BerandaHits
Kamis, 9 Agu 2017 17:56

Menag Berjanji Tanggung Biaya Sekolah Anak Korban Pembakaran Hidup-Hidup

Menag, Lukman Hakim Syaifuddin dan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, berkujung ke rumah korban pembakaran hidup-hidup. (Foto: Today.line.me)

Prihatin dengan keluarga korban terduga pencurian amplifier yang dibakar hidup-hidup, Menteri Keagamaan Lukman Hakim Syaifuddin berjanji akan menanggung biaya sekolah anak korban.

Inibaru.id - Korban penghakiman jalanan yang mengakibatkan kematian terhadap terduga pencurian amplifier, Muhammad Al Zahra, mendapatkan empati dari berbagai kalangan. Setelah para tetangga yang menyempatkan diri mengunjungi keluarga korban, kini giliran Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, menyambangi kediamannya.

Sebagaimana dikutip Dream.co.id, Lukman mengunjungi rumah keluarga Joya, panggilan akrabnya selama hidup, di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Lukman pun berbincang dengan istri almarhum Zahra, Siti Zubaedah, yang tengah mengandung.

Sebelumnya dikabarkan, Joya diduga mencuri amplifier Mushala Al Hidayah, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Berdasarkan keterangan polisi, korban yang kabur kemudian dikejar masa hingga tiba di tepi sungai.

Ia kemudian menceburkan diri ke sungai. Nahas, begitu tiba di seberang sungai, Joya justru menjadi bulan-bulanan masa. Ia ditangkap dan dihakimi massa, hingga akhirnya berujung dibakar dalam keadaan hidup-hidup.

Baca juga: Niat Suruh Siswanya Salat Dzuhur, Guru Ini Justru Kena Vonis 3 Bulan Penjara

Video amatir detik-detik pembakaran itu menjadi viral di media sosial dengan tajuk berbeda-beda, tapi pada intinya informasi tersebut mengabarkan, Joya adalah korban salah tangkap yang berujung pada pembakaran setelah dipukul beramai-ramai.

Di hadapan Zubaedah, Lukman berjanji akan menanggung biaya pendidikan putra mendiang Joya.

"Insya Allah, jika keluarga almarhum mengizinkan, saya akan menanggung biaya pendidikan anak almarhum," ujar Lukman, dikutip dari kemenag.go.id, Senin (7/8), sebagaimana dilansir dari Dream.co.id.

Lukman juga menyampaikan duka mendalam atas musibah yang dialami Joya. Dia berharap, peristiwa semacam itu tidak akan terulang lagi dikemudian hari.

“Saya sangat berharap tindakan ini bisa diproses secara hukum dan kita semua bisa sama-sama mengambil pelajaran atas musibah yang menimpa keluarga Siti Zubaedah,” tegas Lukman.

Bersamaan dengan Lukman, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, juga berkunjung ke kediaman Zahra.

Baca juga: Bahas Janda Cantik Saat Mikrofon Masih Menyala, Imam dan Jamaah Bikin Geger Satu Kampung.

Peristiwa yang terjadi pada 2 Agustus 2017 itu saat ini tengah ditangani pihak kepolisian. Hingga kini polisi sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tersebut. Dua di antaranya bahkan telah ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya berinisial Su (40) dan Ma (39), sebagaimana dikutip dari Warta Kota. Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Asep Adisaputra mengatakan, pihaknya telah memeriksa sembilan saksi lain yang berada di lokasi kejadian.

“Kedua tersangka ini ikut memukul korban dengan tangan kosong,” kata Asep di kantornya, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, pada Senin (7/8) petang.

Kepada polisi, tersangka Su dan Ma mengaku menganiaya Joya saat keluar dari kali.

Kepala Satuan Reskrim Polrestro Bekasi AKBP Rizal Marito menambahkan, kedua tersangka telah menyesali perbuatannya. Kendati demikian, hukum akan tetap ditegakkan. Sementara itu, pihak Polrestro Bekasi hingga kini juga masih memburu lima tersangka lainnya yang berperan sebagai penyiram bensin hingga yang menyulutkan api ke tubuh korban, juga yang memukul korban dengan benda tumpul.

Menurut Rizal, polisi telah mengantongi identitas dan persembunyian para tersangka. Dia berharap agar tersangka bisa segera ditangkap.

"Kami juga minta agar tersangka menyerahkan diri karena perbuatannya sangat merugikan bahkan menghilangkan nyawa orang lain," tegasnya. (OS/IB)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: