BerandaHits
Minggu, 2 Des 2017 01:08

Kenapa Badai Dinamai Bunga dan Buah?

Peta lintasan siklon tropis Dahlia dan wilayah yang terpengaruh. (Ilustrasi: Bmkg.go.id)

Setiap siklon tropis memiliki nama. Di Indonesia, namanya diambil dari bebuahan, bebungaan, hingga tokoh wayang.

Inibaru.id - Nama Siklon Tropis Cempaka beberapa hari terakhir populer menghiasi media massa sebelum digeser oleh jenis yang lain yang disebut Siklon Tropis Dahlia.

Di kalangan masyarakat muncul pertanyaan, mengapa nama siklon tropis atau yang lebih gampang dikenal sebagai badai diberi nama tanaman, dalam hal ini bunga?

Dilansir dari Sindonews (30/11/2017), Kabag Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko menjelaskan, penamaan Cempaka terhadap siklon tropis yang mulai lahir pada Senin 27 November 2017 bukan tanpa alasan. Menurut Hary, tiap siklon tropis memiliki nama masing-masing.

Di Samudra Atlantik dan di sekitar Australia, siklon tropis diberi nama seperti nama manusia. "Misalnya, ada Siklon Tropis Andrew yang pernah menyapu bersih Pantai Florida pada tahun 1992, atau Siklon Tropis Tracy yang meratakan 80% pemukiman di Darwin pada tahun 1998 silam," kata Hary. 

Selanjutnya, di Samudra Pasifik Barat, nama Siklon Tropis bisa lebih bervariasi seperti misalnya siklon tropis Anggrek (nama bunga), Durian (nama buah), Nuri (burung parkit bermahkota biru), Halong (nama teluk di Vietnam), Mekhala (bidadari guntur), Bavi (nama deretan pegunungan di Vietnam bagian Utara), hingga Fengshen (dewa angin).

Hary mengungkapkan, penamaan dan pengawasan perkembangan siklon tropis di Indonesia berada di bawah wewenang Jakarta Tropical Cycole Warning Center. Hal itu dikarenakan siklon lahir di wilayah Indonesia yaitu 6LU -10LS hingga 90-145 BT.

Baca juga:
Siklon Dahlia hingga 3 Desember
Saat Badai Cempaka "Layu", Badai Dahlia "Bersemi"

"Nama Cempaka diberikan bukan tanpa sebab. Indonesia dan badan meteorologi di seluruh dunia telah punya kesepakatan dalam pemberian nama. Siklon Tropis itu badai, kalau Cempaka nama badai yang diberikan," ungkapnya.

Hary menuturkan, sebelum nama bunga, BMKG sempat menggunakan nama wayang. "Ada dua kelompok nama yang sudah terlebih dahulu disediakan oleh BMKG. Sebelumnya kita pakai nama wayang tetapi kita ubah dengan nama bunga agar netral," tuturnya.

Hary mengatakan, nama Cempaka dipilih karena merupakan siklon tropis ketiga yang terjadi di Indonesia. Nama siklon tropis dipilih sesuai urutan abjadnya. Menurut WMO (World Meteorilogical Organization), penamaan sebuah siklon memiliki tujuan untuk membantu orang mengingat dan memudahkan wartawan untuk menulis.

Untuk penamaan siklon tropis yang terjadi di wilayah Indonesia, BMKG telah menyiapkan nama seperti Anggrek dan Bakung. Masing-masing abjad punya alternatif. A misalnya, jika Anggrek telah dipakai, maka pilihan kemudian adalah Anggur.

"Nama siklon yang sudah dipakai dianggap pensiun, dan nama penggantinya akan ditempatkan sesuai urutan abjad," ujarnya.

Menurut Hary, sejumlah Siklon Tropis telah dinamai oleh Indonesia, salah satunya Siklon Tropis Durga di perairan barat daya Bengkulu pada 22-25 April 2008.

Siklon tropis lainnya adalah Anggrek di perairan barat Sumatera (30 Oktober-4 November 2010) dan Bakung di perairan barat daya Sumatera (11-13 Desember 2014).

"Keistimewaan Siklon Tropis Cempaka adalah tempat lahirnya yang berjarak paling dekat dengan daratan dibanding siklon tropis lainnya," ucapnya.

Faktor kedekatan inilah yang membuat efek perubahan cuaca sangat terasa bagi masyarakat di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Lalu, angin kencang berkekuatan 20 knots berpotensi menghampiri wilayah Banten hingga Yogyakarta. Sementara itu, gelombang tinggi 1,25-2,5 meter mungkin terjadi di Selat Sunda bagian utara, Laut Jawa bagian tengah, perairan utara Jawa Timur hingga Kepulauan Kangean, Laut Sumbawa, Selat Bali - Selat Alas - Selat Lombok bagian selatan, serta perairan selatan Bali hingga Pulau Sumba.

Baca juga:
Efek Erupsi Gunung Agung bagi Pariwisata Bali
Banjir Landa 5 Kecamatan, Longsor 12 Titik di Kulonprogo

Berikut daftar nama Siklon Tropis di Indonesia

Pada list A  terdapat nama Anggrek, Bakung, Cempaka, Dahlia, Flamboyan, Kenanga, Lili, Mangga,Seroja, Teratai.

Untuk list B nama yang masih disiagakan antara lain; Anggur, Belimbing Dukuh, Jambu, Lengkeng, Melati, Nangka, Pisang, Rambutan dan Sawo.

Menurut Hary, sebuah siklon tropis baru diberi nama ketika siklon tropis tersebut telah muncul.

"Tahapannya seperti ini, saat akan muncul siklon tropis belum memiliki nama dan disebut bibit. Dari bibit meningkat menjadi badai, sampai mau muncul harus ada namanya. Kayak orang hamil lah mengandung kan cari nama nih. Kapan anaknya mau dikasih nama? Ya pada saat lahir,” ujarnya. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: