BerandaHits
Sabtu, 12 Feb 2021 19:00

Mencuri Peta Perjalanan Rempah dari Portugis, Cara Belanda Tiba di Nusantara

Mencuri Peta Perjalanan Rempah dari Portugis, Cara Belanda Tiba di Nusantara

Kedatangan Belanda ke Indonesia bermula dari pencurian peta. (Pinterest)

Jauh sebelum menjajah negeri ini, Belanda terlibat perburuan rempah-rempah dengan negara-negara Eropa, termasuk Portugis dan Spanyol. Bahkan, Compagnie van Verre, kongsi dagang Belanda sebelum VOC, harus mencuri peta perjalanan rempah dari Portugis untuk bisa tiba di Nusantara.

Inibaru.id – Dalam sebuah peperangan, segala kecurangan nggak pernah dianggap salah. Bahkan, banyak kemenangan diperoleh dengan cara yang kurang terpuji, termasuk di antaranya perburuan rempah yang telah dimulai sejak abad ke-16 oleh bangsa-bangsa Eropa.

Menyoal perburuan rempah, Indonesia adalah gudangnya. Belanda dikenal sebagai negara yang memonopoli bahan masakan yang konon harganya senilai emas itu. Namun, siapa menyangka kedatangan Negeri Kincir Angin itu dilakukan dengan cara mencuri peta?

Kisah ini bermula pada era sebelum VOC. Kala itu, Belanda memiliki Compagnie van Verre atau Kongsi Dagang Belanda. Kelompok dagang ini bertugas mengangkut barang-barang dari Lisbon, Portugal. Saat itu, Portugal-lah yang aktif melakukan pencarian barang-barang dagangan hingga ke Timur Jauh.

Semula, "bisnis" antara Belanda dengan Portugal baik-baik saja. Namun, ketika Portugal dan Spanyol bersinergi, hubungan Portugal dengan Belanda memburuk, karena Belanda berselisih dengan Spanyol. Kerja sama pun tinggal kenangan.

Belanda sempat mencoba mencari barang dagangan sendiri ke Timur Jauh melalui utara. Sayang, para kru nggak membuat perencanaan dengan matang. Alhasil, mereka justru tersesat dan terjebak di Kutub Utara dengan kondisi kedinginan serta kehabisan bekal.

Pencurian Rute Perjalanan

Belanda tiba di Banten pada 1596. (omfajarmuhrivai.blogspot)

Seorang Belanda yang sebelumnya jadi penghubung dengan Portugal bernama Jan Huygen van Linschoten menjadi sosok penting dalam usaha pencarian rempah ke Indonesia. Dialah yang mencuri peta rute perjalanan barang dagangan dan rempah-rempah milik Portugal.

Setelah menyalin rute perjalanan itu, Jan Huygen kemudian menjualnya ke Compagnie van Verre. Nah, dari situlah Belanda mulai merencanakan ekspedisinya.

Orang Belanda pertama yang datang ke Nusantara adalah Cornelis de Houtman. Dia berlayar melewati ujung selatan Afrika dan tiba di Banten pada 1596. Namun, karena dianggap kasar dan nggak menghormati orang lokal, mereka ditolak.

Dua tahun kemudian, mereka kembali dan akhirnya berhasil menjalin perdagangan. Salah satu jenis rempah yang paling diburu Belanda adalah lada hitam. Menurut sejarawan Lilie Suratmino, lada hitam dan pala saat itu berharga sangat mahal di Eropa.

“Kenapa jauh-jauh berlayar sampai sini, karena saat itu nilai lada hitam setara dengan emas,” ucap Lilie.

Sejak saat itulah, Belanda lewat VOC mulai sedikit demi sedikit melakukan monopoli perdagangan rempah di Nusantara. Dari perdagangan, mereka mulai melakukan penjajahan.

Berawal dari pencurian peta, Belanda menguasai Nusantara. Andaikan dulu pencurian itu nggak terjadi, mungkin penjajahan di negeri ini nggak pernah terjadi ya, Millens? (Rep/IB09/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025