BerandaHits
Kamis, 26 Nov 2025 19:07

Kopi Fungsional, Tren Baru yang Nggak Sekadar Bikin Melek

Kopi fungsional mulai digandrungi karena dinilai lebih sehat. (via Kompas)

Tren kopi fungsional semakin digandrungi pencinta kopi urban. Tidak hanya menawarkan rasa, kopi jenis ini diperkaya bahan tambahan seperti kolagen, probiotik, atau jamur fungsional yang diklaim memberi manfaat kesehatan, dari meningkatkan fokus hingga menjaga pencernaan.

Inibaru.id - Kamu mungkin sudah familiar dengan kopi susu kekinian atau cold brew yang segar diminum siang hari. Namun, beberapa tahun terakhir muncul tren baru di dunia perkopian yaitu kopi fungsional. Bukan hanya menawarkan rasa, kopi jenis ini diklaim membawa manfaat tambahan bagi kesehatan, mulai dari meningkatkan energi, membantu pencernaan, hingga memperbaiki kualitas tidur. Benarkah begitu?

Istilah kopi fungsional merujuk pada minuman kopi yang diperkaya dengan bahan tambahan seperti kolagen, probiotik, adaptogen, jamur fungsional (seperti lion’s mane dan reishi), vitamin, atau superfood. Amerika Serikat dan Jepang menjadi dua negara yang lebih dulu mempopulerkannya, sebelum tren ini meluas ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Secara dasar, kopi memang sudah memiliki sifat fungsional. Kandungan kafein dapat membantu meningkatkan kewaspadaan dan performa kognitif, sementara antioksidannya berperan melawan radikal bebas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah moderat berkaitan dengan risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan penyakit hati.

Namun, kopi fungsional melangkah lebih jauh dengan menambahkan bahan yang diklaim memberi manfaat spesifik. Misalnya, kopi dengan tambahan lion’s mane dikaitkan dengan peningkatan fokus dan fungsi otak. Jamur ini sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Asia Timur dan mulai banyak diteliti untuk potensi neuroprotektifnya. Ada pula kopi berkolagen yang menyasar pasar kecantikan melalui klaim membantu kesehatan kulit dan sendi.

Meski dianggap lebih sehat, para ahli mengingatkan manfaat kopi ini perlu dilihat secara kritis. (via Kompas)

Di Indonesia, sejumlah merek lokal mulai meluncurkan produk kopi fungsional dengan tambahan serat atau probiotik untuk pencernaan. Tren ini cocok dengan gaya hidup masyarakat urban yang menginginkan minuman praktis namun tetap “sehat”.

Meski begitu, para ahli gizi mengingatkan bahwa manfaat kopi fungsional perlu dilihat secara kritis. Nggak semua bahan tambahan memiliki bukti ilmiah kuat. Beberapa studi masih terbatas pada skala kecil atau uji laboratorium, sehingga efeknya pada manusia jangka panjang belum sepenuhnya jelas.

Selain itu, sebagian kopi fungsional justru mengandung gula tambahan atau krimer tinggi lemak untuk memperbaiki rasa. Hal ini bisa mengurangi manfaat kesehatan yang ditawarkan. Bagi mereka yang sensitif terhadap kafein, penambahan bahan tertentu juga berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan atau tidur.

Karena itu, memilih kopi fungsional idealnya dilakukan dengan cermat. Perhatikan komposisi, kadar gula, dan klaim kesehatan yang ditawarkan. Jika ingin mendapatkan manfaat maksimal, kopi hitam tanpa tambahan berlebihan tetap menjadi pilihan yang aman.

Pada akhirnya, kopi fungsional menawarkan pengalaman baru bagi pecinta kopi. Selain rasa, ada sensasi tambahan berupa manfaat kesehatan yang menarik untuk dicoba. Selama dikonsumsi dalam batas wajar, tren ini bisa menjadi alternatif menarik bagi kamu yang ingin menikmati kopi sambil merawat tubuh. Jadi, tertarik mencobanya, Gez? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: