BerandaHits
Minggu, 6 Jul 2019 11:42

Kisah Misterius Mereka yang Sempat Tersesat saat Mendaki Gunung

Pendaki saat berada di puncak gunung. (Merdeka.com)

Ada banyak cerita mistis yang dialami para pendaki hingga membuat mereka tersesat. Sebagian pendaki beruntung karena masih bisa kembali tapi ada juga yang hingga kini belum ditemukan.

Inibaru.id - Meskipun telah berpengalaman dan membekali diri dengan baik sebelum mendaki, terkadang ada hal-hal yang terjadi di luar kendali. Nggak jarang kejadian itu nggak bisa dinalar dengan akal sehat. Berikut ini beberapa cerita mistis yang dialami para pendaki yang tersesat.

Suara yang Menipu

Pria asal Palangka Raya bernama Indra pernah dilaporkan hilang di kawasan Gunung Muro, Kalimantan Tengah sejak Jumat (31/5). Saat ditemukan, dia dalam keadaan lemas karena nggak makan selama satu pekan. Indra mengaku mendengar suara tiang listrik yang dipukul. Dia mengikuti arah suara tersebut tapi malah membuatnya tersesat. Tiga hari dia bertahan hidup sedaanya sambil menunggu bantuan datang. Di hari keempat barulah dia ditemukan warga yang melintas.

Bayang Semu

Tahun 2015 lalu, 7 orang pendaki harus dicari tim SAR lantaran nggak kunjung turun hingga dua hari. Mereka mendaki Gunung Lawu pada Sabtu (25/7/2015). Untungnya mereka ditemukan dalam keadaan selamat. Angger salah satu pendaki yang sudah dua kali mendaki Gunung Lawu menuturkan dirinya dan teman-teman merasa bingung saat akan turun dari puncak. Dari kejauhan, mereka melihat kota, namun itu hanya bayangan semu.

“Saya melihat di bawah itu ada perkotaan. Setelah saya turun ternyata jurang. Kemudian naik lagi ke Sendeng Derajat, kata Angger. Keadaan makin membingungkan ketika teriakan mereka nggak didengar para pendaki yang lewat di pinggir jurang padahal banyak pendaki yang melintas.

Hilang Menuju Puncak

Jika Indra dan ketujuh pendaki yang disinggung di atas masih dapat ditemukan, beda nasibnya dengan Alvi Kurniawan. Dia dan enam pendaki asal Magelang merayakan malam pergantian tahun baru 2019 di puncak tertinggi Gunung Lawu melalui jalur Candi Cetho, Karanganyar Jawa Tengah pada Senin (31/12/2018).

Perjalanan dari pos satu hingga sabana terkesan lancar hingga Alvi berlomba adu cepat dengan seorang pendaki perempuan dari Wonosobo, Jawa Tengah.

"Bagi yang menang akan ditraktir makan di warung Mbok Yem (warung di kawasan sebelum puncak Lawu)," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Fery Yoga Saputra.

Menurut keterangan, Alvi berhasil sampai puncak. Tapi nggak seorang pun yang melihatnya. Hingga kini Alvi belum ditemukan.

"Ditelan" Kabut

Beberapa hari terakhir, kasus pendaki hilang kembali terjadi. Pada 23 Juni Thoriq Rizki Maulidan dan teman-temannya mendaki Gunung Piramid, Jawa Timur. Thoriq hilang kontak seusai menuruni tebing curang.

Tiga orang teman korban mengatakan Thoriq berjalan di depan mereka saat turun. Tapi menurut rekan Thoriq yang tengah menunggu di bawah, Thoriq nggak ada bersama mereka. Saat itu memang gunung tengah turun kabut. Jadi pandangan terhalang. Setelah 12 hari pencarian, tepatnya Jumat (5/7) pukul 15:30 WIB jasad Thoriq ditemukan. Penemuan ini telah dikabarkan tim Humas Wanadri. Jagad Twitter pun ramai mengucapkan duka cita atas kepergian Thoriq.

Bukan berniat menakut-nakuti ya, Millens tapi, kamu harus selalu berhati-hati saat mendaki gunung. Patuhi semua tata tertib yang telah dibuat di setiap tempat dan jangan lupa berdoa. Semoga mereka yang telah pergi mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan yang Maha Esa dan yang belum ditemukan segera ditemukan. (IB32/E05)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024