BerandaHits
Selasa, 17 Agu 2020 09:00

Kebiasaan Makan Orang Indonesia Ini Ternyata Bisa Selamatkan Bumi, Lo

Tempe, makanan khas Indonesia ternyata dianggap bisa membantu menyelamatkan bumi. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Berdasarkan penelitian di Norwegia, pola makan orang Indonesia bisa membantu mengurangi efek gas rumah kaca yang berbahaya bagi iklim dunia. Kok bisa, ya?

Inibaru.id - Murah meriah, realitanya, tempe dan tahu termasuk dalam makanan dengan kandungan gizi yang tinggi. Eh, kamu tahu nggak makanan khas Indonesia ini ternyata bisa menyelamatkan bumi?

Dr Geoffrey Pakiam dari ISEAS – Yusof Ishak Institute, Singapura menyebut kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi protein nabati seperti tempe dan tahu bisa menyelamatkan dunia. Dia bahkan menyebut pola makan Indonesia bisa menekan emisi gas rumah kaca.

Dia mengungkap hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh EAT, sebuah organisasi non-profit dari Oslo, Norwegia yang fokus di bidang makanan. EAT membandingkan pola makan masyarakat di negara-negara G20, termasuk Indonesia. Menurut EAT, pola makan masyarakat Indonesia memang bisa membantu menyelamatkan bumi!

Tempe digemari masyarakat Indonesia. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

EAT menyebut masyarakat Indonesia lebih suka mengonsumsi protein nabati alih-alih protein hewani sebagaimana yang dilakukan masyarakat barat. Konsumsi makanan berprotein nabati Indonesia bahkan tertinggi di dunia.

Menariknya, hal ini ternyata disebabkan oleh kecenderungan masyarakat Tanah Air yang jarang membeli daging-dagingan yang harganya lebih mahal. Selain itu, kepercayaan masyarakat muslim Indonesia untuk nggak mengonsumsi beberapa jenis hewan juga berpengaruh besar dalam rendahnya konsumsi daging-dagingan.

Sebagai informasi, penelitian yang dilakukan Worldwatch Institute, Washington DC, Amerika Serikat pada 2009 menyebut 51 persen emisi gas rumah kaca dunia berasal dari pemeliharaan sekaligus pengelolaan hewan ternak. Angka ini lebih tinggi dari produksi listrik, transportasi, dan industri.

Tempe dianggap sebagai makanan sehat dan bergizi. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Logikanya, kalau manusia mengurangi konsumsi makanan dari hewan ternak, pengelolaan dan pemeliharaan hewan ternak akan berkurang. Hal ini tentu akan berdampak pada menurunnya emisi gas rumah kaca, bukan?

Memang, penelitian soal kaitan antara peternakan hewan dengan emisi gas rumah kaca masih berkembang dan bisa berubah. Hanya, secara umum konsumsi makanan nabati memang bisa memberikan dampak positif bagi banyak hal. Melihat fakta ini, sepertinya nggak masalah kan kalau kita tetap menerapkan pola makan khas Indonesia, Millens? Soal rasa, pasti tetap mantap, kan! (ISEAS/IB09/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024