Inibaru.id – Akses jalan utama menuju Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara tertimbun longsor pada Rabu (23/1/2019) dini hari. Material longsong berupa batu besar masih menutup sebagian bidang jalan hingga Kamis (24/1) malam. Hal itu mengakibatkan kendaraan roda empat belum bisa masuk ke Desa Tempur.
Antaranews.com, Kamis (24/1) menulis, batu berukuran besar ini belum bisa dievakuasi meskipun sudah ada alat berat yang didatangkan.
“Hingga Kamis malam, batu berukuran besar masih melintang di jalan utama,” terang Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Nor Isdiyanto.
Kendati demikian, material longsor lainnya berupa tanah atau batu-batuan kecil sudah bisa dievakuasi sehingga jalan ini bisa dilalui kendaraan roda dua sejak Rabu (23/1) siang.
Nor menyebut, pihaknya kini membutuhka alat yang bisa memecah batu berukuran besar seperti jack hammer atau hand drill. Mereka juga berencana akan menggunakan cara manual seperti dengan membakarnya memakai ban bekas dan kemudian membelahnya dengan palu godam.
Demi mencegah kasus longsor terjadi di masa depan, Nor menyarankan pemotongan tebing sehingga sudutnya menjadi lebih landai. Selain itu, tebing ini juga sebaiknya diberi talud yang dilengkapi ram kawat dan diberi tambahan tanaman penghalang.
Nor menyebut ada kemungkinan terjadi longsor susulan mengingat di bagian atas tebing masih terlihat adanya retakan tanah dan bebatuan besar yang menggantung.
Longsor di Desa Tempur terjadi di lembah anak Sungai Gelis yang diapit jurang dengan sudut yang cukup curam, tepatnya lebih dari 40 derajat. Lokasi longsor berada di jalan utama bagi warga Desa Tempur menuju dukuh Duplak. Tebing yang longsor ketinggiannya mencapai 12 meter dan lebarnya mencapai 9 meter.
Selain di lokasi ini, longsor juga terjadi di Dukuh Kemiren pada Rabu (23/1) pukul 12.40 WIB. Longsor ini merusak dua rumah warga dan membuat lima keluarga mengungsi.
Perlu waspada ya, Millens. Semoga nggak terjadi longsor susulan. (IB09/E04)