BerandaHits
Kamis, 26 Agu 2020 16:30

Kesulitan Belajar Online, Siswa di Ambon: Pak Presiden, Tolong Turunkan Tarif Internet!

Ilustrasi: Siswa sekolah dasar di Bukit Temulawak, Yogyakarta, mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) menggunakan ponsel. Di Indonesia, belajar online bukanlah perkara mudah. (Liputan6/AFP/Agung Supriyanto)

Kesulitan belajar online masih saja dialami para siswa di seluruh Indonesia. Seorang siswa di Ambon bahkan dengan penuh harap meminta Presiden RI Joko Widodo untuk menurunkan tarif internet.

Inibaru.id – Internet dan belajar online mungkin bukanlah kendala pembelajaran jarak jauh (PJJ) di kota besar macam Jakarta. Namun, di Indonesia bagian timur, kuota internet adalah beban hidup. Maka, jangan heran kalau ada pelajar yang meminta presiden menurunkan tarif internet.

Ini terjadi di Ambon, Maluku. Keberatan dengan besarnya pengeluaran beli kuota untuk PJJ setiap bulannya, seorang siswa Kelas Xl SMA Siwalima Ambon, Wilda Mustika, meminta Presiden RI Joko Widodo, untuk menurunkan tarif internet.

”Pak Presiden, tolong bantu kami di Maluku. Paket internet sangat mahal. Banyak teman kami tidak bisa belajar dengan baik. Tolong kami, Bapak Presiden!” kata Wilda, dikutip dari Kompas, Selasa (25/8/2020).

Wilda Muskita mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari rumahnya, Selasa (25/8/2020). (Kompas/Arsip Wilda Muskita)

Menurut gadis 15 tahun tersebut, para siswa di Ambon rata-rata harus menghabiskan Rp 200 ribu per bulan untuk mebeli paket internet sebagai penunjang proses PJJ.

“Saya bisa habiskan pulsa data untuk 55 GB dengan harga Rp 200 ribu. Kami belajar setiap hari, dari Senin-Sabtu, mulai pukul 08.00 hingga 13.00,” kata dia.

Wilda menambahkan, dalam proses PJJ, ada sejumlah aplikasi yang cukup menyedot kuota internet. Ini sangat menyulitkan mereka, khususnya yang berasal dari kalangan kurang mampu. Dampaknya, banyak siswa di Ambon tertinggal sejumlah materi pelajaran.

Keberatan yang dialami Wilda dkk, salah satunya karena jaringan internet di Maluku didominasi Telkomsel, yang dianggap cukup mahal. Nah, karena operator tersebut merupakan bagian dari badan usaha milik negara, Wilda berpikir presiden punya kewenangan meminta Telkomsel menurunkan tarif.

Ilustrasi: Kapan pembelajaran bakal dilakukan di sekolah lagi? (Ayobandung/Irfan Al-Faritsi)

Nada sumbang terkait jaringan dan biaya internet yang mahal memang bukan kali ini saja terdengar. Masyarakat Maluku mungkin telah mengeluhkannya sejak lama. Namun, ini kian membebani lantaran kondisi ekonomi masyarakat kian memburuk saat ini.

”Beli beras saja susah, apalagi beli paket internet. Tambah susah,” ujar Nia Palijama, orang tua seorang siswa di Ambon.

Terkait PJJ, SMA Negeri 5 Kota Ambon pernah melakukan survei, yang hasilnya, 52 persen siswa nggak bermasalah dengan belajar online. Sementara, 46 persen murid memiliki telepon genggam tapi sulit dapat akses internet, sedangkan dua persen nggak punya ponsel.

Ehm, saat-saat seperti ini, Sila ke-5 Pancasila agaknya terdengar begitu sayup ya, Millens. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sudahkah? Entah siapa yang harus menjawabnya! (Kom/MG32/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: