BerandaHits
Rabu, 28 Nov 2017 17:02

Kenapa Kita Memanen Hoax?

Peringatan tentang hoax (loop.co.id)

Minat baca rendah memicu orang mudah mengonsumsi hoax alias berita palsu. Tantangan bagi siapa pun yang ingin memperjuangkan literasi.

Inibaru.id –  Berita hoax masih setiap kali muncul dalam komunikasi di media sosial atau yang dibagi di grup pertemanan. Tak pelak muncul anggapan bahwa hoax bisa tumbuh subur dan “dipanen” semua kalangan. Kenapa?

 Dilansir dari Antaranews (28/11/2017), Ketua Asosiasi Perusahaan Public Relation Indonesia (APPRI) Suharjo Nugroho melihat ada korelasi antara kesuburab hoax (berita palsu) di Tanah Air dengan minat baca rendah masyarakat di Indonesia.

"Kenapa hoax laku di Indonesia, menurut saya ada dua alasan. Pertama, data dari UNESCO menyebutkan minat baca di Indonesia itu 0,001. Itu  artinya satu orang dari 1.000 orang yang baca buku. Sedikit banget," kata Suharjo dalam dialog Konvensi Nasional Humas (KNH) 2017 di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (27/11/2017).

Data berikutnya dari hasil studi "Most Litered Nation in the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016 lalu Indonesia menduduki peringkat  ke 60 dari 61 negara paling rendah minat bacanya.

Baca juga:
Mereka Tak Sadar Medsos Itu Ranah Publik
Jumlah Publikasi Ilmiah Internasional Indonesia Naik Peringkat

ALasan kedua, pengguna gawai (gadget) di Indonesia mencapai 60 juta, urutan kelima terbesar di dunia. Tahun depan jumlahnya diperkirakan akan naik menjadi 100 juta, dan akan menduduki peringkat keempat di dunia.

"Masyarakat Indonesia itu menatap layar telepon genggam bisa berjam-jam. Menatap layar bisa lebih lama dari pada menatap pasangan sendiri," katanya.

Hasil studi lainnya juga menyebutkan masyarakat Indonesia paling cerewet di dunia maya. Urutan kelima dalam membuat tweet  pesan di media sosial.

“Indonesia urutan kelima paling banyak ngetweet, dan diperparah lagi oleh kebiasaan curhat di media sosial. Bayangkan orang yang nggak suka baca menatap gadget sembilan jam sehari, ya jadinya isinya hoax semua. Jadi kalau nggak baca hoax ya nyebarin hoax," katanya.

Hasil studi lainnya menyebutkan minat baca rendah tidak hanya dialami orang berpendidikan rendah. Bahkan orang yang berpendidikan tinggi, juga ikut menyebarkan dan terkena hoax.

Baca juga:
HOAX!!! Megawati Siap Cium Kaki SBY
Tips Cerdas Identifikasi Berita Hoax

"Orang lebih banyak mengikuti media sosial Lambe Turah ketimbang Kompas," kata Suharjo.

Menurut Suharjo masyarakat luar heran dengan peredaran hoax di Indonesia. Pasalnya, di beberapa negara, hoax tidak bisa beredar. Di Jepang, orang tidak boleh menyebarkan hoax, di Tiongkok akan kena tembak. Sedangkan di Filipina, orang yang menyebarkan hoax akan hilang entah ke mana.

"Kalau di negara luar yang menyebarkan hoax adalah pemerintahnya. Di Indonesia semua orang menyebarkan hoax," kata Suharjo. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024