BerandaHits
Rabu, 6 Agu 2024 11:00

Membaca Pikiran Orang yang Pengin Bunuh Diri di 'Taipei Suicide Story'

'Taipei Suicide Story' menguak pikiran orang yang pengin bunuh diri. (KEFF)

Di film ini, kita diajari untuk memahami lebih dalam seperti apa pikiran orang yang pengin bunuh diri agar bisa mengambil tindakan yang tepat untuk menyelamatkan mereka.

Inibaru.id – Nggak hanya Jepang dan Korea Selatan yang mengalami masalah tingginya kasus orang bunuh diri. Taiwan juga mengalami hal serupa. Fenomena inilah yang dikuak dalam film Taipei Suicide Story.

Dari judul film ini saja, kita sudah bisa melihat tema dari film ini. Oleh karena itulah, banyak film reviewer dari seluruh dunia yang memberikan peringatan bagi siapa saja untuk nggak sembarangan menontonnya. Bagi mereka yang mengalami depresi atau sudah punya tendensi untuk melakukan bunuh diri, bisa jadi film ini malah menginspirasi mereka untuk melakukannya.

Tapi, bukan berarti film ini sengaja dibuat untuk menginspirasi orang lain bunuh diri, ya? Sebenarnya, film ini dibuat untuk menguak apa saja sebenarnya yang dipikirkan orang-orang ini. Kita seperti diminta untuk lebih memahami mereka, lebih berempati, dan bisa memberikan pertolongan yang tepat agar mereka mau membatalkannya.

Tema ceritanya sebenarnya cukup unik, yaitu menceritakan aktivitas sebuah hotel yang menyediakan tempat untuk melakukan bunuh diri. Tapi, di hotel itu, tamu diberi kesempatan untuk mempertimbangkan ulang keinginannya dalam semalam. Jika mereka akhirnya memilih untuk mengakhiri hidup, pihak hotel pun akan mengurus mayat mereka dan membersihkan kamarnya. Tapi, jika pada akhirnya tamu memilih untuk tetap hidup, tentu akan lebih baik.

Tapi, pada suatu hari, resepsionis hotel bernama Zhi-Hao yang diperankan Tender Huang menemukan seorang tamu yang bertahan di hotel selama seminggu. Tamu tersebut adalah seorang gadis muda bernama Jun-Ting yang diperankan Vivian Sung.

Latar film ini adalah sebuah hotel yang menyediakan tempat untuk bunuh diri. (KEFF)

Lamanya durasi Jun-Ting menginap di hotel tersebut membuat Zhi-Hao keheranan. Usut punya usut, Jun-Ting ternyata merasa nyaman berada di sana dan akhirnya berulang kali menunda keinginannya bunuh diri. Meski nggak mengajak ngobrol tamu-tamu lainnya, Jun-Ting seperti dikelilingi orang-orang yang sudah kehilangan harapan hidup seperti dirinya. Karena inilah, untuk kali pertama dalam hidupnya, dia merasa nggak sendirian.

Pada akhirnya, obrolan di antara Zhi-Hao dan Jun-Ting semakin dalam. Mereka mengungkap keresahan dan pandangan mereka masing-masing atas kehidupan. Dari sinilah, kita bisa melihat seberapa muram pikiran Jun-Ting. Terungkap pula sejauh apa kesendirian yang selama ini dia rasakan di tengah hiruk-pikuk Kota Taipei.

Film ini menceritakan kisah pilu dua manusia yang menemukan koneksi karena sama-sama paham rasanya kesepian, kehilangan harapan, dan tak berarti,” tulis salah seorang pengulas film di akun X @TarizSolis.

Film ini hanya berdurasi 45 menit. Tapi, muramnya tema film ini membuatmu bakal merasa alurnya jadi sangat lambat. Tapi, jangan khawatir bakal bosan menontonnya. Potongan-potongan gambar yang cantik dari berbagai sudut kota Taipei bakal membuatmu terpana dan mengimbangi muramnya tema dan plot film tersebut.

Tertarik menontonnya? Nontons aja di Tubi US atau situs-situs legal lainnya, ya, Millens! Yang pasti, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Kalau kamu punya masalah mental, sebaiknya pikir-pikir dulu deh sebelum menontonnya. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT