sosok yang disebut-sebut sebagai mahluk separuh manusia separuh ular yang juga perempuan, Millens.

Dosen dari Universitas Padjajaran bernama Justito Adiprasetio bersama dengan Annisa Winda Larasati dari UGM menulis sebuah jurnal berjudul Ketimpangan Representasi Hantu Perempuan pada Film Horor Indonesia periode 1970-2019. Dalam jurnal ini, disebutkan bahwa sejak film Lisa terbit pada 1971 di layar lebar Tanah Air, hantu perempuan mendominasi.

Bahkan sebelum KKN di Desa Penari, Pengabdi Setan (2017) yang menjadi manifestasi kesuksesan film horor kontemporer Indonesia ditayangkan di banyak layar secara internasional juga menempatkan perempuan sebagai hantu utama” tulis Justito di akun Twitter @justitoadi saat membahas jurnal tersebut pada Kamis (19/5/2022) malam.

Bahkan, pada tahun 1980-1990-an, ikon film horor Indonesia adalah Suzanna. Sang aktris sendiri bahkan sampai identik dengan karakter seram sampai akhir hayat.

Suzanna, ikon film horor dan dianggap sebagai representasi hantu perempuan di dunia hiburan Indonesia. (Wikipedia/Tati Studios)

Peneliti dari Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) Gita Putri Damayana menyebut dominannya hantu perempuan di Indonesia terkait dengan rendahnya keadilan bagi korban-korban kasus kriminal yang dialami para perempuan. Adanya mitos balas dendam dari para korban inilah yang kemudian memunculkan hantu-hantu tersebut.

“Si manis Jembatan Ancol dan sundel bolong adalah perempuan korban kekerasan seksual yang menjadi hantu untuk menuntut keadilan... Sementara kuntilanak dan sundel bolong gagal mendapatkan layanan kesehatan yang layak. Mereka meninggal bersama dengan bayi mereka saat persalinan,” jelas Gita.

Di sisi lain, Hatib Kadir yang merupakan mahasiswa PhD Antropologi dari University of California, Santa Cruz menganggap dominannya hantu-hantu perempuan di film-film Indonesia sebagai bentuk keinginan masyarakat yang pengin mempertahankan budaya patriarki. Pada masa Orde Baru ketika budaya ini masih kuat, hantu perempuan dianggap bisa dikalahkan atau ditolong agar bisa kembali ke jalan yang benar oleh kiai yang merupakan laki-laki.

“Figur hantu perempuan menunjukkan bentuk ketakutan masyarakat patriarki…Norma kecemasan ini diproduksi dalam ratusan film horor Indonesia melalui sosok hantu perempuan,” ujar Hatib.

Menarik juga ya, Millens membahas hantu di Indonesia yang kebanyakan ternyata adalah perempuan. Kalau di tempatmu tinggal, apakah juga ada hantu perempuan yang cukup populer dan dipercaya masyarakat? (Gnfi, Twi/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: