BerandaHits
Selasa, 8 Jun 2020 11:56

Lelah Hadapi Siksaan, WNI ABK Kapal Asing Lompat ke Tengah Laut

Nggak kuat alami siksaan, kedua ABK ini terjun ke tengah laut. (PPI)

Lagi-lagi, penyiksaan dialami oleh para Anak Buah Kapal (ABK) WNI yang bekerja di kapal asing. Nggak hanya disiksa, mereka harus bekerja dengan jam yang nggak manusiawi tanpa digaji. Mereka pun nekat terjun ke laut demi melarikan diri.

Inibaru.id – Dua Anak Buah Kapal (ABK) Lu Qing Yuan Yu 213 yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) memutuskan untuk melompat ke laut saat kapal tempat mereka bekerja melintas di perairan Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau pada Sabtu (6/6/2020) siang. Tindakan nekat ini dilakukan karena kedua ABK ini nggak diberi gaji dan sering mengalami penyiksaan selama berada di kapal.

Diketahui, kedua ABK yang nekat meloloskan diri adalah Andri Juniansyah (30) asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Reynalfi (22) yang berasal dari Pematang Siantar, Sumatera Utara.

Andri dan Reynalfi lompat ke laut hanya dengan menggunakan life jacket. Mereka terombang-ambing di lautan selama 7 jam lebih. Beruntung, seorang nelayan mengetahui keberedaan mereka di sekitar perairan STS Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.

Usai dievakuasi dan dibawa ke daratan, mereka langsung dibawa warga ke Mapolsek Tebing Karimun untuk dimintai keterangan. Dari hasil interogasi, terungkap alasan Andri dan Reynalfi nekat terjun ke laut. Mereka mengaku nggak tahan terus menerus disiksa oleh atasannya.

Siksaan yang mereka alami berupa pukulan dan tendangan. Nggak hanya itu, mereka juga kerap menjalani kerja paksa tanpa waktu istirahat.

Kedua ABK langsung dibawa warga ke Mapolsek Tebing Karimun. (Batam.news/Edo)

Selama bekerja menjadi ABK, kapal asing ini nggak memberikan izin kepada Andri dan Reynalfi untuk berkomunikasi dengan keluarga. Lebih tragis lagi, kedua ABK ini mengaku nggak mendapatkan gaji yang seharusnya menjadi hak mereka.

Mengetahui kasus ini, Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan berjanji akan segera berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait demi membantu kedua ABK.

"Andri Juniansyah asal Sumbawa Nusa Tenggara Barat dan Reynalfi asal Pematang Siantar Sumatera Utara ini merupakan korban perdagangan manusia yang ditawarkan bekerja di pabrik tekstil dan baja di Korea Selatan oleh PT Duta Grup asal Jakarta. Keduanya dijanjikan upah hingga 40 juta Rupiah," terang Kapolres Karimun.

Nasib berkata lain, alih-alih diberangkatkan menuju Korea Selatan dan mendapat gaji Rp 40 juta, mereka bersama 11 orang WNI lainnya justru diantar ke kapal berbendera Tiongkok saat di Singapura. Mereka mengalami penyiksaan selama bekerja di sana.

Semoga saja mereka bisa segera mendapatkan keadilan, termasuk mendapatkan upah mereka selama bekerja, ya Millens. (Oke/MG29/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024