Suasana Warung yang Sederhana dan Bikin Betah

Begitu masuk ke area warung, suasananya langsung terasa Jogja banget: sederhana, hangat, dan jauh dari bising jalan raya. Tempatnya memang kecil, tapi justru itu yang menambah kesan rumahan. Pembeli duduk dengan sabar menunggu pesanan sambil menghirup aroma bumbu yang ditumis di atas tungku arang yang bikin kamu bernostalgia.

Penilaian para pengunjung yang datang pun rata-rata positif. Banyak yang memuji keramahan Pak Uun dan pelayanannya yang gesit, meski harus memasak hingga empat wajan sekaligus ketika sedang ramai-ramainya.

Salah satu keunikan Bakmi Pak Uun ada pada proses memasaknya yang tetap mempertahankan cara tradisional. Wajan panas diletakkan di atas tungku arang, lalu minyak dituang untuk menumis bumbu yang harum. Setelah itu baru ditambahkan daging ayam, air, sayuran, dan mie. Untuk nasi goreng, tahapannya hampir sama. Bedanya, setelah bumbu matang, nasi langsung digoreng hingga warnanya merata.

Teknik memasak ini menghasilkan aroma smokey yang lembut, khas masakan Jawa tempo dulu. Kuah bakmi godok-nya cenderung creamy, gurih, dan penuh rasa. Banyak pelanggan menyebut bakmi di sini terasa semakin nikmat karena menggunakan telur bebek. Pantas saja rasanya begitu kaya dan bikin susah lupa.

"Kuahnya creamy, kematangan mi pas, porsinya juga bikin kenyang," ungkap salah seorang pembuat konten kuliner terkemuka di Instagram @dyodoran.

Menu yang paling populer di sini tentu saja bakmi godok. Versi gorengnya juga tidak kalah sedap, cocok buat kamu yang kurang suka makanan berkuah. Ada juga nasi goreng dengan cita rasa klasik ala kampung. Harga per porsinya mulai sekitar Rp17.000 saja, murah untuk ukuran cita rasa yang bikin pelanggan balik lagi berkali-kali.

Beberapa pengunjung punya rekomendasi personal. Ada yang selalu pesan bakmi godok telur bebek, ada pula yang menyarankan minuman jahe serai sebagai pendamping biar tubuh hangat di malam hari. Kalau mau lebih nendang, teh hangat atau kopi juga cocok menemani makanmu.

Bakmi Palbapang Pak Uun bukan sekadar tempat kuliner karena menawarkan pengalaman dari suasana kampung yang tenang sampai aroma arang yang menguar dari dapur kecilnya. Jadi kalau kamu sedang di Bantul atau lagi kangen cita rasa bakmi Jawa yang otentik, warung ini wajib banget kamu sambangi. 

Ingat, datang lebih awal, ya, Gez, biar nggak kehabisan! (Arie Widodo/E07)

Inibaru.id - Kalau kamu penyuka bakmi Jawa, nama Bakmi Palbapang Pak Uun rasanya wajib masuk daftar kunjungan. Warung kecil yang tersembunyi di tengah permukiman Bantul ini sudah jadi legenda sejak tahun 2000. Meski lokasinya nyempil di Karasan, Palbapang, banyak orang rela “blusukan” demi seporsi bakmi godok gurih yang konon bikin ketagihan.

Warung Bakmi Pak Uun buka setiap hari mulai pukul 17.00 sampai 22.00 WIB. Tapi jangan tertipu jam tutupnya ya karena sering kali dalam tiga jam saja setelah buka, seluruh menu sudah ludes. Banyak food hunter yang sudah mengingatkan: kalau mau dapat jatah, datanglah sebelum malam benar-benar larut.

Meski buka sejak pukul 17.00 sampai 22.00 WIB, terkadang Bakmi Palbapang Pak Uun sudah kehabisan makanan saking banyaknya pembeli yang datang.

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

Salah satu penyebab utama risiko ini datang dari kualitas charger itu sendiri. Banyak charger murah atau palsu yang beredar, dan sayangnya, masih sering kita temui di rumah-rumah.

Charger semacam ini biasanya tidak punya sistem perlindungan arus, panas, atau pemutus otomatis. Jadi saat tetap terhubung ke listrik, ia akan terus bekerja dan menghasilkan panas. Kalau komponennya kurang bagus, panas yang menumpuk bisa memicu kerusakan, bahkan kebakaran.

Selain kualitas, faktor lingkungan juga berpengaruh. Charger yang dibiarkan menancap dan berada di area tertutup, misalnya dekat tumpukan barang atau di belakang furnitur, lebih mudah terperangkap panas. Apalagi kalau ruangan cenderung panas atau lembap, risiko kerusakan pada charger pun semakin tinggi.

Walau jarang terjadi, fluktuasi listrik dan sambaran petir bisa mempengaruhi perangkat yang sedang terhubung ke soket. Charger yang tidak punya pelindung arus bisa rusak seketika saat ada lonjakan tegangan. Dalam kasus ekstrem, korsleting bisa terjadi dan menimbulkan percikan api. Memang bukan sesuatu yang terjadi setiap hari, tapi cukup banyak orang yang baru sadar setelah perangkat mereka gosong duluan.

Peluang Muncul Ledakan Kecil, Tapi Tetap Ada

Tenang, bukan berarti setiap charger yang kamu biarkan menancap bakal “meledak”. Kalau kamu memakai charger asli dari jenama terpercaya, risiko masalah ini jauh lebih kecil. Produk resmi biasanya sudah melewati uji keselamatan dan punya fitur pencegahan panas berlebih. Tapi tetap saja, risiko kecil bukan berarti nol, apalagi kalau chargermu sudah menua, sering jatuh, atau pernah terasa panas berlebihan.

Untuk charger palsu, ceritanya beda. Risiko korsleting atau kebakaran naik berkali-kali lipat karena komponennya nggak dirancang tahan lama. Jadi lebih baik hindari, ya.

Biar nggak waswas, kamu bisa melakukan beberapa langkah sederhana:

Jadi, meski kelihatannya sepele, kebiasaan membiarkan charger tetap menancap tetap punya risiko. Baiknya segera lepas dari stopkontak deh kalau memang sudah nggak dipakai. Setuju, Gez? (Arie Widodo/E07)

Inibaru.id - Kita semua pasti pernah melakukan ini: selesai ngecas, ponsel dicabut, tapi kepala chargernya tetap anteng nempel di stopkontak. Kelihatannya sih nggak masalah. Toh nggak lagi dipakai, kan? Tapi ternyata kebiasaan kecil ini bisa menimbulkan risiko yang jarang kita sadari.

Meski jarang terjadi, ada kemungkinan kepala charger yang dibiarkan terus menancap bisa bermasalah. Tapi, jangan keburu membayangkan munculnya ledakan dramatis seperti di film, ya. Masalahnya biasanya jauh lebih sederhana, tapi tetap berbahaya kalau dibiarkan.

Banyak dari kita yang membiarkan kepala charger terus menancap di stop kontak meski sudah nggak lagi dipakai. Apakah hal ini berbahaya jika dibiarkan?

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

Peresmian dilakukan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Drs Agus Andrianto SH MH bersama jajaran pejabat kementerian, pimpinan Undip, dan perwakilan pemerintah daerah.


Dalam sambutannya, Menteri Agus menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas akses layanan keimigrasian. Dia mengatakan, keberadaan titik layanan di kampus menjadikan pelayanan semakin cepat, responsif, dan dekat dengan masyarakat.

"Saya berharap layanan ini bisa menjadi model bagi daerah lain," sebutnya.

Layanan yang dibuka meliputi penerbitan dan penggantian paspor WNI, BAP paspor hilang atau rusak, pelayanan izin tinggal WNA, serta konsultasi dan informasi keimigrasian.


Usai peresmian yang dilakukan dengan memukul gong, Menteri Agus meninjau ruang pelayanan yang telah dilengkapi ruang tunggu kondusif, sistem antrean terintegrasi, serta petugas yang telah dipersiapkan secara khusus.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Imigrasi Jateng Haryono Agus Setiawan menyampaikan, layanan ini merupakan langkah strategis untuk mendekatkan pelayanan keimigrasian kepada masyarakat.


"Kehadiran layanan ini juga mempermudah mahasiswa asing Undip untuk mengurus izin tinggal, jadi akan mendukung kenyamanan mereka menjalani aktivitas akademik," jelasnya.

Setali tiga uang, Rektor Undip Prof Dr Suharmono SE MSi juga menyambut baik kerja sama tersebut dan menyatakan bahwa Undip siap menyediakan segala fasilitas yang diperlukan agar pelayanan imigrasi dapat berjalan optimal dan mudah diakses.

Campus Immigration Point di Undip diharapkan menjadi percontohan nasional dan mendorong kampus lain menghadirkan layanan publik serupa, terutama di lingkungan perguruan tinggi dengan aktivitas internasional yang tinggi.

Keberadaan layanan ini di kampus menegaskan bahwa Undip memiliki "aktivitas internasional" yang cukup baik. Kampus lain gimana, nih? (Murjangkung/E10)&nbsp;

Inibaru.id - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Semarang meresmikan Campus Immigration Point di Universitas Diponegoro (Undip) pada Senin (1/12/2025) kemarin. Layanan ini menjadi yang pertama di Indonesia, yang memungkinkan pengurusan dokumen keimigrasian langsung di lingkungan kampus.

Dengan hadirnya fasilitas tersebut, mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, di lingkungan Undip bisa mengurus paspor hingga izin tinggal tanpa harus datang ke kantor imigrasi. Hal tersebut juga berlaku untuk masyarakat umum yang bukan merupakan bagian dari Undip.

Layanan Campus Immigration Undip ini menjadi yang pertama di Indonesia dan memungkinkan pengurusan dokumen keimigrasian langsung di lingkungan kampus, sekaligus menegaskan 'aktivitas internasional' yang cukup baik di salah satu kampus terbaik di Kota Semarang ini.

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

Tas rajut buatan tangan dari perempuan kreatif asal Kota Semarang yang sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga tersebut telah menempuh perjalanan jauh: menembus pasar dunia, menguatkan pejuang kanker, dan membuka ruang pemberdayaan bagi warga binaan Lapas Perempuan Semarang.

"Merajut itu awalnya hanya hobi. Karena anak-anak sudah besar, saya mengisi waktu luang dengan merajut. Saya ibu rumah tangga, ikut suami dinas di daerah terpencil, sehingga memilih fokus mengurus anak-anak," ujar Indah saat ditemui Inibaru.id akhir November lalu.

Indah mengaku belajar merajut secara autodidak sejak 2011. Gurunya adalah internet dan Youtube. Awal-awal berkreasi, dia hanya membuat taplak meja dan dompet kecil. Namun, seiring waktu, keterampilannya meningkat hingga bisa membuat tas rajut sendiri.

Sedikit demi sedikit, dunia rajut yang awalnya hanya pengisi waktu luang justru menjadi peluang. Indah merasa bangkit dan berdaya. Sembari melakoni keseharian sebagai ibu rumah tangga, dia mulai bisa melihat betapa besar peluang bisnis yang tersimpan dalam setiap karyanya.

Pada 2017, ketika sebagian besar pelaku UMKM masih berkutat di pasar lokal, Indah justru sudah merasakan aroma pasar global. Melalui PT Mas di Solo, dia dipercaya mengerjakan produk home decor untuk dikirim ke negara-negara di Eropa.

Sistemnya maklun; perusahaan menyediakan bahan, lalu Indah menangani produksi dan merekrut tenaga kerja yang dia latih sendiri.

Tas rajut buatan Indah merambah hingga Dubai setelah karya-karyanya dua kali lolos kurasi mengikuti pameran BRI UMKM EXPO(RT). Dalam sesi business matching, dia bertemu buyer luar negeri yang kemudian memesan 1.000 tas makram untuk pasar Dubai.

"Semula diminta selesai satu bulan, saya nggak sanggup. Akhirnya dinego jadi lima bulan, per bulan 200 pieces. Saya ngajari orang-orang, mereka ikut mengerjakan," ungkap Indah.&nbsp;

Di antara banyak teknik, tapestri menjadi yang paling dia kuasai karena memungkinkan eksplorasi pola dan gambar. Dari sinilah lahir tas rajut bermotif batik berbahan dasar kulit yang harganya menyentuh angka Rp900 ribu per item.

Namun, di antara deretan pencapaian tersebut, ada satu bab yang paling mengesankan di pikiran Indah, yakni perjalanannya keliling Indonesia mengedukasi cara mengolah plastik menjadi tas rajut, kemudian mendonasikan hasil kegiatannya untuk menguatkan anak-anak penyandang kanker.

"Tahun 2019 itu kan lagi ramainya kampanye pengurangan plastik. Buat saya, plastik itu memang sulit dihilangkan total. Jadi, bagaimana cara mengurangi, bagi saya salah satunya ya diubah jadi tas rajut, karena bisa dipakai selama bertahun-tahun," kata Indah.

Plastik-plastik itu dipotong selebar kurang lebih dua sentimeter, lalu dirajut seperti biasa. Prosesnya memang lebih sulit dibanding merajut benang biasa, tetapi hasilnya kuat dan tahan lama. Namun, karya ini bukanlah produk komersial utama. Dia lebih sering membawanya untuk kampanye reduksi sampah sekali pakai.

Profit memang nggak selalu menjadi tujuan utamanya berkarya. Bahkan, pada pameran ini pun, dia dan temannya sudah sepakat untuk menyumbangkan dana yang terkumpul ke Yayasan Kanker Anak Indonesia sebagai dukungan moral bagi anak-anak yang tengah berjuang melawan penyakit ganas itu.

"Tidak semua hal harus berupa profit. Saya senang kalau apa yang saya kerjakan bisa bermanfaat buat orang lain," lontarnya.

Memberdayakan Warga Binaan Lapas Perempuan

Jiwa sosial Indah terus tumbuh, termasuk dalam berbagi ilmu. Ibu tiga anak itu mengaku akan dengan senang hati membagikannya, termasuk saat mengajari warga binaan di Lapas Perempuan Semarang merajut tanpa meminta bayaran sepeser pun.

"Di Lapas Perempuan itu saya nggak dibayar sama sekali. Murni untuk berbagi ilmu. Kalau ada yang benar-benar tertarik, saya kasih alatnya, saya kasih benangnya. Biar nanti kalau mereka keluar (bebas), bisa melanjutkan yang dia bisa," paparnya.

Warga binaan yang telah diajari Indah juga diberdayakan untuk membantu produksi. Bahan dan desain berasal darinya, lalu mereka mengerjakan sesuai kemampuan dan waktu. Setiap pekerjaan mereka tetap dibayar sebagai tambahan penghasilan dari dalam penjara.&nbsp;

Bagi Indah, menguatkan penyandang kanker dan berbagi ilmu dengan warga binaan adalah dua wajah dari misi yang sama, yakni untuk memanusiakan manusia lewat keterampilan. Merajut baginya bukan lagi sekadar aktivitas tangan, melainkan cara menyalurkan empati.

Saat ini Indah hanya dibantu satu karyawan tetap yang menjaga tokonya di kawasan Sambiroto. Proses produksi sehari-harinya masih dikerjakan sendiri, tetapi jika pesanan membludak, barulah dia melibatkan orang lain.

"Saya nggak menyangka bisa sejauh ini. Saat pandemi Covid-19, saya sempat kena saraf terjepit. Suami menyarankan untuk berhenti dan menjual seluruh benang. Namun, meski sudah didiskon, benang-benang itu nggak laku. Artinya, saya disuruh untuk terus merajut," tukas Indah, lalu tertawa ringan.&nbsp;

Nggak hanya menghasilkan profit, keterampilan merajut Indah juga telah menjalin asa untuk para penyandang kanker dan warga binaan di lapas. Panjang umur ya, Bu Indah! (Sundara/E10)

Inibaru.id - Di bawah tenda pameran UMKM di halaman Balai Kota Semarang, Indah Prihatiningsih, pemilik Ekkyta Collection duduk dengan tenang, tapi jemarinya lincah menari di atas gulungan benang, menuntaskan seutas tali tas yang belum selesai.

Sesekali, perempuan 60 tahun itu juga terlihat mengangkat wajah, menyapa pengunjung yang mampir, sebelum kembali pada ritme rajutannya.

Belajar merajut secara autodidak pada 2011, pemilik Ekkyta Collection, Indah Prihatiningsih, konsisten menyisihkan sebagian keuntungannya untuk anak-anak penyandang kanker; sekaligus mengajari warga lapas perempuan Semarang untuk belajar membuat tas rajut berkelas yang membuat Indah menjelajah pasar global.

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

Sebaliknya, kebun sawit adalah kawasan monokultur. Satu jenis tanaman mendominasi, lantai tanah sering terbuka, dan lapisan ekosistemnya sangat sederhana. Studi yang dikutip The Jakarta Post menegaskan, perkebunan sawit hanya mampu mendukung sebagian kecil spesies hutan. Riset lain yang dipublikasikan ScienceDaily menunjukkan hal serupa. Kebun sawit bukan habitat setara hutan tropis dan sebagian besar spesies nggak mampu beradaptasi di dalamnya.

Hasilnya sudah terlihat di banyak desa sekitar hutan. Semakin sedikit pepohonan asli, semakin sering satwa liar turun ke permukiman mencari makan. Mereka nggak “menyerang”, mereka hanya kehilangan ruang hidup.

Stok Karbon: Hutan Menyimpan, Sawit Membuang

Banyak klaim menyebut sawit “lebih efisien menyerap karbon,” namun para ilmuwan mengingatkan bahwa klaim itu menyesatkan. Menurut Profesor William Laurance yang dikutip Eco-Business, meski sawit tumbuh cepat, total karbon yang disimpan selama daur hidupnya jauh lebih rendah dibanding hutan primer.

Ketika hutan ditebang, karbon yang terkunci selama ratusan tahun terlepas ke atmosfer. Mongabay mencatat, konversi hutan ke sawit terutama di lahan gambut melepaskan emisi dalam jumlah masif. Sawit nggak mampu mengimbangi kehilangan itu, bahkan bisa menjadi sumber emisi baru ketika tanaman tua ditebang dan tanah kehilangan karbon.

Hutan tropis adalah bank karbon raksasa. Sawit hanyalah buku tabungan kecil.

Fungsi ekologis hutan juga nggak berhenti pada keanekaragaman hayati dan karbon. Hutan menjaga kesuburan tanah melalui siklus organik mulai daun gugur membentuk humus, mikroorganisme mengolah nutrisi, dan akar pohon menahan air. Tanah yang sehat membuat debit air stabil, sungai terjaga, dan wilayah terlindungi dari erosi.

Begitu hutan digantikan sawit, siklus itu terputus. Lahan menjadi lebih kering, tanah cepat padat, dan kebutuhan pupuk serta pestisida meningkat. Debit air menurun, longsor dan banjir menjadi lebih sering terjadi, dan suhu kawasan meningkat karena hilangnya kanopi yang meneduhkan.

Di banyak tempat, mata air mati bukan karena kemarau panjang, tetapi karena hilangnya pepohonan hutan.

Beberapa penelitian, seperti yang dirilis University of York, menemukan bahwa menyisakan sekitar 10 persen hutan asli dalam lanskap perkebunan dapat membantu menjaga sebagian kecil karbon dan biodiversitas. Namun angka itu tetap terlalu kecil untuk menggantikan kehilangan ekosistem hutan yang jauh lebih luas. Fragmentasi tetap terjadi, dan fungsi ekologis hutan tetap menurun drastis.

Hutan adalah satu kesatuan. Memisahkannya menjadi potongan-potongan kecil nggak akan membuat ekosistem bekerja seperti sediakala.

Hutan memberikan manfaat yang nggak bisa dihitung hanya dengan angka ekonomi. Ia menjaga air, menopang tanah, menstabilkan iklim, menyediakan habitat satwa, hingga menjadi benteng terakhir keanekaragaman hayati. Sementara perkebunan baik sawit, kopi, maupun karet memberi manfaat ekonomi jangka pendek yang penting bagi masyarakat, tetapi nggak dapat menggantikan kehidupan yang diberikan hutan.

Ketika hutan hilang, yang hilang bukan hanya pepohonan. Kita kehilangan penyangga kehidupan.

Karena itulah, setiap wacana mengganti hutan dengan kebun monokultur harus dilihat sebagai lebih dari sekadar keputusan tata guna lahan. Itu keputusan tentang masa depan, apakah kita ingin lingkungan yang stabil, atau ladang luas yang perlahan mengering. (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Di sejumlah daerah, barisan sawit yang rapi dan menghijau sering dianggap sebagai “pengganti” hutan. Dari kejauhan, pemandangannya tampak meyakinkan bahwa pohon-pohon tumbuh tinggi, daun lebat di kanan–kiri jalan, dan hamparan hijau sejauh mata memandang. Namun, poster edukasi lingkungan yang banyak beredar akhir-akhir ini sebenarnya memberi petunjuk penting hutan bukan sekadar deretan pohon. Ia adalah sistem kehidupan yang jauh lebih kompleks, sesuatu yang nggak dapat ditiru oleh kebun monokultur apa pun, termasuk sawit.

Hutan alami menyimpan biodiversitas yang luar biasa. Di dalamnya ada pepohonan raksasa, semak belukar, lumut, jamur, hingga organisme mikro yang hidup berdampingan dalam jaringan ekologis berlapis yaitu kanopi, bawah tajuk, hingga lantai hutan. Satwa liar seperti burung, primata, mamalia kecil, reptil, serangga penyerbuk menjadikannya rumah.

Hutan nggak bisa digantikan oleh kebun sawit atau tanaman monokultur lainnya. Di balik hamparan hijau yang tampak serupa, hutan menyimpan fungsi ekologis yang jauh lebih kompleks mulai dari biodiversitas, penyimpanan karbon, hingga penjaga tanah dan air yang nggak mampu ditiru perkebunan.

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

Aktivitas sehari-hari seperti membersihkan rumah, mengangkat barang berat, dan menjaga anak sering kali menyebabkan nyeri punggung dan pinggang. Postur tubuh yang nggak benar saat bekerja juga memperburuk kondisi ini.

- Melakukan peregangan dan latihan fisik secara rutin untuk memperkuat otot punggung.

- Menggunakan teknik yang benar saat mengangkat barang berat, seperti membungkuk dari lutut bukan dari pinggang.

- Menghindari mengangkat beban berat sendirian dan meminta bantuan jika diperlukan.

Gerakan berulang seperti memotong bahan masakan, mencuci piring, dan mengetik dapat menyebabkan tekanan pada saraf median di pergelangan tangan, yang mengarah ke sindrom carpal tunnel.

- Mengistirahatkan tangan dan pergelangan tangan secara berkala.

- Menggunakan penyangga pergelangan tangan saat bekerja.

- Melakukan latihan peregangan tangan dan pergelangan untuk mencegah kekakuan.

Tanggung jawab yang besar, kurangnya waktu untuk diri sendiri, dan tekanan emosional dari mengurus rumah tangga dapat menyebabkan depresi dan kecemasan pada ibu rumah tangga.

- Mencari waktu untuk diri sendiri setiap hari, bahkan jika hanya beberapa menit.

- Berbicara dengan teman atau anggota keluarga tentang perasaan dan masalah yang dihadapi.

- Mengikuti kegiatan yang disukai atau hobi untuk mengurangi stres.

- Jika perlu, mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor.

Pola makan yang nggak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan ngemil saat bekerja di rumah dapat menyebabkan obesitas.

- Menjaga pola makan yang sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang.

- Melakukan olahraga secara teratur, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau mengikuti kelas kebugaran.

- Mengurangi konsumsi makanan berkalori tinggi dan ngemil tidak sehat.

Stres, pola makan yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko hipertensi pada ibu rumah tangga.

- Mengurangi asupan garam dan makanan berlemak.

- Mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga.

- Memantau tekanan darah secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan.

Pola makan yang tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor genetik dapat menyebabkan diabetes tipe 2.

- Menjaga pola makan sehat dengan mengurangi asupan gula dan karbohidrat sederhana.

- Melakukan aktivitas fisik secara teratur untuk mengontrol berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin.

- Memantau kadar gula darah secara rutin dan mengikuti saran medis.

Menengok aturan diatasm penting bagi ibu rumah tangga untuk menjaga kesehatannya sendiri agar dapat menjalankan peran mereka dengan baik. Mengadopsi gaya hidup sehat, melakukan aktivitas fisik secara teratur, dan mencari waktu untuk diri sendiri adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah dan mengatasi berbagai penyakit yang sering mereka derita. 

Jangan ragu untuk mencari bantuan medis atau dukungan dari keluarga jika diperlukan, karena kesehatan ibu rumah tangga adalah fondasi bagi kesehatan seluruh keluarga. Yuk, jaga kesehatan karena seorang ibu adalah jantung keluarga. Kalau jantung ini nggak sehat, bagaimana nasib organ lain? (Siti Zumrokhatun/E05)&nbsp;

Inibaru.id - Ibu rumah tangga memiliki peran penting dalam mengelola rumah tangga dan mengurus keluarga. Namun, banyak ibu rumah tangga yang sering kali mengabaikan kesehatannya sendiri demi memastikan keluarganya terawat dengan baik.

Berikut adalah beberapa penyakit yang sering diderita oleh ibu rumah tangga beserta cara mengatasinya:

Ibu rumah tangga memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga keharmonisan dan kesejahteraan keluarga. Namun, di balik dedikasi mereka yang tinggi, sering kali tersembunyi berbagai masalah kesehatan yang kerap diabaikan.&nbsp;

Penyakit yang Sering Diderita Ibu Rumah Tangga dan Cara Mengatasinya

Salah satu upaya yang sering kita lakukan agar batuk segera
hilang biasanya adalah dengan mengonsumsi obat dan menghindari semua makanan
yang digoreng. Tapi rupanya nggak cuma gorengan saja yang baiknya kita hindari
agar batuk cepat sembuh. 

Beberapa makanan lain ada yang memicu batuk dan
sebaiknya nggak kamu konsumsi dulu saat batuk. Apa saja itu?

Jika batuk yang kamu derita adalah batuk berlendir, nggak
disarankan untuk minum susu. Sebuah tulisan di newhealthyadvisor.com mengatakan bahwa protein dalam susu yang
muncul saat dicerna bisa menyebabkan produksi lendir berlebih di usus.

Jadi hindarilah susu dan jenis makanan yang berbahan dasar
susu saat batuk. Makanan-makanan itu dapat meningkatkan produksi lendir di
saluran pernapasan termasuk tenggorokan dan paru-paru, terlebih jika sudah
terjadi peradangan atau infeksi. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Banyak minum air putih disarankan banget saat kamu sedang
batuk dan pilek karena flu. Sebaliknya kamu nggak disarankan minum minuman yang
mengandung kafein seperti kopi, teh, coklat, atau minuman bersoda ya, Millens.
Minuman-minuman berkafein itu menyebabkan tenggorokan terasa gatal. Akibatnya batuk semakin memburuk dan nggak kunjung sembuh.&nbsp;&nbsp;

Agar cepat sembuh, sistem kekebalan tubuh harus terjaga
dengan baik. Kita nggak boleh mengonsumsi sembarang makanan olahan agar proses
penyembuhan berjalan cepat. Makanan olahan yang nggak disarankan antara lain
keripik, ragam camilan dalam kemasan, pasta, mi instan, dan roti.

Nggak hanya itu, makanan seperti kue kering, pastry, permen
dan junk food yang mengandung banyak gula dan tepung terigu juga sebaiknya
dihindari. Gula dan tepung terigu dapat menghambat proses penyembuhan dan
memperlemah daya tahan tubuh.

Makanan yang baik kamu konsumsi saat sedang batuk antara
lain sup hangat, sayuran yang mengandung vitamin C seperti brokoli dan tomat,
madu, dan beras merah.

Buah mangga, pisang, dan jeruk mengandung asam yang bisa
menyebabkan acid reflux sehingga memperparah kondisi tenggorokan dan memicu
batuk. Selain itu, buah tersebut memiliki tekstur berlendir dan mengandung getah
yang bisa memperparah batuk.

Lebih baik makanlah buah dengan kandungan air yang
banyak seperti melon, semangka, pir dalam jumlah terbatas. 

Itulah jenis makanan yang harus kita hindari agar batuk
cepat reda. Ditambah dengan istirahat yang cukup dan konsumsi makanan bergizi,
batuk akan segera sembuh total. Cepat sembuh ya, Millens!&nbsp;(Fim/IB20/E05)

Inibaru.id - Batuk
adalah penyakit yang lazim dan sering kita alami. Batuk adalah respon alami
tubuh untuk mengeluarkan dan membersihkan zat asing atau iritan dari dalam
tenggorokan atau saluran pernapasan. Bukan cuma terasa nggak nyaman, saat
penyakit ini datang kita bisa saja merasakan nafsu makan menurun, badan lemas,
sakit kepala, insomnia, hingga luka pada tenggorokan.

Untuk sembuh dari batuk biasanya membutuhkan waktu lama,
meski ada pula yang sembuh dalam waktu singkat. Tapi yang jelas batuk perlu
kita sikapi dengan tepat dan nggak boleh diremehkan ya, Millens!

Batuk membuat kita merasa nggak nyaman dan membuat aktivitas sehari-hari terganggu. Agar batuk cepat sembuh, hindarilah beberapa makanan yang makin memperburuk keadaan.

Makanan-Makanan yang Membuat Batuk Nggak Kunjung Sembuh

Lantas, mengapa payudara bisa nggak simetris? Jennifer menyebut sebagian besar payudara diisi oleh lemak dan ukurannya sangat dipengaruhi oleh berat badan. Kalau berat badanmu naik atau turun, nggak selalu perubahan ini terjadi secara merata, termasuk pada payudaramu, Millens.

Selain itu, hal lain yang dapat membuat penampilan payudaramu simetris adalah kondisi medis. Sebagai contoh, kalau kamu mengalami masalah pada tulang belakang seperti skolilosis, akan mengalami efek samping ini. Hanya, kasus ini biasanya cukup jarang terjadi.

Meski secara umum hal ini wajar terjadi, jika kamu curiga dengan keanehan pada payudara, termasuk pada ukurannya yang tidak wajar, bisa jadi penyebabnya adalah kanker payudara. Kamu pun sebaiknya memeriksakan hal ini ke dokter.

Cara Membuat Payudara Asimetris Nggak Terlalu Terlihat

Kalau kamu nggak percaya diri dengan payudara yang nggak simetris, bisa kok menutupinya dengan berbagai cara berikut ini.

Mengenakan Bra Olahraga dan Baju yang Pas

Cara pertama agar payudaramu yang besar sebelah nggak terlalu terlihat adalah dengan menggunakan tipe bra tertentu, seperti bra khusus untuk olahraga atau sport bra. Sport bra dapat membuat payudara yang besar tampak lebih rata.&nbsp;

Dengan begitu, hal tersebut akan mencegah payudara yang besar tampak menyembul keluar dari bra. Jadi ukurannya akan tampak hampir sama dengan payudara yang lebih kecil, Millens.

Kalau rambutmu panjang, urailah rambutmu dengan menata sebagian rambut ke depan dada untuk menutupi payudaramu yang kecil. Dengan begitu, ukuran payudaramu nggak terlalu nampak berbeda, Millens.

Payudara bisa lebih simetris dengan cara mengatur posisi tubuh. Saat duduk, coba hindari menghadap ke depan. Cobalah duduk menyamping dengan posisi payudara yang lebih besar berada di tempat yang jauh dari hadapan orang lain.

Posisi menyamping ini akan membuat payudaramu yang lebih kecil tampak sama ukurannya dengan payudara yang lebih besar. Lakukan juga posisi ini saat kamu sedang berfoto ya, Millens.

Kamu juga bisa menggunakan pad atau pengganjal di balik bla. Pertama-tama, kamu harus memilih padding yang nyaman digunakan untuk membuat kedua payudaramu tampak simetris. Kedua, pilih bra dengan padding yang bisa dilepas.

Kelebihan dari bra yang dilengkapi padding&nbsp;yang bisa dilepas adalah kamu bisa menambahkan padding lebih banyak pada payudaramu yang lebih kecil. Selain itu, kamu juga bisa memasang satu padding pada payudara yang lebih kecil dan melepas padding pada payudara yang lebih besar agar ukurannya bisa sama, Millens.

Kamu juga bisa memilih bra dengan&nbsp;lined cup. Line cup&nbsp;bra merupakan tipe bra dengan tambahan busa pada bagian cup. Bra jenis ini dapa menyamakan ukuran payudara besar sebelah lo, terutama kalau perbedaan ukurannya nggak terlalu jauh. Bra seperti ini juga bisa membantumu mempertahankan bentuk dan ukuran payudaramu agar tetap sama,&nbsp;Millens.

Gimana, Millens, sudah mengecek kondisi payudaramu, belum? Apakah simetris atau justru terlihat besar sebelah, nih?&nbsp;(Sua/IB24/E07)

Inibaru.id - Setiap wanita memang memiliki ukuran yang berbeda-beda. Namun, sebagian wanita merasa khawatir dan merasa bahwa ukuran payudaranya besar sebelah atau asimeteris. Nggak hanya membuat rasa percaya diri turun, banyak wanita yang juga takut hal ini adalah tanda dari adanya penyakit. Apakah hal ini memang benar.

Pakar kesehatan perempuan Jennifer Wider, MD menyebut payudara yang besar sebelah atau asimetris sebagai hal yang wajar terjadi, terlabih pada ibu hamil atau menyusui.

“Sebenarnya lebih umum bagi perempuan untuk memiliki bentuk dan payudara yang berbeda dari payudara yang benar-benar simetris,” ujar Jennifer.

Banyak wanita yang nggak percaya diri dengan bentuk payudaranya yang nggak simetris alias besar sebelah. Hanya, apakah benar jika payudara besar sebelah juga menandakan adanya penyakit? Yuk, simak faktanya!

Benarkah Payudara Besar Sebelah Tanda Adanya Penyakit?

Tragedi ini bermula saat Etik, ibu Samara, mendapati ada kutu kucing yang menggigit tangan putrinya. Dia pun menganggap kutu ini nggak akan menyebabkan dampak buruk selain gatal-gatal atau masalah kulit ini. Apalagi bekas gigitannya mirip layaknya bintik merah bekas gigitan nyamuk. Saat digigit, Samara baru berusia empat bulan.

Beberapa waktu kemudian, Etik khawatir dengan bekas gigitan di jari sang buah hati yang nggak kunjung menghilang. Dia punmembawa Samara berobat ke puskesmas. Di tempat ini, dia diresepkan obat salep. 

Sayangnya, bukan kesembuhan yang kunjung didapat, jari tempat digigit kutu kucing ini justru semakin membengkak. Samara juga mengalami demam tinggi dan muntah-muntah sehingga membuat orang tuanya membawanya ke rumah sakit.

Dokter awalnya menyebut jari sang anak mengalami infeksi karena tumor. Sempat akan dioperasi, dokter pun akhirnya memilih untuk melakukan kemoterapi. Sayangnya, Samara mengalami efek samping berupa kadar trombosit darah yang semakin rendah. Dia juga semakin sering muntah-muntah.

“Awalnya, dikemoterapi di rumah sakit selama 14 hari. Baru
pulang kemarin (Kamis). Minggunya badan Samara panas tinggi 39,9 derajat
Celcius dan muntah,” Ujar Wanto, Ayah Samara.

Menurut Dokter Spesialis Anak Vincent Lannelli MD, gigitan kutu biasanya nggak menyakitkan. Tapi, bila dibiarkan
dampaknya bisa membuat anak mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, ruam kulit,
hingga menggigil.

Samara mengalami infeksi setelah terkena gigitan kutu
kucing yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit
Babesiosis. Penyakit ini disebabkan oleh parasit mikroskopik yang menginfeksi
sel darah merah. Jenis kutu yang menyebabkan hal ini adalah yang berjenis Ixodes scapularis.

Kalau kamu punya kucing di rumah, rawat dan bersihkan secara rutin agar nggak memiliki kutu ya, Millens?&nbsp;

(Kom/MG31/E07)&nbsp;&nbsp;

Inibaru.id – Samara,
bocah asal Dukuh Dayu, Desa Jati Tengah, Sukondono, Sragen, Jawa Tengah
meninggal dunia di RSUD Dr Moewardi Solo. Samara meninggal nggak lama
setelah jari tangannya digigit oleh kutu kucing. Sebelum tutup usia pada Kamis (28/5/2020) dini hari, jari tangan Samara
mengalami pembengkakan parah akibat hal ini. Dia juga mengalami demam tinggi dan muntah yang cukup parah.

Suhu tubuh Samara bahkan sempat mencapai 39,9 derajat Celcius. Hal inilah yang membuatnya dilarikan ke rumah sakit.

Ayah Samara, Wanto (30) mengaku sangat bersedih dan terkejut dengan kematian buah hatinya. Apalagi Samara baru saja merayakan ulang tahun pertamanya pada 10 April 2020 lalu.

Sungguh malang nasib balita dari Sragen bernama Samara. Sempat menderita karena jari tangannya membengkak parah usai digigit kutu kucing, sang balita akhirnya meninggal dunia. Bagaimana bisa gigitan kutu kucing menyebabkan dampak fatal ini, ya?

Kronologi Meninggalnya Balita Asal Sragen Usai Digigit Kutu Kucing

Menurut pemerintah, penyakit
komorbid terbanyak yang diidap oleh para korban meninggal adalah tekanan darah tinggi yang sudah diderita bertahun-tahun serta diabetes.

"Selain itu, banyak korban yang sudah memiliki riwayat penyakit paru-paru yang kronis semisal&nbsp;asma, bronkitis,
dan TBC," lanjutnya.

Nggak hanya faktor
usia dan penyakit komorbid, perilaku
pola hidup sehat dan kondisi sistem kekebalan tubuh juga turut memperburuk faktor risiko kematian bagi
penderita Covid-19. Kebiasaan merokok, rendahnya mobilitas, dan obesitas juga bisa
menjadi faktor lain yang meningkatkan peningkatan risiko tersebut.

Pria Lebih Rentan Meninggal Akibat Covid-19 Dibandingkan dengan Wanita

Data yang dikumpulkan Globalhealth
dan CNN dari 44 negara untuk melihat
persentase pasien dan korban meninggal karena Covid-19 menunjukkan fakta bahwa kaum pria lebih berisiko meninggal akibat penyakit ini dibandingkan dengan wanita. 

Dicky Budiman, seorang Epidemiolog kandidat doktor dari
Griffith University Australia menjelaskan bahwa penyebab pria lebih rentan meninggal karena virus Covid-19 disebabkan oleh kecenderungannya yang nggak begitu baik menjaga kondisi kesehatan.

"Data membuktikan bahwa pria belum
terdorong atau bersikap pro aktif untuk melindungi kesehatan dirinya sendiri.
Pria harus didorong untuk memeriksakan diri lebih awal, tidak menunggu
sampai timbul gejala," jelasnya.

Baik itu yang sudah memiliki riwayat penyakit atau tidak. Pastikan untuk menjaga gaya hidup sehat dan di rumah aja agar nggak mudah tertular virus corona, ya Millens?&nbsp;(Det/MG29/E07)

Inibaru.id - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto menginformasikan bahwa sebagian besar pasien virus corona yang meninggal
berusia di atas 50 tahun. Selain itu, sebagian besar korban meninggal juga memiliki riwayat penyakit lain yang diderita sebelumnya.

Yuri menyebut virus corona turut memperburuk daya tubuh pasien sehingga membuat gejala penyakit lainnya semakin parah. Hal ini berarti, terkadang virus Covid-19 nggak selalu menjadi penyebab utama dari meninggalnya para korban, namun memicu komplikasi yang berbahaya akibat penyakit bawaan sebelumnya.

"Sebagian
besar yang meninggal ini, terutama pada kelompok usia di atas 50 tahun memiliki penyakit-penyakit komorbid atau penyakit-penyakit sebelumnya,"
jelas Achmad
Yurianto pada Senin (13/4/2020).

Meski banyak yang sembuh, dalam realitanya jumlah korban meninggal akibat virus corona (Covid-19) semakin bertambah. Ternyata, ada riwayat penyakit tertentu yang diidap oleh para korban yang meninggal. Apakah penyakit tersebut?

Riwayat Penyakit Ini Paling Banyak Dimiliki Korban Covid-19 yang Meninggal di Indonesia

Penyakit pertama yang perlu kamu waspadai saat musim hujan adalah kutu air. Biasanya, kutu air ditandai dengan ruam kemerahan yang lembap dan gatal di sela jari kaki. Penyebab kutu air yakni karena kelembapan pada kakimu yang meningkat akibat berkeringat, sepatu basah dan tertutup, dan tak menggunakan alas kaki di tempat umum.

Selalu cuci kakimu dengan sabun dan air hangat setelah berkeringat atau terkena genangan air. Lalu pastikan kakimu sudah benar-benar kering. Pakailah kaus kaki berbahan katun ya Millens, hindari juga menggunakan sepatu tertutup dengan waktu yang lama.

Jika kulitmu sensitif, kondisi kulit yang ruam sangat berbahaya untukmu lo, Millens. Kondisi tersebut dikarenakan karena kamu terlalu lama memakai kaus basah yang terkena hujan. Ruam merah pada kulit ini lama kelamaan akan menjadi lecet dan menyebabkan nyeri.

Jika kamu merasa ada ruam kemerahan berbentuk lingkaran bersisik yang sangat gatal, bisa jadi itu tanda penyakit kurap. Biasanya kurap bisa terjadi di seluruh bagian tubuh seperti bokong, selangkangan, ketiak, tangan, kaki, wajah, bahkan hingga kepala.

Kurap disebabkan oleh infeksi jamur yang terjadi akibat keringat yang berlebih dan kelembapan yang meningkat. Untuk mencegahnya, gunakan pakaian yang bersih setelah mandi, menjaga kuku tetap pendek, serta mencuci handuk dengan sabun dan air hangat.

Skabies atau Kudis disebabkan karena infeksi parasit yang dapat menyebar melalui kontak kulit secara langsung dengan penderita. Penyakit menular ini ini menyebabkan sensasi gatal dan ruam. Untuk meminimalisasi penyebaran kudis, cuci semua pakaian dan kain yang kamu gunakan dengan air hangat dan sabun. Kemudian keringkan dengan suhu dingin, ya.

Meskipun kegiatanmu padat saat musim hujan, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan diri ya, Millens!&nbsp;(IB24/E06)

Inibaru.id - Masalah kesehatan banyak muncul saat musim hujan tiba. Tak hanya flu, berbagai penyakit kulit juga rentan menyerang. Hal ini disebabkan oleh udara&nbsp;yang lembap, genangan air di jalan yang kotor dan mengandung spora serta jamur, dan penyebab lainnya.

Terutama adalah genangan air di jalanan yang mengenai tubuh ternyata bisa menyebabkan gatal-gatal lo, Millens. Jadi&nbsp;segera ganti pakaian dan cuci bersih bagian tubuh yang terkena genangan air ya. Malas membersihkan diri seusai terkena genangan air kotor bisa menyebabkan berbagai masalah kulit. Apa saja?

Nggak cuma flu, penyakit kulit ini kerap menjadi teror saat musim hujan tiba. Hal ini disebabkan air yang kotor serta udara yang lembap. Apa saja penyakit kulit yang biasa terjadi di musim hujan?

Waspada, ini Penyakit yang Mengintaimu Saat Musim Hujan

Inibaru.id - Gaya hidup milenial yang nggak sehat dan mudah dilanda stres dapat memicu perubahan tumor menjadi kanker. Pernyataan tersebut disampaikan dr Siska Liana, Sp rad dari RS Colombia Asia Semarang ketika menyampaikan materi dalam seminar kesehatan &ldquo;We Care, We Aware&rdquo; di Mall Ciputra baru-baru ini.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 18,1 juta kasus baru dan 9,6 juta kematian akibat kanker payudara pada 2018. Sementara di Indonesia, berdasarkan data Kemenkes RI, tercatat prevalensi angka kanker payudara 42,1 per 100.000 penduduk, dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk. Serem kan?
<img src="/nuploads/103/seminarciputrakanker_hani.jpg" alt="" width="1069" height="800" />
<code>dr. Siska Liana sedang melakukan USG terhadap salah satu peserta seminar. (inibaru.id/ Issahani)</code>
Untuk cepat menanggulangi hal-hal yang nggak diinginkan, sebaiknya perempuan rutin melakukan SADARI (periksa payudara sendiri). Jika menjumpai benjolan, segera periksakan diri ke dokter.
Sselain faktor genetik, faktor hormonal di dalam tubuh juga mempengaruhi seseorang terjangkit tumor atau kanker ini.
&ldquo;Kecenderungan sekarang, jumlah pengidap tumor payudara mulai bertambah dari usia muda, namun masih tumor jinak. Karena salah satunya karena gaya hidup, makanan dan hormonal, yang memicu terjadinya kanker tersebut,&rdquo; katanya.
Selain seminar, acara yang dilangsungkan di Mall Ciputra ini juga mengadakan pemeriksaan gratis termasuk USG. Dari 50 peserta, dua orang kedapatan memiliki benjolan di payudaranya. Dr Siska lantas memberi surat pengantar untuk dirujuk ke dokter bedah supaya dilakukan penanganan.
<img src="/nuploads/103/seminarciputrakanker_hani3.jpg" alt="" width="1069" height="800" />
<code>Peserta seminar berjumlah lima puluhan srikandi Gojek. Mereka diajak untuk lebih aware terhadap kesehatan payudara. (inibaru.id/ Issahani)</code>
&ldquo;Sudah menjadi concern kami tiap bulan Oktober mengundang para perempuan, utamanya ibu-ibu untuk terlibat di event Breast Cancer,&rdquo; ungkap Mall Manager Mal Ciputra Semarang, Ani Suyatna.
Acara yang digelar dalam rangka memperingat Hari Kanker Payudara Sedunia ini disambut positif. Peserta yang hampir semuanya perempuan antusias mendengarkan pemaparan dan mengikuti pemeriksaan gratis. 
&ldquo;Iya, tadi diajari supaya mendeteksi sendiri di sekitar payudara. Kalau ada yang aneh, dan ada benjolan yang tidak biasa, maka harus diperiksakan,&rdquo; kata Elly, peserta seminar yang berprofesi sebagai driver ojek online ini. Dia mengaku akan lebih peka terhadap kesehatannya selepas acara ini.
Yuk ah lebih peduli kesehatan, Millens. (Issahani/E05)

Meski tergolong tumor jinak, bukan berarti tumor payudara dapat disepelekan. Jika nggak mengindahkan gaya hidup sehat, tumor berpotensi menjadi kanker.

Mendorong Kesigapan Perempuan dan Milenial Tangkal Kanker Payudara

Inibaru.id &ndash; Stres dan depresi merupakan dua kondisi yang berbeda. Nah, biar bisa terdeteksi dengan tepat, kamu perlu memahami perbedaannya.
Pemicu&nbsp;
Stres merupakan hal yang dipicu karena rasa tertekan akan banyak faktor yang muncul, seperti karir dan asmara. Sedangkan depresi adalah penyakit mental yang dipicu karena faktor internal, seperti faktor biologis, faktor genetik, atau kebiasaan memendam emosi.
Cara Penanganannya&nbsp;
Stres dan depresi adalah dua hal yang nggak bisa ditangani dengan cara yang sama. Ketika stres kamu dapat mengatasinya sendiri dengan refreshing atau bermeditasi. Tapi jika sudah depresi yang terjadi maka kamu membutuhkan bantuan orang lain seperti psikolog atau psikiater.
Gelajanya&nbsp;
Gejala yang biasa timbul saat seseorang stres adalah susah tidur, sulit berkonsentrasi, dan perbedaan pola makan. Sedangkan pada penderita depresi, gejala yang muncul yaitu hilang semangat, penyendiri, dan merasakan kesedihan berlarut.
Cara Mengobati
Saat stres kamu hanya perlu istirahat, olahraga, meditasi, atau sekadar curhat dengan teman untuk mengobatinya. Namun ketika sudah depresi, kamu perlu melakukan sesi konseling bersama psikolog atau&nbsp; menjalani Terapi Kognitif Prilaku (CBT).
Penyakit yang Disebabkan
Perlu diperhatikan bahwa stres berkepanjangan dapat menyebabkan sakit kepala, diabetes, tekanan darah tinggi hingga stroke. Sedangkan depresi yang berlarut dapat menyebabkan penyakit jantung, alzheimer, dan usaha untuk bunuh diri.&nbsp;
Sudah jelas bedanya ya, Millens.&nbsp;(IB30/E05)

Beberapa orang sering menggunakan kata stres dan depresi tanpa tahu keadaan sebenarnya. Orang stres belum tentu mengalami depresi, begitupun sebaliknya.

Stres dan Depresi Ternyata Berbeda!

Inibaru.id &ndash; Atlet senior bulu tangkis Malaysia Lee Chong Wei resmi mengundurkan diri dari dunia yang membesarkan namanya. Lee terpaksa memutuskan gantung raket akibat kanker hidung yang dideritanya. Dokter yang menangani Lee nggak merekomendasikan dirinya melakukan kegiatan dengan intensitas tinggi seperti berlatih atau bermain bulu tangkis.
&ldquo;Saya diberi delapan kuesioner untuk menjawab tentang kondisi saya dan hasilnya saya tidak cocok untuk melakukan kegiatan intensitas tinggi. Jadi, tidak cocok bagi saya untuk terus memaksakan diri dan mengorbankan kesehatan saya,&rdquo; kata Lee seperti ditulis laman Tempo, Jumat (14/6/2019).
Kabar ini pun jadi buah bibir masyarakat terutama warganet. Banyak yang kemudian heran dan bertanya-tanya, mengapa seorang atlet yang menjalani pola hidup sehat dapat terkena kanker.
Seperti kanker lain, kanker hidung atau nasofaring ini dikaitkan dengan kerusakan pada DNA di dalam sel tubuh. Kanker ini berkembang di dua tempat yakni ruang di sekitar hidung tempat lendir diproduksi dan di ruang belakang hidung tempat udara mengalir ke paru-paru. Penyakit ini kadang nggak dikenali karena mirip dengan sinus umum.
Baca juga: <a href="/hits/terkena-kanker-lee-chong-wei-terpaksa-gantung-raket" target="_blank">Terkena Kanker, Lee Chong Wei Terpaksa Gantung Raket</a> <a href="/hits/daftar-prestasi-lee-chong-wei-selama-aktif-di-dunia-bulu-tangkis" target="_blank">Deretan Prestasi Lee Chong Wei Selama Menjadi Atlet Bulu Tangkis</a>
Para ahli belum mengetahui pasti penyebab penyakit ini. Namun, beberapa hal diyakini dapat meningkatkan risiko kanker hidung seperti merokok dan mengisap debu, tepung atau bahan kimia secara terus menerus.
Selain faktor-faktor tersebut, usia dan jenis kelamin sangat berpengaruh. Penyakit ini cenderung menyerang lelaki paruh baya. Human papilloma virus atau HPV juga disebut meningkatkan peluang kanker ini, meski kasusnya jarang terjadi.
American Cancer Society menyebut kanker ini tergolong jarang terjadi. Berdasarkan data, sekitar 2.000 orang di Amerika Serikat mengalami kanker ini setiap tahunnya.&nbsp;
Lebih baik hindari penyebab-penyebab kanker ini ya, Millens. Mencegah lebih baik daripada mengobati, kan? (IB24/E04)

Lee Chong Wei dikabarkan gantung raket alias pensiun setelah didiagnosis dokter mengidap penyakit kanker hidung. Apa sih penyebab kanker hidung?