BerandaHits
Minggu, 10 Sep 2022 18:30

Memakai Bahasa Isyarat agar Komunikasi Anak Lebih Lancar

Memakai Bahasa Isyarat agar Komunikasi Anak Lebih Lancar

Mengajarkan anak bahasa isyarat ternyata memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembangnya. (Dokter Sehat)

Penggunaan bahasa isyarat nggak terbatas saat kamu bertemu dengan teman tuli saja. Telah ada penelitian yang mengungkap bahwa bahasa isyarat bisa diajarkan kepada anak agar mereka bisa semakin lancar berbicara. Seperti apa ya caranya?

Inibaru.id – Bagi masyarakat kebanyakan, penggunaan bahasa isyarat biasanya terbatas bagi orang-orang yang memiliki masalah pada pendengaran dan bicara. Namun, kini bahasa isyarat dapat dipakai untuk berkomunikasi dengan anak yang belum lancar berbicara.

­Bahasa isyarat dinilai dapat mempercepat kemampuan anak untuk berbahasa dan berkata-kata. Bahkan, anak yang belajar bahasa isyarat diyakini memiliki IQ yang lebih tinggi, lo. Banyak pakar yang kemudian menyarankan anak untuk belajar bahasa isyarat saat usianya 6-8 tahun.

Bahasa Isyarat yang Bermanfaat

Balita umumnya mulai berkomunikasi secara verbal saat usianya mencapai 12 hingga 15 bulan. Pada usia sebelumnya, bayi belum dapat melafalkan apa yang diinginkannya secara jelas. Namun menurut para ahli, pada usia tersebut, pemahaman dan daya tangkap balita terhadap bahasa jauh melebihi apa yang dikatakannya.

Sebagaimana diungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh Acredolo dan Goodwyn dalam buku berjudul Baby Sign: How To Talk With Your Baby Before Your Baby Can Talk, pada usia 24 bulan, bayi yang diajarkan bahasa isyarat dapat lebih lancar berbicara pada usia 27-28 bulan. Hal ini lebih cepat dibanding dengan rata-rata bayi yang nggak belajar bahasa isyarat.

Lebih dari itu, bayi yang nggak diajarkan bahasa isyarat cenderung mengalami perkembangan berbicara lebih lambat tiga bulan dan kurang bisa menyusun kalimat panjang dan signifikan.

Dampaknya, bayi lebih terlihat termotivasi berbicara pada masa verbal mereka. Hal ini tentu bakal membuat tingkat stres ayah dan ibunya juga ikut berkurang.

Bahasa Isyarat yang Dipilih

<i>Perbedaan gerakan bahasa isyarat SIBI dan BISINDO. (Klobility)</i>

Terkait dengan bahasa isyarat, Indonesia mengadopsi dua jenis, yakni Sistem Bahasa Isyarat Indoensia (SIBI) dan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). Nah, kira-kira bahasa isyarat apa ya yang cocok digunakan untuk anak bayi?

Pertama, SIBI adalah bahasa isyarat yang didopsi dari American Sign Language (ASL). Bahasa isyarat ini adalah bahasa yang direkomendasikan oleh pemerintah dan digunakan pada Sekolah Luar Biasa (SLB).

Sayangnya, SIBI punya kekurangan. SIBI dianggap sebagai bahasa isyarat yang lebih sulit untuk dipelajari. Penyebabnya, SIBI adalah bahasa isyarat yang baku dan penggunanya hanya memakai satu tangan saja.

Oleh karena itulah ada bahasa isyarat kedua yang disebut sebagai Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO). Bahasa yang sudah sah dipakai di Indonesia ini sering dianggap lebih mudah diterapkan secara alami dan lebih mudah untuk dipelajari, termasuk oleh anak-anak.

BISINDO memiliki kelebihan berupa masuknya bahasa-bahasa daerah di dalamnya. Hal ini membuat lebih banyak orang mempelajari dan menggunakannya. Penggunanya juga bisa memakai dua tangan sehingga membuat lawan bicara lebih cepat memahami apa yang disampaikan.

Tertarik untuk belajar bahasa isyarat dengan anak-anak, Millens? (Alo, Rep, Rex/IB31/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025