BerandaHits
Senin, 18 Agu 2024 13:58

Mengapa Fosil Dinosaurus Bisa Ditemukan, Sementara Kerangka Manusia Hancur?

Fosil dinosaurus berasal dari jutaan tahun yang lalu. (AFP/Instituto Dom Luiz, Faculdade de Ciências da Universidade de Lisboa)

Banyak makam dengan usia puluhan atau ratusan tahun yang isinya sudah kosong karena sisa tubuh atau kerangkanya sudah terurai. Tapi, kok banyak fosil dinosaurus yang berasal dari jutaan tahun yang lalu, ya?

Inibaru.id – Di dunia ini ada banyak sekali lokasi di mana fosil dinosaurus ditemukan. Penemuan kerangka atau tulang-belulang hewan raksasa ini tentu selalu bikin heboh karena kali pertama dinosaurus hidup di bumi diperkirakan pada 66 juta tahun yang lalu.

Tapi, pernah nggak kamu merasa heran dengan keberadaan fosil dinosaurus tersebut? okelah ukuran tulangnya cukup besar. Tapi, kok bisa-bisanya fosil bisa bertahan hingga puluhan juta tahun. Padahal, kerangka manusia yang ada di makam bisa saja sudah nggak menyisakan tulang belulang meski usianya baru puluhan atau ratusan tahun.

Adapun, fosil manusia tertua di dunia yang ditemukan di Malawi disebut-sebut berasal dari 2,3 sampai 2,5 juta tahun yang lalu. Cukup jauh jaraknya dari kali terakhir dinosaurus hidup, ya?

Nah, perbedaan jarak yang sangat jauh antara penemuan fosil manusia dan fosil dinosaurus inilah yang bikin banyak orang bertanya-tanya. Untungnya, ScienceABC punya jawabannya, Millens.

Jadi begini, ada skitar 700 spesies dinosaurus yang ditemukan oleh para peneliti. Di sisi lain, manusia alias homo sapiens adalah satu-satunya spesies dari genus homo yang masih bisa bertahan hingga sekarang. Nah, jika dibandingkan dengan banyaknya jenis spesies dinosaurus yang sudah ditemukan, tentu sangat kontras dengan satu jenis spesies manusia, kan?

Fosil manusia lebih jarang ditemukan dari fosil dinosausur. (Jurnalflores)

Lebih dari itu, ukuran tulang ternyata memang berpengaruh besar pada kemungkinan tulang masih bisa bertahan hingga jutaan tahun atau nggak. Jadi, tulang-tulang besar dan berat milik dinosaurus yang mati akan tetap berada di lokasi selama jutaan tahun. Hal ini berbeda dengan kerangka manusia yang terdiri atas tulang kecil yang rawan tergeser karena bencana seperti banjir atau longsor.

Hal lain yang nggak kita sadari adalah, pada 10 ribu tahun yang lalu, jumlah manusia di dunia sangatlah sedikit. Nah, saat ada orang yang meninggal kala itu, banyak orang yang memilih untuk membakarnya alih-alih menguburkannya. Hal ini tentu bakal membuat jenazah manusia jadi abu dan nggak menyisakan tulang atau bagian tubuh lainnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak manusia yang menguburkan jenazah orang yang meninggal. Tapi, karena lokasinya ada di area dangkal yang kaya organisme dan juga basah, maka mayat dan kerangkanya bisa habis dalam hitungan tahun atau puluhan tahun.

Hal berbeda terjadi pada mayat dinosaurus yang bisa saja terkubur di dalam lapisan tanah yang sangat dalam selama ribuan atau bahkan jutaan tahun. Lokasi tersebut nggak memungkinkan organisme untuk hidup dan mengurai sisa kerangka dinosaurus sehingga tulang—tulangnya bisa ditemukan hingga sekarang.

Gimana, sudah mengerti kan mengapa banyak penemuan fosil dinosaurus dari jutaan tahun yang lalu tapi cukup jarang kita menemukan fosil manusia dengan rentang usia yang mencapai lebih dari 10.000 tahun, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Harga Gabah Naik, Sumanto Ajak Petani Jalan dengan Kepala Tegak

3 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: