BerandaHits
Minggu, 25 Okt 2025 13:01

Kisah di Balik Nama 'Abadi Nan Jaya'; Film Zombi Pertama Kimo Stamboel

Salah satu adegan dalam film 'Abadi Nan Jaya'. (Netflix)

Diambil dari penggalan lirik lagu nasional 'Indonesia Pusaka', bagaimana ihwal mula penamaan fim zombi perdana Kimo Stamboel, 'Abadi Nan Jaya' yang tayang di Netflix mulai 23 Oktober 2025 ini?

Inibaru.id - Kimo Stamboel bukanlah nama baru di belantika perfilman nasional. Setelah dikenal luas melalui Pintu Terlarang (2009) dan The Raid (2011), nama sineas kelahiran 25 Juni 1980 itu terus melambung. Belakangan dia dikenal melalui karya-karyanya yang bergenre horor yang menegangkan.

Nggak berhenti di situ, dua hari lalu, tepatnya pada 23 Oktober 2025, Kimo kembali merilis satu film yang langsung menjadi pergunjingan di media sosial, yakni Abadi Nan Jaya. Masih dengan jalurnya yang dipenuhi ketegangan, tapi kali ini dengan sub-genre zombi.

Film yang di kancah global memakai judul The Elixir ini merupakan genre zombi perdana Kimo, sekaligus kerja sama pertamanya dengan Netflix. Film tersebut juga disebut-sebut sebagai genre zombi murni pertama Indonesia yang digarap langsung oleh Netflix.

“Ini pengalaman luar biasa buat saya. Film ini bukan cuma memperkenalkan unsur horor baru, tapi juga membawa budaya Indonesia ke panggung dunia,” kata Kimo dalam rilis resmi Netflix.

Ide Cerita 'Abadi Nan Jaya'

Film Abadi Nan Jaya bercerita tentang keluarga pembuat jamu di perdesaan Yogyakarta yang tanpa sengaja memicu wabah zombi gara-gara eksperimen ramuan baru mereka yang diklaim bisa bikin awet muda.

Penggunaan "jamu" dan latar tempat dalam film ini begitu kentara pengin mengesankan bahwa film ini sangat lokal. Melihat film-film terdahulunya yang juga sarat akan unsur lokal seperti Jailangkung: Sandekala (2022), Sewu Dino (2023), hingga Badarawuhi Di Desa Penari (2024).

Wabah zombi yang meluas bermula dari ramuan jamu yang diyakini bisa membuat seseorang awet muda. (Netflix)

Kimo nggak sembarangan mengangkat elemen jamu dalam film ini. Menurut dia, jamu adalah simbol warisan budaya Indonesia yang erat banget sama kehidupan sehari-hari. Nggak sedikit masyarakat yang memercayai bahwa ramuan jamu tertentu bisa membuat seseorang awet muda.

Keyakinan inilah yang menjadi ide awal cerita. Jamu ciptaan yang diyakini sebagai eliksir (ramuan keabadian) justru berubah menjadi sumber masalah. Dampaknya? Orang-orang yang meminumnya nggak bisa mati, tapi juga nggak bisa hidup normal.

Mengapa 'Abadi Nan Jaya'?

Terlepas dari ceritanya yang oleh sebagian orang dianggap "penuh celah", penggambaran latar perdesaan Jawa yang kental dan visual khas Kimo yang kelam tapi keren membuat film ini pantang untuk dilewatkan. Pertanyaannnya, mengapa dia memakai judul Abadi Nan Jaya?

Berbeda dengan kebanyakan film zombi yang menggunakan judul lugas dan frontal seperti World War Z, Zombie Attack, atau Resident Evil, Kimo justru memilih judul yang puitis, implisit, tapi memberi kesan jenaka; tanpa sedikitpun ingin mengesankan bahwa film ini berdarah-darah.

Kimo mengatakan, selama proses penggarapan hingga sekitar 2023, film ini belum memiliki judul. Dia dan tim mengaku baru memikirkannya di tengah jalan, ketika ada seorang kru yang tiba-tiba mengatakan, "Jika judulnya Abadi Nan Jaya gimana?"

"Wah, saya suka! Judul Abadi Nan Jaya ini sejalan dengan konsep zombi yang digambarkan sebagai sosok yang abadi karena nggak bisa mati. Menjadi menarik karena judul itu adalah penggalan lirik dari lagu nasional yang kita semua tahu, yaitu 'Indonesia Pusaka'. Ya, kan?" cerita Kimo pada 14 Juni 2024 lalu.

Seperti film zombi tersukses Korea Train to Busan yang menggunakan judul tanpa menunjukkan kebrutalan, semoaga Abadi Nan Jaya juga memperoleh keberhasilan yang sama di hati para penikmatnya ya. Gimana, berani menonton sendirian nggak nih, Gez? (Siti Khatijah/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: