BerandaHits
Sabtu, 29 Mei 2020 16:45

Kronologi Meninggalnya Balita Asal Sragen Usai Digigit Kutu Kucing

Kutu kucing bisa menyebabkan dampak yang sangat fatal. Gigitannya bahkan sampai membuat seorang balita di Sragen meninggal. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Sungguh malang nasib balita dari Sragen bernama Samara. Sempat menderita karena jari tangannya membengkak parah usai digigit kutu kucing, sang balita akhirnya meninggal dunia. Bagaimana bisa gigitan kutu kucing menyebabkan dampak fatal ini, ya?

Inibaru.id – Samara, bocah asal Dukuh Dayu, Desa Jati Tengah, Sukondono, Sragen, Jawa Tengah meninggal dunia di RSUD Dr Moewardi Solo. Samara meninggal nggak lama setelah jari tangannya digigit oleh kutu kucing. Sebelum tutup usia pada Kamis (28/5/2020) dini hari, jari tangan Samara mengalami pembengkakan parah akibat hal ini. Dia juga mengalami demam tinggi dan muntah yang cukup parah.

Suhu tubuh Samara bahkan sempat mencapai 39,9 derajat Celcius. Hal inilah yang membuatnya dilarikan ke rumah sakit.

Ayah Samara, Wanto (30) mengaku sangat bersedih dan terkejut dengan kematian buah hatinya. Apalagi Samara baru saja merayakan ulang tahun pertamanya pada 10 April 2020 lalu.

Samara, balita malang yang meninggal setelah digigit kutu kucing. (Tribunnews)

Tragedi ini bermula saat Etik, ibu Samara, mendapati ada kutu kucing yang menggigit tangan putrinya. Dia pun menganggap kutu ini nggak akan menyebabkan dampak buruk selain gatal-gatal atau masalah kulit ini. Apalagi bekas gigitannya mirip layaknya bintik merah bekas gigitan nyamuk. Saat digigit, Samara baru berusia empat bulan.

Beberapa waktu kemudian, Etik khawatir dengan bekas gigitan di jari sang buah hati yang nggak kunjung menghilang. Dia punmembawa Samara berobat ke puskesmas. Di tempat ini, dia diresepkan obat salep.

Sayangnya, bukan kesembuhan yang kunjung didapat, jari tempat digigit kutu kucing ini justru semakin membengkak. Samara juga mengalami demam tinggi dan muntah-muntah sehingga membuat orang tuanya membawanya ke rumah sakit.

Dokter awalnya menyebut jari sang anak mengalami infeksi karena tumor. Sempat akan dioperasi, dokter pun akhirnya memilih untuk melakukan kemoterapi. Sayangnya, Samara mengalami efek samping berupa kadar trombosit darah yang semakin rendah. Dia juga semakin sering muntah-muntah.

“Awalnya, dikemoterapi di rumah sakit selama 14 hari. Baru pulang kemarin (Kamis). Minggunya badan Samara panas tinggi 39,9 derajat Celcius dan muntah,” Ujar Wanto, Ayah Samara.

Menurut Dokter Spesialis Anak Vincent Lannelli MD, gigitan kutu biasanya nggak menyakitkan. Tapi, bila dibiarkan dampaknya bisa membuat anak mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, ruam kulit, hingga menggigil.

Samara mengalami infeksi setelah terkena gigitan kutu kucing yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit Babesiosis. Penyakit ini disebabkan oleh parasit mikroskopik yang menginfeksi sel darah merah. Jenis kutu yang menyebabkan hal ini adalah yang berjenis Ixodes scapularis.

Kalau kamu punya kucing di rumah, rawat dan bersihkan secara rutin agar nggak memiliki kutu ya, Millens? (Kom/MG31/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: