BerandaHits
Minggu, 24 Apr 2021 15:16

Mengapa Awak Kapal Selam Nggak Bisa Keluar dan Berenang Memakai Peralatan Selam?

Awak kapal selam keluar dan memakai peralatan selam. (Flickr/ Marion Doss)

Pencarian KRI Nanggala-402 membuat banyak orang-orang bertanya, mungkinkah keluar dari kapal selam dan berenang memakai peralatan selam? Berikut adalah jawabannya.

Inibaru.id – Hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 masih jadi perbincangan banyak orang. Nah, belakangan juga sampai muncul pertanyaan, mengapa awak kapal selam nggak bisa keluar dan berenang memakai peralatan selam? Padahal, kabarnya di dalam kapal selam tersedia peralatan selam tersebut.

Jadi gini, Millens, menyelam di dalam air, apalagi air laut itu nggak bisa sembarangan dilakukan. Pemula saja harus benar-benar diawasi oleh profesional atau ahlinya sebelum melakukannya. Apalagi jika kita belum pernah memakai peralatan selam sebelumnya. Jadi, meskipun di dalam kapal selam ada peralatan kapal selam, belum tentu semua awak kapal selam bisa keluar memakainya untuk berenang ke permukaan.

Memang, lubang palka kapal selam bisa saja dibuka dan semua awak kapal selam keluar lewat situ dengan peralatan selam lengkap dengan oksigen. Tapi, hal ini baru bisa dilakukan jika kapal selam berada di kedalaman yang relatif dangkal. Sebagai contoh, nggak sampai 30 meter. Kedalam ini jelas nggak ada apa-apanya dibandingkan dengan kondisi kapal selam KRI Nanggala-402 yang kabarnya ada di kedalaman lebih dari 500 meter, bukan?

Di kedalaman itu, tekanan airnya sangatlah besar. Jadi gini deh, Millens. Bayangkan kamu ditimpa ember berisi air penuh, pasti berat kan. Kalau kamu berada di kedalaman 500 meter, jumlah air yang ada di atas tubuhmu sangatlah berat. Hal ini bisa merusak tubuh ataupun organ dalam manusia. Intinya sih, nggak mungkin banget kamu berenang di kedalaman tersebut meski sudah memakai peralatan selam lengkap.

Di kedalaman tertentu, sebaiknya memakai peralatan selam khusus yang lebih aman. (Flickr/ Marion Doss)

Per 10 meter kedalaman air laut, tekanan airnya bertambah sebanyak 1 atm. Tahu nggak, manusia normal biasanya hanya mampu menahan tekanan sebesar 3 atau 4 atm. Jadi, kalau kamu menyelam, paling banter hanya mampu sedalam 30 atau 40 meter di dalam air laut. Kalau lebih, ya tekanan air bakal bisa merusak organ tubuh atau biasanya membuat telingamu terasa sangat sakit.

Kalau kamu terus menyelam lebih dalam, volume udara di paru-paru akan mengecil. Padahal, tulang rusukmu nggak akan berubah banyak. Jadi, rongga di antara tulang rusuk dan paru akan dipenuhi cairan tubuh. Tekanan terhadap paru-paru pun bakal jadi semakin besar. Kalau terus dibiarkan, paru-parumu bisa hancur, lo!

Karena alasan inilah, manusia membuat kapal selam. Tujuannya sih, biar kita bisa menjelajahi dalamnya lautan dengan peralatan yang lebih aman.

Meski begitu, ada lo manusia yang bisa menyelam hingga 253 meter dan menahan nafasnya selama 9 menit. Orang yang melakukannya adalah Herbert Nitsch dari Austria. Dia melakukannya pada 2012 lalu.

Kalau soal rekor, yang membuatnya adalah orang-orang spesial, bukan orang biasa. Jadi, kalau kamu pikir orang biasa bisa melakukannya seperti Herbert, hampir nggak mungkin deh. Apalagi kalau harus berenang dari kedalaman lebih dari 500 meter di bawah permukaan laut. Itu bahkan dua kali lipat dari rekor Herbert.

Jadi, hampir nggak mungkin awak kapal keluar dari kapal selam dengan peralatan selam, ya, Millens? (Ins-Aslifakta/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: