BerandaHits
Senin, 21 Des 2025 19:54

Kenyang Tapi Malnutrisi; Saat CO2 Bikin Makanan Kita Jadi 'Sampah' Berkalori

Kadar CO2 yang tinggi di atmosfer membuat tanaman pangan nggak lagi bergizi. (Positivr)

Krisis iklim ternyata nggak cuma soal cuaca ekstrem, tapi juga soal "pencurian" gizi di meja makan. Penelitian terbaru mengungkap bahwa tingginya kadar CO2 di atmosfer bikin tanaman pangan kita makin tinggi kalori tapi miskin nutrisi penting. Siap-siap, nasi dan tomat di masa depan mungkin nggak lagi sesehat yang kita kira!

inibaru.id – Selama ini kita mungkin cuma tahu kalau tingginya kadar karbon dioksida (CO2) itu bikin bumi makin gerah alias memicu krisis iklim. Tapi, pernah kepikiran nggak sih kalau polusi udara ini ternyata juga "merampok" nutrisi dari nasi dan sayur yang kita makan setiap hari?

Sebuah penelitian terbaru dari Leiden University yang baru saja dirilis di jurnal Global Change Biology membawa kabar yang cukup bikin dahi berkerut. Ternyata, tanaman pangan kita lagi mengalami krisis komposisi: makin tinggi kalori, tapi makin miskin gizi. Duh!

Sterre ter Haar, peneliti dari Belanda, mengungkapkan bahwa ini bukan sekadar penurunan gizi biasa. "Kami melihat pergeseran total dalam komposisi makanan," ujarnya.

Bayangin, tanaman yang tumbuh di lingkungan tinggi CO2 itu kayak orang yang hobi makan junk food. Badannya mungkin makin besar (tinggi kalori), tapi kandungan penting seperti zinc, zat besi, dan protein justru merosot tajam.

Hasil riset terhadap 43 jenis tanaman pangan termasuk padi, kentang, tomat, dan gandum menunjukkan penurunan nutrisi rata-rata 4,4 persen. Bahkan, dalam beberapa kasus ekstrem, ada nutrisi yang hilang sampai 38 persen! Kebayang nggak, makan tomat masa depan mungkin rasanya sama, tapi gizinya sudah "zonk".

Bahaya Obesitas Mengintai

Apa yang terjadi jika makanan sehatmu justru bikin obesitas? (via Halodoc)

Nah, ini yang bikin ngeri. Ketika jumlah kalori naik tapi nutrisinya turun, risiko obesitas bakal makin tinggi. Kita jadi merasa kenyang karena kalorinya banyak, tapi tubuh sebenarnya "kelaparan" zat gizi penting.

Nggak cuma itu, para peneliti juga menemukan indikasi kalau konsentrasi zat berbahaya seperti timbal berpotensi meningkat pada tanaman. Jadi, selain gizinya hilang, risikonya malah nambah.

Sebagai informasi, peneliti menggunakan angka 350 ppm (part per million) sebagai batas aman CO2. Masalahnya, sekarang kita sudah hidup di level 425 ppm, dan diprediksi bakal menyentuh 550 ppm pada tahun 2065.

Artinya, makanan yang kamu santap hari ini kemungkinan besar sudah nggak sebergizi makanan yang dimakan kakek-nenek kita beberapa dekade lalu. Kita sudah setengah jalan menuju titik di mana kualitas pangan benar-benar merosot.

Waktunya Atur Ulang Isi Piring?

Fenomena ini memicu pertanyaan besar. Apakah kita perlu mengubah pola makan atau cara kita bertani? Tanpa perubahan strategi, risiko kekurangan nutrisi global bakal jadi nyata meskipun stok makanan melimpah ruah.

Mulai sekarang, sepertinya kita harus lebih aware bukan cuma soal "kenyang", tapi soal kualitas isi piring. Karena ternyata, langit yang kotor bisa bikin perut kita ikut tekor gizi.

Serem juga ya, Gez, kalau masa depan kita diisi sama makanan yang cuma bikin kenyang tapi nggak bikin sehat. Menurutmu, apa nih yang bisa kita lakuin buat menjaga kualitas pangan kita di tengah polusi yang makin gila? (Siti Zumrokhatun/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Petolo Mayang, Jajanan Tradisional yang Kian Langka di Solo

8 Des 2025

Menilik KUHP Baru, Memangnya Pelaku Kumpul Kebo Bisa Dipidana?

8 Des 2025

Sururi, Kiai Mangrove Semarang, Raih Penghargaan 'Pelopor Tanggap Bencana'

8 Des 2025

Kontingen Forbasi Semarang Borong Medali pada Forda Jateng 2025 di Solo

8 Des 2025

Awas Smartphone Pinky! Kelingking Cekung Akibat Genggam Ponsel Kelamaan

8 Des 2025

Anggotanya Beragam Parpol, Sumanto Akui Pimpin KNPI Nggak Mudah

8 Des 2025

Muslimah Swimming Squad Ajak Puluhan 'Ibu Ojol' Belanja Gratis di Aeon DP Mall Semarang

9 Des 2025

Nggak Harus Pakaian, Ini Barang yang Bisa Disumbangkan untuk Korban Bencana di Sumatra

9 Des 2025

Pengunjung Jembatan Kaca Hutan Tinjomoyo Masih Dibatasi saat Nataru, Kenapa?

9 Des 2025

Gary De'Snake, Karakter Misterius di 'Zootopia 2' yang Kabarnya dari Indonesia

9 Des 2025

Festival Teater Gema dan Geliat Seni Pertunjukan di Kalangan Generasi Muda

9 Des 2025

Tingkatkan Imun, Ini 7 Cara Asyik Konsumsi Bawang Lanang

9 Des 2025

Gas Pol Nataru 2025/2026, Sumanto Minta Pemprov Fix-kan Jalan, BBM, dan Stok Pangan!

9 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Ajak Anak Muda Bikin Konten Kreatif Berbasis Budaya

9 Des 2025

Menguak Aturan Hukum Membeli Hutan di Indonesia, Bolehkah?

10 Des 2025

Selandia Baru Berencana Memberantas Kucing Liar, Untuk Apa?

10 Des 2025

Pertanian di Jateng Perlu Fokus pada Peningkatan Daya Saing Produk Pangan

10 Des 2025

Jateng Harus Prioritaskan Pertanian di Tengah Pemangkasan Anggaran

10 Des 2025

Harga Bahan Pokok Nggak Santai Jelang Nataru, Sumanto Minta Pemprov Kepung Spekulan!

10 Des 2025

Berbagai Keseruan yang Bisa Kamu Sambangi saat Musim Dingin di Seoul

11 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: