Inibaru.id - Puan Maharani menilai di masa pandemi COVID-19 saat ini, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran besar untuk kebangkitan ekonomi masyarakat kecil. UMKM, tambah Puan, sudah memiliki pengalaman mumpuni melewati krisis sejak tahun 1998, baik krisis ekonomi, keuangan, atau yang terakhir karena wabah penyakit.
“Karena itu, kita berharap Kampung Batik Laweyan ini dapat terus dikembangkan. Tidak hanya jadi kebanggaan masyarakat di Kota Solo, tapi juga Jawa Tengah, Indonesia, dan mancanegara. Bahwa, masyarakat Solo mampu merawat kampung batik yang memiliki nilai sejarah tinggi ini,” tambah Mantan Menko PMK ini.
Di sisi lain, Puan meyakini para ibu yang masih aktif menjadi pengrajin batik ini, dapat menjadi penopang ekonomi ketahanan keluarga di tengah maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) saat ini. Sekaligus, tambah Puan, hal ini menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang setara dalam perekonomian.
“Kaum perempuan berjasa besar dalam menjaga ketahanan keluarga di Indonesia. Menjadi pengrajin batik tidak hanya meneruskan tradisi atau menyalurkan hobi, tapi juga menjaga marwah keluarga sendiri,” jelas perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini.
Dalam kunjungan ke Pasar Laweyan, Puan juga didampingi oleh Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris, dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Agustina Wilujeng Pramestuti. Hadir pula jajaran Forkopimda Surakarta. (IB01/E01)